Berlomba Demi Kebajikan

Jurnalis : Christine Desyliana (He Qi Barat), Fotografer : Nandar (He Qi Barat)
 
 

fotoNelly Shijie, relawan Tzu Chi juga memberikan masukan kepada para peserta dengan harapan mereka dapat bergabung dan berjalan terus di jalan Bodhisatwa.

Ada yang mengatakan jika manusia adalah makhluk social, mahkluk yang membutuhkan interaksi antar sesama dan tidak dapat hidup sendiri. Pernyataan tersebut hampir sama dengan  Ceramah Master Cheng Yen di acara DAAI TV yang berjudul “Lentera Kehidupan”. Master Cheng Yen sering mengulangi sebuah kalimat yaitu, “Di setiap hati orang ada benih cinta kasih.” Jadi tidaklah heran jika saat ini banyak badan sosial yang menyediakan kesempatan untuk berbuat kebajikan. Dengan adanya wadah untuk  melakukan kegiatan sosial, banyak orang yang berinisiatif mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bajik, apalagi di saat tubuh masih sehat.

Bahkan berlomba menciptakan lebih banyak lagi benih kebajikan demi menggapai buah keberkahan sehingga terbangun konsep kehidupan yang sehat. 

Karena banyak pilihan di hidup ini, tentunya setiap orang ingin mendapatkan yang terbaik dan cocok dengan dirinya sendiri ketika melakukan sumbangsih tanpa mengharapkan balasan (kebajikan). Hal ini dapat terlihat dari hadirnya 17 orang di Aula lantai 2 SMK Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat pada hari Minggu tanggal 8 April 2012. Pada hari tersebut diadakan kegiatan Sosialisasi Calon Relawan guna mendapatkan informasi yang benar dan jelas mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi.

Tzu Chi adalah Wadah Pembinaan Diri dan Bersumbangsih
Yang membuat Tzu Chi berbeda dengan badan sosial lainnya adalah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tidak hanya melakukan kegiatan sosial semata, tetapi relawan yang terlibat di dalamnya ikut melakukan pembinaan diri, mengubah kelakuan yang kurang baik menjadi baik dan mempraktikkan ajaran Buddha dalam kehidupan keseharian. “Ketika kita memberi bantuan, setiap relawan harus membungkuk 90 derajat sebagai rasa syukur kepada penerima bantuan, di situlah kita dibina untuk selalu rendah hati. Selain itu kita juga harus mematuhi beberapa aturan seperti tidak boleh merokok dan harus bervegetarian selama bersumbangsih di kegiatan Tzu Chi agar relawan terbiasa untuk menjalankan hidup sehat,” kata saya.

Kemudian saya menjelaskan jika Tzu Chi yang berlandaskan cinta kasih itu memiliki relawan yang lintas agama, ras, etnis, negara, dan bangsa. Jadi jangan heran jika menemukan perbedaan karakter dan budaya yang masih dilakukan ketika berinteraksi antar sesama relawan, oleh sebab itulah Master Cheng Yen selalu mengingatkan kepada para relawan untuk selalu saling bersyukur,  menghormati, dan mencintai agar kita sebagai insan Tzu Chi selalu bersatu hati dan bergotong royong.

foto   foto

Keterangan :

  • Sosialisasi kepada para calon relawan sangat penting agar mereka lebih memahami tentang Tzu Chi (kiri).
  • Pada penghujung acara, relawan dan peserta kegiatan sosialisasi melakukan gerakan isyarat tangan "Satu Keluarga" (kanan).

Seperti salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, “Sepanjang hidup ini, kita harus saling berlomba demi kebajikan. Setiap detik dan menitnya harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.” Maka saya pun mengajak 17 orang peserta yang hadir untuk mengambil kesempatan dan jodoh yang sudah terjalin di detik ini untuk menjadi relawan Tzu Chi dan menjadi bagian dari 10 juta orang relawan Tzu Chi di dunia saat ini.

Selain itu, saya juga mengingatkan kembali agar ketika sudah mendaftar menjadi relawan Tzu Chi maka hendaknya dengan niat yang tulus dan komitmen yang besar, sehingga saat menjadi relawan tidak hanya sebentar tapi selamanya, karena untuk melakukan kebajikan di dunia diperlukan banyak orang dan untuk waktu jangka panjang.

Sosialisasi mengenai Tzu Chi telah diberikan dan peluang telah di tangan para calon relawan Tzu Chi, selanjutnya diharapkan para relawan yang hadir senantiasa berlomba melakukan kebajikan di Yayasan Buddha Tzu Chi, demi terciptanya masyarakat yang harmonis dan dunia bebas bencana.

  
 

Artikel Terkait

Budaya Humanis dalam Media Elektronik

Budaya Humanis dalam Media Elektronik

24 Juli 2009 Sabtu, 18 Juli 2009, Tzu Chi Medan menyelenggarakan Pelatihan Budaya Humanis yang pertama kalinya khusus untuk staf DAAI TV Medan dan para relawan Tzu Chi lainnya. Pelatihan ini diikuti oleh 11 staf DAAI TV dan 27 relawan.
Melanjutkan Kelas Bisnis Fashion

Melanjutkan Kelas Bisnis Fashion

10 Mei 2017

Tzu Chi University Continuing Education Center (TCUCEC) kembali mengadakan Workshop Fashion Design untuk melanjutkan kelas sebelumnya.

Suara kasih : Giat Menciptakan Berkah

Suara kasih : Giat Menciptakan Berkah

09 Maret 2012 Meski kehidupannya tak begitu berada, namun hatinya penuh dengan cinta kasih. Dia selalu berbagi tentang Tzu Chi dan menginspirasi setiap orang yang ditemuinya. Dia tak pernah absen mengikuti setiap kegiatan Tzu Chi.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -