Berkah dalam Senyuman Oma dan Opa

Jurnalis : Christian (Tzu Chi Palembang) , Fotografer : Dokumentasi Tzu Chi Palembang

Relawan dengan hati-hati memotong kuku salah seorang Opa yang telah berumur 100 tahun.

Para relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Sukarami yang merupakan bagian dari Tzu Chi Palembang berkunjung ke Panti Werdha RS. Myria Palembang Sabtu, (31/8/2024). Serangkaian acara telah disiapkan relawan untuk menghibur oma dan opa, seperti karaoke dan menari bersama, shou yu, potong kue ulang tahun, games, memotong kuku, memijat dan memberi perhatian dengan tulus kepada oma dan opa. Dari senyum dan tawa oma dan opa mengalir berkah tiada henti di setiap hati relawan yang mengikuti kegiatan ini.   

Pada saat ramah tamah, oma dan opa duduk berbaris di aula. Untuk mencairkan suasana para relawan menampilkan lagu isyarat tangan berjudul “Xing Fu De Lian” yang berarti wajah yang bahagia. Para oma dan opa diajak untuk mengikuti gerakan para relawan, dengan sangat gembira.

Keseruan lainnya adalah saat oma dan opa diajak untuk karaoke dan menari bersama. Beberapa oma maju ke depan untuk karaoke, menyanyikan lagu nostalgia kesukaan mereka, tepuk tangan dan menari bersama. Saat karaoke berlangsung, sebagian relawan memotong kuku, memijat dan menggosok minyak dengan penuh ketulusan kepada oma dan opa. Wajah tawa dan gembira terpancar dari oma dan opa semuanya.

Di hari itu ada tiga oma dan opa yang berulang tahun, para relawan telah menyiapkan kue ulang tahun.  Acara tiup lilin menjadi acara yang paling bahagia, bisa melihat oma dan opa merayakan ulang tahun dengan keluarga baru merupakan pemandangan yang mengharukan. Setelah acara potong kue selesai, para oma dan opa diberikan snack. Beberapa relawan penuh cinta kasih menyuapi oma dan opa untuk makan.

Oma Evania, salah satu oma sedang merayakan ulang tahun bersama relawan Tzu Chi.

Oma Evania Winata, merupakan salah satu penghuni yang sudah menempati Panti Werdha ini selama tiga tahun. Oma Evania yang kebetulan berulang tahun ke-80 di hari itu, mengikuti kegiatan kunjungan kasih ini dengan penuh semangat.

“Hari ini saya sangat gembira, semua relawan Tzu Chi ramah-ramah. Aku juga tidak tahu kalau yang ulang tahun akan dipanggil, aku juga tidak pernah merayakan ulang tahun seperti ini. Jadi sangat gembira sekali,” ujarnya bahagia.

Acara dilanjutkan dengan shou yu “Satu Keluarga”, baik relawan, oma dan opa mengikuti gerakan shou yu dengan penuh sukacita dan seirama. Di penghujung acara, para relawan memberikan suvenir yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk oma dan opa yang tinggal di panti. Bingkisan suvenir berupa jeruk, roti kering, roti manis dan minyak kayu putih.

Setelah berpamitan dengan oma dan opa, para relawan berkumpul bersama untuk sharing pengalaman hari itu. Melihat kehidupan oma dan opa di panti jompo, para relawan berkomitmen untuk merawat orang tua sebaik mungkin. Seperti pesan Master Cheng Yen yaitu Panti jompo terbaik adalah rumah dan keluarga sendiri.”

Ketulusan dari perhatian menciptakan kebahagiaan tak terhingga
Selain cerita bahagia, ada juga cerita sedih dari salah satu penghuni Panti Werdha yaitu Opa Robert/Tan Qing Lian (69) yang telah tinggal disana selama 19 tahun dengan kondisi stroke ringan. Selama 19 tahun Opa Robert tidak pernah dikunjungi oleh kedua anaknya yang ada di Taiwan, tetapi beliau tetap mendoakan yang terbaik untuk kedua anaknya.

Relawan membantu menyuapi oma makan dengan penuh kesabaran.

“Ingat ya relawan yang masih muda, kita ada sekarang karena doa tulus dari orang tua, jangan sia-siakan orang tuamu. Walaupun kamu punya harta segudang, tidak akan bisa membeli orang tua. Hanya bisa membayar orang tua dengan kasih sayang dan perhatian kepada orang tua, karena doa orang tua selalu yang terbaik untuk anak-anaknya. Jadi pesan Opa Robert jika orangtua ada salah kepada kalian, jangan pernah ada dendam dan benci kepada orang tua. Maafkanlah orang tuamu, Tuhan saja Maha Pemaaf. Kita sebagai anak juga harus memaafkan orang tua kita sendiri,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Salah seorang relawan kembang yang pertama kali mengikuti kunjungan yaitu Yen Kien Hi (50), merasakan bahagia, terharu dan bangga bisa mengikuti kegiatan kunjungan kasih ini. “Jasa orang tua itu tidak bisa terbalaskan, karena sudah mengasuh kita dari kecil.”

Orang tua merupakan orang yang paling berjasa dalam kehidupan. Oleh karena itulah, di saat mereka tua sudah seharusnya keluarga merawat mereka dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen “Orang tua adalah Buddha hidup dalam keluarga. Semua orang harus berbakti pada orang tua dengan sungguh-sungguh dan merawat mereka dengan penuh rasa hormat. Dengan demikian, baru memperoleh berkah.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menghadirkan Kebahagiaan Bagi Opa-Oma di Panti Jompo Khusnul Khotimah Pekanbaru

Menghadirkan Kebahagiaan Bagi Opa-Oma di Panti Jompo Khusnul Khotimah Pekanbaru

30 Desember 2024
Relawan Tzu Chi Pekanbaru berbagi kebahagiaan dengan Opa dan Oma penghuni Panti Jompo Khusnul Khotimah. Memberi perhatian dan hiburan, menumbuhkan empati antar generasi.
Anugerah yang Tak Ternilai

Anugerah yang Tak Ternilai

18 Oktober 2024

Minggu 13 Oktober 2024, 22 relawan komunitas Xie Li Cipinang mengunjungi 38 Oma di Panti Sasana Tresna Werdha Mulia 3 Centex, Ciracas, Jakarta Timur. Kegiatan selain memberikan bingkisan cinta kasih juga diisi dengan ramah tamah, memotong rambut dan kuku para oma.

Menghibur Opa dan Oma di Panti Jompo Uppekha

Menghibur Opa dan Oma di Panti Jompo Uppekha

24 Januari 2025

Jelang Imlek, para relawan Tzu Chi di Komunitas Hu Ai Titikuning Medan mengunjungi Panti Jompo Upekkha, Kec. Namorambe, Sumatra Utara guna berbagi kebahagiaan dengan opa dan oma di sana.

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -