Berkah Dalam Cinta Kasih

Jurnalis : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Meity, Septepani, Hendra (Tzu Chi Palembang)

Sony Shixiong, salah satu anggota Tzu Ching dengan wajah bahagia membantu memikul beras Zubaidah. Perasaan lelah pun terlihat menjauh dari wajahnya.

Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya“ (Kata Perenungan Master Chen Yen)

Beras merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan setiap manusia, karena beras sumber energi yang harus mereka konsumsi untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Namun karena faktor ekonomi, banyak warga kurang mampu tidak dapat mengkonsumsinya sehingga mereka hanya memakan apa yang bisa dimakan seperti umbi-umbian ataupun nasi aking (nasi yang dikeringkan dari nasi sisa). Ini karena di masa sekarang kebutuhan pokok terutama beras harganya melambung tinggi dan mereka yang tidak mempunyai penghasilan tetap sangat sulit membelinya.

Dengan welas asih yang dimiliki, Master Cheng Yen ingin memberikan cinta kasih kepada seluruh masyarakat di dunia melalui beras cinta kasih yang langsung didatangkan dari Taiwan. Ini bertujuan untuk mengikat jalinan jodoh bersama Master, karena Master berpandangan walaupun beras yang dimakan akan habis namun cinta kasih yang diberikan tidak akan habis, sehingga dimana pun kita berada dalam hati kita selalu ada Master.

Relawan menjelaskan kepada warga saat survei mengenai pemberian beras ini agar mereka mengetahui tujuan dari pemberian beras cinta kasih Tzu Chi. 

Setelah beras cinta kasih tiba Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang, relawan mulai melakukan survei pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 09.00 WIB di kelurahan Kembang Manis, Palembang. Relawan dibagi 13 team (1 tim terdiri dari 2 relawan) untuk 13 RT yang masing – masing tim ditemani oleh ketua RT setempat. Ketua RT menunjukkan warganya yang layak menerima bantuan. Namun demikian, keputusan dapat tidaknya bantuan diserahkan relawan tim survei. Survei warga tidak mampu sangat didukung oleh semua warga sekitar karena data yang diperoleh lebih akurat dan relawan juga dapat melihat langsung kondisi rumah dan kehidupan sosial mereka. Sebanyak 1.040 warga dari 13 RT disurvei namun setelah relawan meninjau lokasi, yang benar-benar layak untuk diberikan beras sebanyak 421 KK.

Pada tanggal 21 Desember 2014 pada pukul 09.00 – 12.00 WIB,  bertempat di Wihara Gunung Sakti kelurahan Kemang Manis, Palembang pembagian beras cinta kasih diadakan. Dengan saling menopang satu sama lain, sebanyak 94 relawan turut bersumbangsih dalam kelangusngan pembagian beras ini. Tak hanya itu, Safran selaku Lurah Kemang Manis turut membantu dalam kelangsungan pembagian beras ini. Ia mengungkapkan, “Pembagian beras pada hari ini berjalan dengan lancar dan untuk tim survei Tzu Chinya sendiri sangat selektif karena menyentuh ke masyarakat langsung. Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah membantu warga, sehingga mereka mendapatkan beras cinta kasih ini. Saya berharap warga di Kelurahan Kemang Manis bisa menjadi relawan di Yayasan Buddha Tzu Chi.“

Tzu Chi Palembang dengan di bagi tim melakukan survei langsung ke rumah warga kurang mampu pada tanggal 14 Desember 2014. Poniem (80) sangat bahagia setelah mendapat kupon pengambilan beras tersebut.


Para warga mengantri untuk pengambilan beras. Bagi warga lansia telah disediakan tempat khusus selama mengantri. 

Dalam pembagian beras ini relawan juga sangat memperhatikan para lansia, sehingga bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam berdiri ataupun faktor usia, relawan telah menyediakan tempat agar mereka merasa nyaman. Salah satu lansia, Poniem (80 tahun). Ia sangat bahagia mendapatkan beras ini karena memang sangat dibutuhkan oleh keluarganya. Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan berdoa semoga Yayasan Buddha Tzu Chi berserta relawannya selalu diberkahi oleh Allah,“ ujar Ponien.

Ketika kita dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat dan membuat orang lain bahagia, hati kita pun merasakan hal yang sama karena hati yang murni selalu dapat merasakan kebahagian yang sesungguhnya. Untuk itu sebagai insan Tzu Chi sebaiknya selalu menyadari bahwa berbuat kebajikan bukan dinilai dari harta yang berlimpah, melainkan niat yang disertai ketulusan. Hargailah kehidupan ini dengan selalu melakukan kebajikan-kebajikan yang dapat meningkatkan kebijkasanaan, serta hargailah sebutir nasi karena masih banyak orang yang sangat membutuhkan butiran-butiran nasi tersebut.


Artikel Terkait

Senyum Warga, Kebahagiaan Relawan

Senyum Warga, Kebahagiaan Relawan

25 September 2014 Kesempatan berbuat baik belum tentu datang untuk kedua kalinya. Untuk itu kita harus bersyukur dan menggenggam kesempatan tersebut, karena tidak semua orang memiliki jalinan jodoh baik. Demikian juga para insan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali bersatu hati membagikan beras cinta kasih Tzu Chi kepada masyarakat kurang mampu di Karimun.
Bantuan Sosial Peduli Covid-19 untuk Warga Subang dan Purwakarta

Bantuan Sosial Peduli Covid-19 untuk Warga Subang dan Purwakarta

21 April 2021

Tzu Chi Bandung menyalurkan paket bantuan sosial Covid-19 untuk 2.571 keluarga yang terdampak pandemi secara ekonomi di Subang dan 540 keluarga di Purwakarta, Jawa Barat. 

Gerak Cepat Kerahkan Bantuan Darurat ke NTT

Gerak Cepat Kerahkan Bantuan Darurat ke NTT

26 April 2021
Tzu Chi Indonesia mengirimkan bantuan logistik serta bantuan medis untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -