Berdonasi Melalui Bazar

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)

Rabu, 14 Oktober 2015, Tzu Chi Medan mengadakan Festival Produk Jing Si dan Bazar Vegetaris. Kegiatan ini diadakan di halaman Kantor Tzu Chi Medan kompleks Cemara Asri. Supandi, relawan Tzu Chi Banda Aceh yang turut dalam bazar tersebut, dengan semangat menawarkan makanan khas Banda Aceh.

Rabu, 14 Oktober 2015, Tzu Chi Medan mengadakan Festival Produk Jing Si dan Bazar Vegetaris. Kegiatan yang diadakan di halaman Kantor Tzu Chi Medan – kompleks Cemara Asri – ini dibagi menjadi 3 titik stan yaitu stan penjualan dari luar kota, stan penjualan dari relawan Tzu Chi Medan, dan satu stan makanan basah yang menyajikan makanan siap masak sesuai pesanan.

Terdapat 160 stan di bazar Tzu Chi Medan kali ini. Uniknya bazar ini tidak hanya melibatkan relawan Tzu Chi saja, namun para donatur pun turut berpartisipasi walau hasil penjualan 100 persen akan disumbangkan kepada Tzu Chi.

“Melalui bazar ini kita mengajak para donatur dan juga relawan untuk ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana yang akan dialokasikan untuk pembangunan Kantor Tzu Chi kompleks Jati Junction, Medan,” ucap Desnita Su, relawan Tzu Chi sekaligus koordinator Festival Produk Jing Si dan Bazar Vegetaris.

Chandra Tjong, salah satu relawan Tzu Chi asal Kisaran, Sumatera Utara turut gembira karena bisa ikut bersumbangsih. Dalam bazar tersebut, ia mengajak ibu serta satu lagi relawan Kisaran untuk menjaga stan makanannya. “Hari ini kami menjual makanan khas Kisaran. Ada peyek, bumbu pecel, gula merah, dan pisang panggang,” ucapnya promosi.

Dalam menyiapkan perlengkapan bazar, Chandra dan relawan Kisaran lainnya harus bangun jauh sebelum matahari terbit. Ditambah lagi perjalanan panjang juga harus mereka tempuh untuk sampai ke Medan. “Kira-kira perjalanan kami 4 jam lamanya,” tambahnya tersenyum sambil berharap, “semoga hasil dari bazar dapat bermanfaat untuk Tzu Chi Medan.”

Terdapat 160 stan yang ikut dalam bazar Tzu Chi Medan kali ini. Bazar ini tidak hanya melibatkan relawan Tzu Chi saja, namun para donatur pun turut berpartisipasi walau hasil penjualan 100 persen akan disumbangkan kepada Tzu Chi.

Chandra Tjong, salah satu relawan Tzu Chi asal Kisaran, Sumatera Utara turut gembira karena bisa ikut bersumbangsih.

Selain relawan Tzu Chi wilayah Kisaran, banyak relawan Tzu Chi di wilayah lainnya yang turut menggenggam kesempatan berdonasi melalui bazar. Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Kisaran, Binjai, Bagan Siapi-api, Pekan Baru, Banda Aceh, dan Lhoksemauwe pun tidak ketinggalan. Masing-masing relawan luar kota tersebut menjual makanan khas dari daerahnya.

Supandi, relawan Tzu Chi Banda Aceh juga sangat antusias. Perjalanan ratusan kilo meter yang ditempuh selama 15 jam untuk menuju Medan itu tidak menyurutkan semangatnya dan relawan Tzu Chi Banda Aceh lainnya. Semangat tersebut datang dari dukungan warga Aceh yang turut menyumbangkan berbagai makanan khas untuk dijual saat bazar.

“Respon dari masyarakat Aceh begitu bagus saat mendengar Tzu Chi akan mengadakan bazar. Mereka, para pemilik toko bahkan dengan senang hati menawarkan bahan makanan yang bisa kami bawa ke bazar seperti emping, jali-jali, dan masih banyak bahan makanan lainnya yang merupakan ciri khas Aceh,” ungkap Supandi senang.

Antusiasme masyarakat dalam menyambut bazar pun terlihat sangat luar biasa. Hal ini terlihat dari begitu banyak pengunjung yang hadir. Tua, muda, maupun anak-anak, semua terlihat menikmati bazar. Salah satunya Wu Cin Lien, oma berusia 80 tahun yang tinggal di Jl. Danau Batur Sambu Baru.

Di bazar ini, Oma Wu Cin Lien membeli kupon dari tetangganya yang juga seorang relawan Tzu Chi. Ia terkesan dengan apa yang Tzu Chi lakukan melalui bazar ini. “Banyak sekali barang yang dijual dan semuanya untuk amal, bagus sekali. Relawannya juga baik-baik semua,” katanya tersenyum. Ia sendiri mempunyai keinginan untuk bisa bersumbangsih melalui Tzu Chi dengan ikut dalam kegiatan daur ulang.

Wu cin Lien (tengah), oma berusia 80 tahun yang tinggal di Jl. Danau Batur Sambu Baru. Ia membeli kupon dari tetangganya yang juga seorang relawan Tzu Chi.

Selain relawan Tzu Chi Medan, ada pula relawan Tzu Chi Kisaran, Tzu Chi Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Kisaran, Binjai, Bagan Siapi-api, Pekan Baru, Banda Aceh, dan Lhoksemauwe yang meramaikan stan bazar.

Upaya untuk Memberikan yang Terbaik

Lancarnya baksos 14 Oktober 2015 lalu tidak lepas dari gigihnya relawan Tzu Chi Medan dalam melakukan persiapan awal. Panitia bazar yang dibentuk sejak tiga bulan lalu pun telah giat mencari donatur dan melakukan penjualan kupon. Mereka juga mengemas sebagian barang dari donatur yang akan dijual kepada pembeli.

Sehari sebelum baksos, sejak pagi relawan telah datang untuk membantu pengemasan barang-barang yang akan dijual. Matahari yang terik dan kabut asap akibat pembakaran hutan yang masih melanda wilayah Sumatera tidak begitu saja membuat relawan berkesah. Mereka dengan semangat membantu penyusunan meja stan, membersihkan dapur, dan mempersiapkan peralatan makan yang akan digunakan saat bazar.

Desnita Su, merasa bersyukur karena kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar. “Semua ini berawal dari Keyakinan. Semuanya berkat kerja keras semua orang karena tanpa dukungan dan kerja sama dari saya, dia, dan Anda, maka bazar ini juga tidak akan terlaksana,” ujarnya.

Desnita juga mengutip perkataan Master Cheng Yen, “Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.” Dari kata perenungan itu, ia ingin berbagi kepada relawan bahwa berani memegang satu tanggung jawab merupakan satu kesempatan untuk memperoleh pembelajaran. “Melaksanakan kewajiban dengan baik baru bisa merasakan kehidupan yang bermanfaat,” ucapnya.


Artikel Terkait

Berdonasi Melalui Bazar

Berdonasi Melalui Bazar

22 Oktober 2015 Rabu, 14 Oktober 2015, Tzu Chi Medan mengadakan Festival Produk Jing Si dan Bazar Vegetaris. Ada 160 stan yang ikut dalam kegiatan yang diadakan di halaman Kantor Tzu Chi Medan, kompleks Cemara Asri ini. Uniknya bazar ini tidak hanya melibatkan relawan Tzu Chi saja, namun para donatur pun turut berpartisipasi walau hasil penjualan 100 persen akan disumbangkan kepada Tzu Chi.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -