Berkah itu Berasal dari Citapen

Jurnalis : Arief (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Arief, Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 
foto

Seorang dokter memeriksa gigi seorang anak dalam bakti sosial kesehatan yang diadakan Tzu Chi Bandung.

Di pagi yang cerah itu, Minggu 29, Maret 2009, Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan dan pembagian beras, bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini untuk menyambut HUT ke-63 Persatuan Istri Prajurit KCK PD III/Siliwangi dan HUT ke-45 Dharma Pertiwi.

Kegiatan baksos yang bertempat di halaman kantor kecamatan Cihampelas dan GOR Surya Arena di Desa Citapen ini dihadiri oleh Ketua Tzu Chi Bandung Herman Widjaja, Pangdam III/Siliwangi Rasyid Qurnuen Aquary, Bupati Kabupaten Bandung Barat Abubakar, serta Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat Tatang Gunawan.

Kasih Ibu Tak Terbatas
Ketika memasuki GOR Surya Arena, Euis nampak kebingungan, matanya tertuju ke berbagai sudut. Riuh ramai orang berlalu-lalang makin menambah kebingungannya. Ibu berusia 35 tahun ini datang bersama anaknya dan anak tetangganya. Sejenak, mereka duduk di ruang tunggu, kemudian salah seorang relawan Tzu Chi menghampiri dan mengantar Euis ke meja tim medis dari Kesdam III/Siliwangi.

”Anaknya kenapa, Bu?” tanya dokter. ”Sakit demam dan batuk,” jawab Euis. Menurut Euis, anaknya terserang demam dan batuk sejak 2 hari yang lalu. Penyebabnya karena, anak Euis, Saefudin (9) dan Gugun Wiguna (9), anak tetangganya, sering berenang di sungai. Meskipun sudah dilarang, namun Saefudin tetap membandel.

foto  foto

Ket : - Saefudin (kanan) sedang diperiksa oleh dokter dari Kesdam III Siliwangi. (kiri)
         - Ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja memberi makanan kepada pasien yang telah selesai berobat.
            (kanan)

Sesekali Saefudin batuk. Tangan dokter yang memegang leher Saefudin merasakan panas dari badan saefudin. ”Ibu, saya kasih obat batuk dan demam. Tolong anaknya jangan dulu minum es,” pinta dokter. Kemudian dokter memeriksa Gugun, dan selanjutnya memberikan obat yang sama kepada Gugun.

Dengan membawa resep, Euis menghampiri relawan Tzu Chi yang sedang berjaga. ”Ibu, silahkan tunggu di sini,” ujar relawan sambil meminta resep ari Euis. Sambil menunggu dipanggil, ibu tiga anak ini bercerita. Ternyata tidak hanya anaknya saja yang diperiksa tapi Euis pun berencana memeriksakan kesehatan tangan kanannya yang sering terasa sakit bila sedang beraktivitas. Sebagai ibu, Euis lebih mengutamakan kesehatan anaknya ketimbang dirinya. ”Nanti setelah anak saya dapat obat, baru giliran saya,” ujar Euis. Dengan senang hati pula, ia mengantar anak tetangganya yang sama-sama akan memeriksakan kesehatannya.

Belum lama ini, Euis dan keluarganya terserang sakit, mulai dari suaminya Badrudin, kemudian anaknya yang pertama, ketiga, dan sekarang giliran Safrudin, anak kedua Euis. Tempat tinggal Euis yang berada di RT 05/05 Citapen Kidul, lumayan jauh jika harus ke Puskesmas. Bila ada anggota keluarganya yang sakit ia hanya membeli obat dari warung yang harganya murah. ”Tadinya, besok (Senin, 30 Maret –red) mau bawa anak saya ke Puskesmas, tapi berhubung ada pengobatan gratis, saya bawa saja ke sini,” ujar Euis berseri-seri.

foto  foto

Ket : - Dokter TIMA dan dokter dari Kesdam III Siliwangi bekerjasama memeriksa mata seorang pasien. (kiri)
         - Relawan Tzu Chi memijat pasien yang sedang menunggu untuk berobat. (kanan)

Euis berharap agar anaknya kembali sehat. ”Cuma pengen sembuh saja,” harapnya. Bagi Euis, yang mengetahui informasi pengobatan ini dari kepala desa, pengobatan ini sangat bermanfaat. ”Mudah-mudahan tidak hanya sekarang, tapi di hari-hari berikutnya (diadakan lagi) karena kami orang tidak mampu,” harap Euis.

Berbuat Lebih di Hari Libur
Masyarakat Bandung Barat yang berjumlah 1,5 juta jiwa lebih masih membutuhkan uluran tangan dalam pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan hidup. Baksos kesehatan yang diselenggarakan Tzu Chi Bandung ini bukanlah yang pertama.

Relawan Tzu Chi yang berjumlah 106 orang beserta ratusan aparat TNI bahu-membahu membantu warga masyarakat yang hadir di baksos kesehatan dan pembagian beras ini. Sebanyak 9,8 ton beras berhasil dibagikan kepada 490 KK di Kecamatan Cihampelas. Begitu juga dengan tim dokter Tzu Chi yang berjumlah 56 tenaga medis dan tim media TNI yang berjumlah 10 tenaga medis, berhasil menangani 841 pasien umum, 137 pasien gigi, 92 pasien mata, dan 302 pasien anak.

foto  

Ket : - Tidak hanya memberi, relawan Tzu Chi ikut memanggulkan beras warga yang menerima bantuan.

Pangdam III/Siliwangi sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah mengadakan kegiatan baksos ini. Menurutnya, kapan pun ia beserta jajarannya akan selalu siap bila kembali dibutuhkan. “Pokoknya sepanjang Yayasan Buddha Tzu Chi mendukung atau siapa saja, Panglima (Kodam) ke mana saja bisa. Orang lain sekarang sedang beristirahat lho, panglima kerja, TNI Siliwangi kerja,” tegas Rasyid.

 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Mengintropeksi Diri

Suara Kasih : Mengintropeksi Diri

10 Maret 2011 Kita sungguh harus bertekad untuk mencapai kebuddhaan dan tidak hanya mencurahkan cinta kasih terhadap keluarga dan teman saja, melainkan terhadap semua orang di dunia. Selain itu, kita harus berikrar luhur. Dengan demikian, barulah kita dapat membimbing orang lain.
Lingkungan Sehat, Jauh dari Bencana

Lingkungan Sehat, Jauh dari Bencana

11 November 2009
Ada alasan mengapa Sekolah Cinta Kasih dijadikan tujuan kunjungan bagi para anggota PMR se-Jakarta Barat ini. Selain sebagai salah satu sekolah yang menerapkan program pelestarian lingkungan, juga model sekolah yang menekankan pada kedisiplinan.
Perihal Panggilan Kemanusiaan dan Kewajiban

Perihal Panggilan Kemanusiaan dan Kewajiban

19 September 2018
Pascagempa yang terjadi di Lombok, bantuan dan dukungan dari pihak manapun terus mengalir termasuk relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Surabaya. Tim yang berjumlah 10 orang terdiri dari relawan Tzu Chi, dan juga relawan dari PT. Tjiwi Kimia menyusuri berbagai wilayah Lombok untuk menyalurkan bantuan.
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -