Berkah dalam Tindakan

Jurnalis : Eric Lanvin (He Qi Utara), Fotografer : Eric Lanvin (He Qi Utara)
 
 

foto Sebelum baksos kesehatan dilaksanakan, para seniman bangunan ini juga diperkenalkan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi.

Pada hari Minggu, 23 Januari 2011, relawan Tzu Chi He Qi Utara kembali berjodoh dengan para seniman bangunan (pekerja bangunan) Aula Jing Si untuk menggarap ladang berkah dalam menjalankan salah satu misi Tzu Chi, yaitu misi kesehatan. Kegiatan baksos kesehatan ini dimulai dari pukul 8 hingga pukul 12.30 siang. Kegiatan ini melibatkan partisipasi 5 dokter dan 43 relawan. Baksos kesehatan ini dibagi menjadi 3 gelombang, dengan jumlah pasien di setiap gelombangnya berjumlah 100 orang.

Sebelum mengikuti baksos kesehatan, para seniman bangunan ini diberikan sosialisasi tentang Yayasan Buddha Tzu Chi, sejarah, misi, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Setelah sosialisasi selesai, mereka berbaris dengan rapi dan diantar oleh relawan menuju tempat pendaftaran pasien untuk kemudian melakukan pengecekan tekanan darah dan berat badan. Setelah itu, para seniman bangunan ini dipersilakan duduk kembali dan menunggu untuk diperiksa oleh dokter. Dokter mendiagnosa dan memberikan resep, setelah itu pasien diantar oleh relawan untuk menuju tempat pengambilan makanan dan obat.

foto  foto

Keterangan :

  • Selain pengobatan umum terdapat juga tempat untuk pengobatan gigi. Kebanyakan dari para seniman bangunan ini terkena penyakit batuk, pilek, alergi kulit, dan pegal linu. (kiri)
  • Para relawan yang bertugas di bagian obat tengah menyiapkan obat-obatan dan vitamin kepada para seniman bangunan. (kanan)

Selain pengobatan umum, terdapat juga tempat untuk pengobatan gigi. “Kebanyakan dari mereka terkena penyakit batuk, pilek, alergi kulit, dan pegal linu,” kata dr. Megawati Wijaya, salah seorang dari 5 dokter dari berbagai rumah sakit yang menjadi relawan untuk mengobati seniman-seniman bangunan ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Kegiatan baksos kesehatan ini dimulai dari pukul 8 hingga pukul 12.30 siang dan melibatkan partisipasi 43 relawan, 5 dokter dan 4 pengecek tekanan darah, dengan jumlah pasien sekitar 300 orang. (kiri)
  • Relawan dengan ramah dan sukacita memberikan makanan dan minuman kepada para seniman bangunan. (kanan)

Seorang pasien yang bernama Mohammad Afifudin bercerita mengenai penyakit giginya, “Saya sudah bekerja di sini 2 minggu. Penyakit gigi saya sudah lebih dari 5 bulan yang lalu. Jangankan rasa sakit, saya sekarang sudah tidak bisa mengunyah makanan. Saya 5 hari hanya makan sereal atau minum susu.” Ketika ditanya bagaimana pendapatnya mengenai pengalaman bekerja untuk pembangunan Aula Jing Si ini, Afifudin berkomentar, “Bekerja di mana sama saja, tapi di sini kedisiplinannya oke.” Lain lagi dengan Taryono yang menderita penyakit kulit yang sudah dideritanya sebulan yang lalu. Kedua lengannya terasa gatal dan terdapat bercak-bercak. Taryono berpendapat tentang pengalaman bekerjanya untuk Aula Jing Si, ”Bekerja di sini sangat memuaskan.”

  
 

Artikel Terkait

Belajar Bervegetarian

Belajar Bervegetarian

17 Juli 2017
Apa itu Bulan Tujuh Penuh Berkah? Frase tersebut mungkin terdengar asing bagi banyak orang, tapi bagi relawan Tzu Chi, di bulan tujuh penanggalan Imlek, mereka akan lebih giat mengingatkan keluarga dan teman untuk menanam karma baik dengan bervegetarian dan melestarikan lingkungan.
Setetes Darah Memberikan Satu Kehidupan

Setetes Darah Memberikan Satu Kehidupan

23 Mei 2018
Tzu Chi Lampung mengadakan donor darah pada Minggu, 20 Mei 2018 di GSG Yayasan Metta Sarana (Suteng), Bandar Lampung. Terdapat 32 pendonor yang berhasil mendonorkan darahnya.
Siap Siaga Menghadapi Bencana

Siap Siaga Menghadapi Bencana

03 November 2014 Dalam kegiatan ini, Yayasan Buddha Tzu Chi menjadi salah satu organisasi sosial yang diundang untuk dilibatkan dalam penanganan bencana. Tumbuhnya kepercayaan dari berbagai pihak kepada Tzu Chi tidak lain karena Tzu Chi selalu siap-siaga membantu masyarakat yang membutuhkan. Baik dalam bencana maupun kegiatan sosial lainnya.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -