Berkembang dengan Cinta Kasih
Jurnalis : Metta (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari, Metta (He Qi Utara) Dalam sosialisasi sesi pertama ini, Yuli Natalia tampak sedang menjelaskan konsep kelas budi pekerti kepada para orang tua murid yang hadir. |
| ||
Hari Minggu tanggal 9 Januari 2011, Jing si Books and Café Pluit sudah ramai didatangi para relawan Tzu Chi. Para relawan ini akan mengadakan kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk mengajak orang lain menyebarkan cinta kasih. Seperti yang Master Cheng Yen katakan bahwa cinta kasih itu tidak akan berkurang jika dibagikan, lebih baik disebarkan kepada orang lain. Sosialisasi yang diadakan oleh Hu Ai Jelambar ini terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama untuk orang tua murid dan sesi kedua untuk masyarakat umum. Sambutan Penuh Senyum Di saat menyaksikan penayangan foto-foto dan mendengarkan kisah Master Cheng Yen, Yuli Shijie salah satu satu orang tua murid yang hadir tampak tersentuh. Ia iba melihat kejadian-kejadian yang Master Cheng Yen lakukan untuk menolong sesama. Ia pun meneteskan air mata di saat itu. “Saya yakin dengan adanya sosialisasi orang tua murid ini, mereka akan terbuka mata hatinya untuk bergabung dalam barisan Tzu Chi, menyebarkan cinta kasih terhadap sesama, dan meneruskan jejak Master Cheng Yen,” ujarnya. Dalam acara selanjutnya, para relawan mengenalkan kelas budi pekerti kepada para orang tua murid. Di kelas budi pekerti ini, selain memberikan pendidikan ilmu pengetahuan anak-anak juga diajarkan untuk berbakti kepada orang tua dan mencintai lingkungan.
Keterangan :
Sosialisasi untuk masyarakat Di kegiatan sosialisasi kali ini, para calon relawan diajak untuk melihat liputan kegiatan yang telah dilakukan Tzu Chi. Baik aktivitas rutin relawan Tzu Chi saat melakukan daur ulang, melakukan kunjungan kasih, hingga melakukan kegiatan bakti sosial kesehatan yang merupakan jadwal kegiatan rutin Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Setelah melihat potret kegiatan yang dilakukan Tzu Chi, para relawan kemudian mengajak para undangan untuk mengisi formulir pendaftaran. Dalam pengisian formulir tersebut, para tamu undangan dipisahkan berdasarkan lokasi domisili masing-masing. Seperti Hu Ai misalnya, ada Hu Ai Jelambar, Pluit, Jembatan lima , dan Kapuk.
Keterangan :
Tekad Bulat Kala menyaksikan DAAI TV itulah ia melihat alamat kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Mangga Dua, Jakarta Utara. Dengan bermodalkan tekad yang kuat Fatimah datang ke ITC Mangga Dua untuk bertanya bagaimana caranya bergabung menjadi relawan Tzu Chi dan bagaimana caranya memperoleh celengan bambu. Ia bertanya bagaimana memperoleh celengan bambu karena dari tayangan drama di DAAI banyak sekali kisah-kisah ibu rumah yang yang sebelum ke pasar menyisihkan uang belanja mereka untuk membantu orang lain. Untuk menghadiri sosialisasi di Jing si Books and Café, Fatimah pergi sendirian menggunakan bus Trans Jakarta (Busway). Saat itu ia juga berniat untuk membeli celengan bambu. saat sosialisasi itu ia pun mengisi formulir pendaftaran yang diberikan relawan. Ibu berusia 66 tahun ini berkeinginan sekali mengikuti kegiatan kunjungan kasih ke rumah panti jompo dan daur ulang. Satu keluarga besar | |||