Bermekarannya Kebajikan dalam Hati Setiap Insan

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah, Dok. Pribadi
Bentuk Profile Picture WhatsApp, sebagai salah satu bentuk terima kasih kepada donatur dalam program Satu Juta Kuntum Teratai.

Penggalangan dana untuk Tzu Chi Hospital yang bertajuk Satu Juta Kuntum Teratai mendapat respon sangat positif dari para relawan Tzu Chi serta masyarakat luas. Sejak disosialisasikan pada 1 Mei 2021, donasi tersebut terus bergulir. Di akhir Juni 2021 ini, telah terhimpun sekitar 22.500 kuntum.

Penggalangan dana untuk Tzu Chi Hospital sejatinya sudah berlangsung sejak Tzu Chi Indonesia berencana membangun rumah sakit yang memiliki pelayanan unggulan berupa transplantasi sumsum tulang, perawatan paliatif bagi pasien rawat inap, bedah saraf dan kanker ini. Salah satu bentuknya melalui Bazar Amal yang pernah digelar setiap tahun.

Penggalangan dana tersebut hingga kini tak berhenti, apalagi biaya yang diperlukan untuk operasional rumah sakit terus meningkat. Termasuk adanya Pandemic Ward yang menangani pasien Covid-19, yang tidak direncanakan sebelumnya.

Sejak dibuka 1 Mei 2021, Oktavia dan timnya bekerja keras merekap dan memverifikasi data seiring banyaknya donasi yang masuk.

Oktavia, staf Yayasan Buddha Tzu Chi yang merupakan koordinator program donasi Satu Juta Kuntum Teratai ini tak menyangka para relawan Tzu Chi dan masyarakat begitu semangat menanam benih kebajikan di bidang kesehatan.

“Data yang masuk setiap hari itu di luar prediksi kami. Awalnya kami berpikir untuk nominal satu teratai satu juta rupiah itu adalah nominal yang sangat besar apalagi di kondisi pandemi seperti ini. Tetapi di luar dugaan, masyarakat sangat antusias berdonasi dalam program ini,” ujarnya.

Oktavia menjelaskan, untuk bisa beramal di bidang kesehatan melalui program Satu Juta Kuntum Teratai, jika yang bersangkutan adalah relawan Tzu Chi, dapat langsung menghubungi ketua komunitas setempat sesuai dengan domisilinya. Sedangkan untuk masyarakat umum, bisa menghubungi kantor Tzu Chi terdekat.

 
Para relawan Tzu Chi juga membantu tim Oktavia dalam menerbitkan tanda ucapan terima kasih kepada para donatur.

Usai berdonasi, para donatur ini akan dikirimkan tanda ucapan terima kasih dalam dua bentuk. Yakni foto profil WhatsApp dan sebuah video animasi bunga teratai yang ketika di-klik, kuntumnya akan bermekaran indah.

Kebahagiaan dalam Bersumbangsih dan Menggalang Hati

Anggita Vica merupakan salah satu relawan Tzu Chi di Jakarta yang tak hanya turut berdonasi, ia juga semangat menggalang hati orang-orang terdekatnya untuk berdonasi dalam kesempatan berharga ini.

“Mungkin dalam bayangan kita donasi itu kita pikir cuma untuk bangun gedung, misalnya seperti itu. Tapi kalau gedung saja tanpa misalnya dokternya tidak dapat fasilitas yang terbaik, kita kan juga susah menegakkan diagnosa. Tapi kalau Tzu Chi bisa memberi fasilitas misalnya dengan mesin yang bagus, dengan peralatan yang canggih, otomatis kan kita lebih mudah untuk mendiagnosa pasien,” ujar Vica yang juga adalah seorang dokter.  

Anggita Vica saat menunjukkan tanda terima kasih Tzu Chi kepada sang ayah karena sudah berdonasi.

Sudah lebih dari 36 kuntum teratai yang Dokter Vica galang. Banyak kisah haru yang ia temui, salah satunya dari anak sang teman, Vera Lestari. Nama anak tersebut Samanta dan baru berusia 10 tahun.

Mulanya Vera berdonasi atas nama Samanta. Tak berselang lama, Vera pun menerima ucapan terima kasih dari Tzu Chi Indonesia dalam bentuk foto profil WhatsApp dan animasi. Ia lalu memperlihatkan tanda ucapan terima kasih tersebut kepada Samanta.

“Ini loh namanya kamu ada, bahwa kamu menyumbang untuk rumah sakit Tzu Chi,” kata sang ibu.

Samanta merasa sangat senang melihat namanya tertera pada video animasi tersebut. Ia langsung beranjak menuju kamarnya untuk mengambil uang di celengannya sebanyak satu juta rupiah dan memberikan kepada sang ibu.

“Ini ma uangnya aku, aku yang mau berdana pribadi untuk Tzu Chi, jadi nggak usah pakai uang mama ya,” ujar anak usia 10 tahun tersebut.

Samanta begitu senang bisa turut berdonasi dalam program Satu Juta Kuntum Teratai.

Sang ibu merasa kaget sekaligus terharu akan cinta kasih yang tumbuh dalam hati sang anak. Ia sangat bangga karena Samanta bahkan tergerak dengan sendirinya untuk bersumbangsih.

Kebahagiaan yang timbul dalam hati usai bersumbangsih ini juga yang membuat Dokter Vica semangat untuk memberikan informasi tentang Satu Juta Kuntum Teratai kepada kerabat dan orang terdekatnya.

“Awalnya juga seperti itu, waktu pertama kali saya lihat, oh ternyata setiap kali kita berdana tuh ada namanya, meskipun tak harus nama pribadi, tapi memang ada kesan yang berbeda,” pungkas Dokter Vica.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

Syifa, Pasien Talasemia Akhirnya Melakukan Transplantasi Sel Punca di Tzu Chi Hospital

Syifa, Pasien Talasemia Akhirnya Melakukan Transplantasi Sel Punca di Tzu Chi Hospital

23 November 2023

Assyifa Salsabila Balqis (11), pasien Talasemia Beta Mayor kini sudah menerima sel punca darah dari adiknya, Sultan Muhammad Alfatih (6). Setelah melalui proses yang tidak sederhana, transplantasi sel punca darah ini akhirnya berlangsung pada 20 dan 21 November 2023.

Memanfaatkan Keahlian untuk Bersumbangsih Bagi Tzu Chi Hospital

Memanfaatkan Keahlian untuk Bersumbangsih Bagi Tzu Chi Hospital

26 November 2020

Sukacita menyambut hadirnya Tzu Chi Hospital datang dari seluruh lapisan relawan Tzu Chi. Hal itu terlihat dari semakin dekat waktu pembukaan, relawan juga semakin bersemangat mendukung berbagai hal yang kiranya dibutuhkan oleh rumah sakit berskala besar pertama yang dibangun Tzu Chi di luar Taiwan ini.

Layanan Transplantasi Sumsum Tulang Sudah Dibuka di Tzu Chi Hospital

Layanan Transplantasi Sumsum Tulang Sudah Dibuka di Tzu Chi Hospital

27 November 2023

Awal pekan lalu (20 dan 21 November 2023), transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel punca darah pertama di Tzu Chi Hospital dilakukan untuk pasien anak penderita talasemia beta mayor. Ini merupakan sebuah kabar menggembirakan bagi para orang tua dengan anak penyandang penyakit kelainan dan keganasan darah.

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -