Berita Internasional: Menyatukan Hati Memberikan Guan Huai
Jurnalis : Yan Fujiang (Tzu Chi Taiwan), Fotografer : Dok. Tzu ChiRelawan Tzu Chi Yilan segera memasuki lokasi bencana untuk memberikan makanan panas dan “kehangatan” dengan kedua tangan mereka kepada saudara yang terkena bencana. (Gambar: Kantor Pusat Sekretariat)
Tanggal 28 September 2016, Badai Maggie menyapu Taiwan, seluruh relawan Tzu Chi Taiwan bergerak untuk memberikan perhatian. Menjelang siang hari, para relawan memasuki area bencana dan melakukan survei. Diawali dengan merekam dan mencatat keadaan di lokasi, relawan segera merencanakan pemberian bantuan yang tepat. Pada siang hari, relawan pun mulai melakukan guan huai (perhatian) di berbagai daerah lokasi bencana, di antaranya di daerah Yilan yang mengalami bencana banjir parah. Para relawan segera memasuki lokasi bencana untuk memberikan makanan panas dan “kehangatan” dengan kedua tangan mereka kepada saudara yang terkena bencana.
Pada tanggal 27 September, Badai Maggie menuju ke arah Taiwan. Badai topan pun menyerang seluruh Taiwan, mengakibatkan kerusakan dengan tingkat yang berbeda diberbagai wilayah Taiwan. Taiwan wilayah Timur merupakan wilayah pertama yang diserang badai, di wilayah Yilan turun hujan yang sangat deras. Pada tanggal 28 September, relawan Tzu Chi Yilan merencanakan 4 jalur survei bencana. Survei dimulai dari jam 7 pagi, melalui wilayah Jiaoxi, Zhuangwei, Wujie, Sanxing, Suao, Dongshan, dan beberapa daerah banjir lainnya. Untuk daerah yang terkena bencana banjir parah segera diarahkan untuk mendatangkan bantuan.
Tim survei bencana Yilan mendapatkan hasil bahwa daerah Sanxing dan Jincao terkena dampak banjir yang paling parah, pepohonan dan tiang listrik di pinggir jalan tumbang. Hingga menjelang siang hari banjir di daerah Jincao belum juga surut, tim survei memasukkan wilayah ini di dalam daftar bantuan pembersihan rumah. Siang hari, relawan membawakan 165 kotak makanan vegetarian yang masih panas, dibagikan ke dua daerah yang terkena dampak banjir parah, yaitu Jincao, Wujie, dan Sanqi, Dongshan. Relawan memberikan “kehangatan” dengan kedua tangan mereka kepada saudara yang terkena bencana.
Pada tanggal 28 September, walaupun badai Maggie pelan-pelan bergerak menjauh dari Taiwan, namun masih tetap dipengaruhi oleh sirkulasi awan luar, sehingga di berbagai wilayah turun hujan deras secara bergantian. Menjelang sore, cuaca mulai beralih stabil. Seluruh relawan Tzu Chi dari wilayah utara, tengah, selatan, dan timur bergantian membantu membersihkan daerah kebanjiran. Setelah dilakukan survei di daerah yang terkena dampak banjir parah, seperti Xinbei, Wulai; Meinong, Qishan, Gaoxiong; daerah perkotaan Tainan dan daerah lainnya, relawan segera menyediakan makanan panas, memperhatikan kehidupan saudara-saudari yang terkena bencana, dan memberikan bantuan pembersihan rumah.
Selain itu, Tzu Chi mengadakan Proyek Rekonstruksi Sekolah Harapan Penanggulangan Bencana di daerah Hualian, Taidong, Miaoli dan daerah lainnya. Relawan aktif dalam memperhatikan keadaan lingkungan sekolah, menanyakan perkembangan lokasi proyek, memperhatikan kualitas proyek. beruntung tidak terjadi bencana besar di area sekolah ini.
Yayasan Tzu Chi menyatakan walaupun Badai Maggie melanda seluruh area Taiwan, namun “Bencana tidak pandang bulu, tetapi manusia memiliki cinta kasih”. Relawan-relawan Tzu Chi berpegang pada semangat “Bergerak lebih dulu dan membantu sampai akhir” dalam menangani bencana. Relawan Tzu Chi terus menerus menanamkan sikap cinta kasih dan peduli, melindungi Taiwan tercinta dan menemani saudara yang terkena bencana.
Sumber: www.tzuchi.org
Diterjemahkan oleh: Gaby (He Qi Barat)
Artikel Terkait
Berita Internasional: Bantuan Korban Gempa Bumi: Kehangatan Untuk Warga Meksiko
10 November 2017Tim relawan gawat darurat Tzu Chi Amerika Serikat langsung menapakkan kakinya di Kota San Diego yang merupakan wilayah bencana gempa dengan kondisinya yang sangat parah.