Beribu Doa di Bulan Waisak
Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Robin Johan (Tzu Chi Makassar)
Tzu Chi Makassar merayakan tiga hari besar: Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia pada Minggu, 28 Mei 2017.
Bulan Mei adalah bulan yang sangat berarti bagi insan Tzu Chi di seluruh dunia. Pada bulan Mei, Tzu Chi merayakan Hari Waisak, sekaligus Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia. Perayaan tiga hari besar ini pun dilakukan di Tzu Chi Makassar pada Minggu, 28 Mei 2017. Ada 48 relawan Tzu Chi dan 72 tamu yang hadir dalam perayaan tersebut.
Mengawali prosesi Waisak, 24 relwan Tzu Chi membawa persembahan berupa lilin, air, dan bunga ke altar. Suasana hening dan tenang. Relawan pun melanjutkan dengan prosesi pemandian Rupang Buddha yang bermakna membasuh hati masing-masing dari sifat tercela. Dari sana diharapkan pula muncul kebijaksanaan dan cinta kasih dalam diri masing-masing diri.
Setelah prosesi pemandian Rupang Buddha usai, hadirin juga melaksanakan pradaksina seraya berdoa agar masyarakat tenteram. “Semoga dalam hati setiap orang ada Buddha dan di dalam setiap perbuatan ada Dharma ajaran kebenaran melangkah di jalan Boddhisatwa,” ujar relawan Tzu Chi.
Selain prosesi Waisak, para relawan dan tamu pun diajak untuk merayakan Hari Ibu bersama. Mersian, relawan Tzu Chi dan Febi, anaknya tidak kuasa menahan tangis ketika upacara membasuh kaki tengah berlangsung.
Relawan membagikan suvenir kepada para relawan dan tamu setelah kegiatan selesai.
Selain prosesi Waisak, para relawan dan tamu pun diajak untuk merayakan Hari Ibu bersama. Untuk mengenang dan berbakti kepada orang tua, beberapa anak dan cucu dari relawan Tzu Chi membasuh kaki orang tua sebagai wujud penghormatan terhadap kasih ibu yang tak terhingga.
Ketika upacara membasuh kaki berlangsung, Mersian, relawan Tzu Chi dan Febi, anaknya tidak kuasa menahan tangis. “Saya merasa terharu karena bagaimana pun juga, manusia tidak luput dari kesalahan. Saya sering merasa menyusahkan mama dan papa,” katanya. “Seharusnya anak saya yang membasuh kaki omanya tapi entah kenapa saya merasa terpanggil mau membasuh kaki mama, semoga dengan ini saya bisa merasa lega karena selama ini saya merasa belum bisa membalas kebaikan mama dan papa,” tambahnya.
Editor: Metta Wulandari