Bergerak Bersama-sama Membantu Warga Cikarang

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Anand Yahya, Khusnul Khotimah

Sebanyak 803 warga Cikarang dan sekitarnya mengikuti screening atau pemeriksaan awal di Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang, Sabtu 5 Agustus 2017.

Usen (56), warga Kampung Kramat, Kedungwaringin, perbatasan Karawang dan Bekasi mengaku bersyukur. Ia lolos dalam tahap screening atau pemeriksaan awal sehingga dapat mengikuti operasi katarak yang digelar Tzu Chi pada 11-12 Agustus 2017 mendatang. Selain operasi mata, bakti sosial kesehatan Tzu Chi yang ke-119 itu juga akan mengoperasi para pasien Hernia, bibir sumbing, dan juga yang memiliki benjolan.

Usen menderita katarak di mata kirinya sejak dua tahun ini. Meski begitu, petani padi ini tetap pergi ke sawah setiap hari.

“Habis bagaimana kan memenuhi kebutuhan, menghidupi keluarga. Yang kiri sudah tidak bisa melihat ini, mungkin kena obat atau apa ya tidak tahu juga, kan saya suka semprot padi,” ujarnya.

Untuk bisa mengikuti screening di Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang ini (5/8/2017), Usen berangkat pada pukul 05.30 WIB, dan sampai di rumah sakit pada 06.30 WIB. Ia berangkat bersama empat tetangganya yang juga mengeluhkan gangguan mata. Mereka dikoordinir oleh Purwanto, seorang relawan Jamkeswatch, LSM yang fokus membantu masyarakat menengah ke bawah mendapatkan pengobatan.

Selain warga Cikarang, ada pula yang datang dari Majalengka, Bekasi, bahkan Bogor.


Pemeriksaan ini berlangsung sejak pagi hingga malam.

Purwanto senang dengan baksos yang akan diadakan Tzu Chi pekan depan. “Ini membantu sekali untuk masyarakat yang tidak mampu. Ya contohnya Pak Usen, dari dulu memang ditawarkan operasi, tapi dari Puskesmas harus berobat ke rumah sakit, dia tanya-tanya katanya harus ada uang 12 juta, dari mana? Untuk mencari makan sehari-hari saja, Pak Usen cuma panen enam bulan sekali. Ya kan?” kata Purwanto.

Pemeriksaan kesehatan yang digelar di RS Sentra Medika ini diikuti oleh 803 orang. Sebanyak 463 memeriksakan mata, 218 orang memeriksakan benjolan yang ada di tubuh mereka. Sementara sebanyak 95 orang memeriksakan Hernia dan 27 anak yang mengalami bibir sumbing.

Selain warga Cikarang, ada pula yang datang dari Majalengka, Bekasi, bahkan Bogor. Pemeriksaan ini berlangsung sejak pagi hingga malam. Tim medis dari TIMA Jakarta dibantu tim medis dari RS. Sentra Medika Cikarang serta RS Amanda Cikarang dengan sabar melayani warga dengan teliti. Relawan Tzu Chi baik dari Jakarta, Cikarang, Karawang, Bekasi, serta sukarelawan dari warga sekitar mendampingi warga sehingga screening berlangsung lancar.

Dari hasil pemeriksaan, sebanyak 394 pasien dinyatakan bisa menjalani operasi pada pekan depan. Nata Usup (58) pulang tanpa membawa kartu kuning, kartu yang menandakan dapat mengikuti operasi. Meski begitu Ia tak kecewa.

“Tidak apa-apa. Buat saya yang seperti ini memang sangat bagus, orang pada berobat, terus-terusan ada kalau bisa, beberapa bulan sekali begitu, jadi kan saya bisa kontrol, enakan begini bisa cepat penanganannya,” ujarnya.

Usen (duduk) didampingi Purwanto mendengarkan penjelasan relawan bahwa Ia bisa menjalani operasi katarak pada Sabtu, 12 Agustus 2017.


Dokter Ruth (ketiga dari kiri) sedang menjelaskan keadaan mata Nata Usup.

Warga yang tinggal tak jauh dari Rumah Sakit Sentra Medika ini tetap senang karena mendapatkan penjelasan dari Dokter Ruth Anggraini dari TIMA Jakarta tentang kondisi matanya. Salah satu mata Usup pernah kemasukan batu saat Ia memotong rumput dengan mesin. Batu kecil terpental mengenai matanya.

“Ada syaraf di mata yang sudah rusak, jadi kalau kita operasi, kemungkinan bisa melihat dengan normal itu kecil. Makanya saya beritahu dulu, jadi bapak nanti mengharapkan yang besar, tapi kenyataannya tidak bisa kan saya harus menyampaikan. Ya? Jelas ya Pak?” terang Dokter Ruth kepada Usup.

“Kalau begitu saya obatnya saja,” jawab Usup

“Obat saja? Iya boleh,” sambung Dokter Ruth. Sopir pengangkut barang ini pun menerima obat tetes mata.

Sementara itu baksos yang digelar pekan depan nanti merupakan yang kedua kalinya di Cikarang. Salah satu koordinator kegiatan, Like Hermansyah menjelaskan, bakti sosial digelar dengan tujuan mengajak masyarakat bersama-sama memberi perhatian kepada warga yang kurang mampu di sekitar Cikarang.

“Kita juga mengajak masyarakat Cikarang untuk sama-sama peduli, menjadi relawannya. Kita lihat hari ini ada 100 lebih relawan khusus dari Cikarang. Kami dari Jakarta, lalu Karawang, dan Bekasi hanya sebagai pemerhati. Nah kelihatannya sangat antusias, di mana masyarakat Cikarang ini datang membantu. Selain itu juga mereka banyak yang menyumbang makanan, air minum. Ini hal yang sangat baik ya, artinya masyarakat Cikarang ini sangat peduli kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu,” jelas Like Hermansyah.  

Artikel Terkait

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -