Bergandengan Melestarikan Lingkungan
Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A
Fungsionaris Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi, Johnny Chandrina mempraktekkan cara membuat Eco Enzyme dengan bahan-bahan sederhana pada workshop Pelestarian Lingkungan di SOS Childern’s Villages, Cibubur.
Kegiatan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi menjalin jodoh baik dengan SOS Childern’s Villages. Tepatnya pada 4 Maret 2017, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan workshop pelestarian lingkungan kepada 90 orang yang terdiri dari pengurus dan anak asuh organisasi SOS Childern’s Villages di wilayah Cibubur, Jakarta.
SOS Children’s Villages sendiri adalah organisasi sosial nirlaba non-pemerintah yang aktif dalam mendukung hak-hak anak dan berkomitmen memberikan anak-anak yang telah atau beresiko kehilangan pengasuhan orang tua yang merupakan kebutuhan utama mereka, yaitu keluarga dan rumah yang penuh kasih sayang. Jodoh baik yang terjalin dalam bentuk workshop pelestarian lingkungan dari Tzu Chi ini awalnya bermula dari Sumardi (45), Village Director SOS Childern’s Villages, Cibubur.
Sebelum bertugas di Jakarta, Sumardi menangani SOS Childern’s Villages yang berada di Medan. Ia pun memiliki jalinan jodoh dengan beberapa kru dari DAAI TV Medan. Dari sinilah ia mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia beserta misi-misinya termasuk Misi Pelestarian Lingkungan.
Ketertarikan Sumardi untuk memberikan edukasi kepada pengurus dan anak asuh SOS Childern’s Villages, Cibubur tentang pelestarian lingkungan membuatnya menghubungi sekertariat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk memberikan workshop tentang Pelestarian Lingkungan. “Saya berharap anak-anak ini memiliki pengalaman yang baik untuk masa depan. Jika mereka terus mendapatkan informasi tentang pelestarian lingkungan, maka mereka akan berfikir untuk ikut andil dalam pelestarian lingkungan,” ungkap Sumardi.
Sumardi, Village Director SOS Childern’s Villages, Cibubur memberikan kata sambutan kepada 90 peserta workshop pelestarian lingkungan.
Para peserta workshop pelestarian lingkungan yang terdiri dari pengurus dan anak asuh organisasi SOS Childern’s Villages, Cibubur mendengarkan materi dari Johnny Chandrina.
Johnny Chandrina, Fungsionaris Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang memberikan materi workshop juga mengapresiasi maksud dan tujuan diberikannya edukasi tentang pelestarian lingkungan ini. “Kita memberikan materi bagaimana memahami 5R (Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Recycle). Tujuannya memberikan pemahaman kepada mereka agar tidak membuang sampah atau setidaknya menguranginya,” ungkap Johnny. Selain anak-anak, di lokasi SOS Childern’s Villages, Cibubur juga banyak ibu-ibu orang tua asuh. Johnny juga memberikan pengetahuan tentang Eco Enzyme (enzim organik multiguna yang ramah lingkungan-Red) kepada mereka.
Beberapa anak asuh juga tampak memperhatikan materi yang diberikan oleh Johnny Chandrina. Salah satunya adalah Putri (16), sejak awal workshop ia memperhatikan dengan seksama tentang cara-cara melestarikan lingkungan. “Kami di sini sangat bersyukur dengan adanya kegiatan workshop Pelestarian Lingkungan dari Tzu Chi. Saya pun jadi mengetahui apa itu 5R dan saya akan berpikir ulang (Rethink) sebelum menggunakan berbagai jenis barang dan efeknya bagi lingkungan,” ungkap siswi kelas 1 SMA ini.
Melaui kegiatan workshop pelestarian lingkungan ini, Putri juga mendapatkan pengetahuan baru tentang melestarikan lingkungan. Dalam keseharian pun, ia juga akan menerapkan 5R sebagai upaya untuk ikut melestarikan lingkungan. “Dari workshop ini saya juga ingin berbagi dengan teman-teman di sini dan sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ungkap Putri.
Putri (16), saat mendengarkan penjelasan tentang 5R (Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Recycle).
Arista Saragih (52), saat berdiskusi dengan salah satu relawan Tzu Chi mengenai Eco Enzyme.
Salah Satu Cara Mengolah Sampah
Antusias dari para peserta workshop pelestarian lingkungan ini semakin meningkat saat Johnny Chandrina mempraktekkan cara pembuatan Eco Enzyme. Sebelum praktek, Jhonny Chandrina menyebutkan bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat cairan multiguna berbahan sampah kulit buah ini dan beberapa bahan-bahan pendukung lainnya.
Para peserta workshop khususnya orang tua asuh yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga pun segera mencatat apa yang disebutkan oleh Johnny Chandrina. Sebagian peserta juga bertanya hal-hal seputar penggunaan Eco Enzyme dan kegunaannya untuk cuci pakaian, cuci buah, pupuk, dan beberapa kegunaan lainnya.
Salah satu orang tua asuh di SOS Childern’s Villages, Cibubur yang mengikuti kegiatan ini, Arista Saragih (52) mengungkapkan ketertarikannya akan Eco Enzyme. “Luar biasa, saya tidak tahu ternyata sampah itu ada artinya. Sangat bermanfaat, selama ini kulit jeruk, nanas, dan lain-lain yang tadinya saya anggap sepele ternyata sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dan jujur ternyata bisa bernilai ekonomis,” ungkap Arista. Ia sendiri juga akan segera mempraktekkan cara membuat Eco Enzyme setelah workshop tersebut. “Kalau berhasil saya akan berbagi ilmu yang saya dapat tentang eco enzyme kepada keluaraga da teman-teman saya,” pungkas Arista.
Workshop pelestarian lingkungan ini pun menjadi pintu pembuka jalinan jodoh baik bagi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan SOS Childern’s Villages, Cibubur. Sumardi juga menambahkan akan mengkonsep kegiatan-kegiatan yang bisa menggandeng Tzu Chi untuk kedepannya. “Saat ini belum ada bentuk kerjasama lanjut dengan Tzu Chi. Tetapi dengan kegiatan workshop ini bisa menjadi sebuah awal kerjasama yang akan kami lanjuti ke depannya,” tutup Sumardi.
Artikel Terkait
Bergandengan Melestarikan Lingkungan
06 Maret 2017Tepatnya pada 4 Maret 2017, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan workshop pelestarian lingkungan kepada 90 orang yang terdiri dari pengurus dan anak asuh organisasi SOS Childern’s Villages di wilayah Cibubur, Jakarta.