Berharap yang Terbaik

Jurnalis : Fammy (He Qi Timur), Fotografer : Fammy (He Qi Timur)

Survei kasus

Survei kasus merupakan bagian dari proses permohonan bantuan untuk mengetahui kebutuhan dari calon penerima bantuan Tzu Chi.

Pada Minggu 24 Mei 2015, pukul 10 pagi, enam relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur - Hu Ai Kelapa Gading bergerak menuju ke wilayah Slamet Riyadi, Kelurahan Kebon Manggis, Matraman Raya, Jakarta Timur. Kedatangan relawan ini untuk melakukan kunjungan ke calon penerima bantuan baru. Setelah menyusuri gang sempit dan jalan kecil di pinggir Sungai Ciliwung, tibalah para relawan di sebuah rumah kecil di bawah kolong rel kereta api.

Kali ini para relawan akan mengunjungi Noviani, ibu berusia 23 tahun yang tinggal di rumah gubuk di bawah kolong rel kereta api yang menghubungkan Kecamatan Jatinegara dengan Kecamatan Matraman. Ibu beranak tiga ini telah bercerai sejak tahun 1992 dan menetap bersama orang tuanya. Noviani menggantungkan kebutuhan hidup sehari-harinya pada penghasilan saudara kandung laki-lakinya yang bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu kantor swasta dan ibunya yang bekerja sebagai buruh cuci keliling. Terkadang, Noviani mengikuti survei suatu produk untuk mendapatkan sedikit uang.

Survei kasus

Selain survei, kunjungan ini juga memberikan dukungan moril kepada Noviani agar tetap optimis dan berdoa bagi kesembuhan Aldi.

Survei kali ini berjalan kurang kondusif akibat deru kereta yang lalu lalang. Akibatnya, beberapa kali relawan harus mengulang pertanyaannya. Noviani juga terkadang tidak nyaman menjawab pertanyaan yang diajukan oleh relawan Tzu Chi. Namun, dengan pendekatan yang dilakukan oleh para relawan, Noviani dapat menyelesiaikan proses tanya jawab tersebut.

Noviani mengajukan permohonan bantuan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada April 2015 silam untuk biaya hidup dan pengobatan  Noviani mengajukan permohonan biaya hidup dan biaya pengobatan untuk anaknya, Muhammad Aldisyahputra atau sering disingkat dengan Aldi.

Aldi menderita kelainan Hidrosefalus atau lebih dikenal dengan nama Kepala Air. Kelainan ini terjadi akibat adanya gangguan aliran cairan di otak. Menurut Noviani, kondisi Aldi ini terjadi sejak Aldi berusia satu setengah tahun. Saat itu, Aldi mengalami demam tinggi dan kejang-kejang. Setelah dibawa ke puskesmas setempat, Aldi dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Selama perawatan, kondisi Aldi tidak menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Bahkan, berdasarkan cerita Noviani, Aldi sempat  mengalami koma selama sebulan.

Setelah proses CT Scan, diketahui bahwa terdapat penggumpalan darah. Aldi kemudian menjalani prosedur operasi. Pasca-operasi, Aldi diinapkan di ruang ICU selama satu minggu. Namun, ada yang berbeda. Kepala Aldi kian hari kian membesar.  Setelah CT Scan kedua, barulah diketahui bahwa Aldi menderita hidrosefalus. Relawan Tzu Chi dalam kesempatan ini juga memberikan dukungan moril. Mereka mendoakan bagi kesehatan dan berencana melakukan survei kedua.

Artikel Terkait

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -