Bermula dari Keluarga

Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
 
foto

Kardi, warga Pademangan yang rumahnya diperbaiki melalui program "Bebenah Kampoeng", mendapat ucapan selamat dari Muhayat dan Hartati Fauzi Bowo.

“(Di) Pademangan sudah selesai (dibangun) 24 unit rumah, 113 unit yang masih berjalan. Totalnya 137 unit rumah. PT Summarecon bekerja sama dengan Tzu Chi juga akan membangun 100 unit rumah di Pegangsaan dan Kelapa Gading Timur. Sekarang dalam proses survei. Survei selesai, langsung dibangun. Tentu setelah semua syarat-syarat dan surat-suratnya lengkap,” tutur Liliawati Rahardjo saat menjelaskan progress program “Bebenah Kampoeng” yang dijalankan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Pagi itu, Liliawati mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menghadiri puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGASNAS) XV dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) V tingkat propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta di kantor walikota Jakarta Utara, 22 Juli 2008. Hartati Fauzi Bowo, istri Gubernur DKI Jakarta, hadir mewakili Fauzi Bowo yang berhalangan, bersama Muhayat, Sekretaris Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Hartati Fauzi Bowo dan Muhayat juga memberikan piagam penghargaan dan piala kepada para pemenang lomba dari berbagai bidang yang dilakukan dalam rangka BBGRM V. Hartati dan Muhayat juga memberikan secara simbolis kunci rumah kepada Kardi (62) seorang peserta program “Bebenah Kampoeng”. Kardi adalah salah satu penduduk di Pademangan yang terdaftar sebagai peserta program “Bebenah Kampoeng” yang dilakukan oleh Tzu Chi bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta dan Kostrad.

foto  foto

Ket : - Liliawati Rahardjo sedang berbincang-bincang dengan ibu-ibu PKK DKI Jakarta. (kiri)
          - Inilah sebagian hasil buah karya ibu-ibu PKK Kecamatan Cilincing berupa tas, sandal, payung, dan dompet.
           (kanan)

Saat ini, rumahnya yang terletak di RT 7 RW 12 telah selesai direnovasi. Kardi dan istrinya, Kadaryah (60), memang sejak kecil telah tinggal dan menetap di daerah Pademangan. Rumahnya adalah urutan rumah ke-61. Meski harus menunggu 23 hari karena proses pengerjaan, ia tetap merasa senang karena kini rumahnya telah bisa ditempati kembali. ”(Saya) senang dengan rumah baru tapi ga senang karena dibangun tidak dengan uang sendiri,” tuturnya polos.

Pagi itu, 58 organisasi kewanitaan di DKI Jakarta yang menamakan diri Ikrar Gerakan Perempuan Peduli Lingkungan juga mengumandangkan 3 ikrar di hadapan undangan yang hadir. Ikrar pertama mereka, mendukung tercapainya Jakarta yang hijau dan bersih melalui kegiatan penghijauan dan penanggulangan sampah yang berbasis masyarakat. Kedua, mengatasi genangan air dan mengurangi sampah organik melalui pembuatan lubang sampah biopori. Dan ketiga, mendukung gerakan udara bersih. Di akhir acara, 58 organisasi kewanitaan ini juga turut membuat lubang sampah biopori yang terletak di halaman belakang kantor walikota Jakarta Utara.

foto  foto

Ket : - Para pemenang lomba mendapat ucapan selamat dari Muhayat dan Hartati Fauzi Bowo. (kiri)
         - Seorang petugas Pemerintah Propinsi DKI Jakarta sedang mempraktekkan tata cara pembuatan
           lubang biopori di halaman belakang kantor Kotamadya Jakarta Utara. (kanan)

Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari berbagai wilayah di DKI Jakarta juga memamerkan berbagai keterampilan tangan dan usaha kecil yang berhasil mereka lakukan. Salah satu stand yang menarik berasal dari stand PKK Kecamatan Cilincing yang memamerkan hasil karya daur ulang plastik. Plastik yang tadinya dibuang dan tak berguna, kini telah berganti bentuk menjadi tas, dompet, sandal, dan bahkan payung. Dari tangan-tangan ibu rumah tangga, plastik yang tadinya hanya menjadi sampah kini telah berganti menjadi barang yang dapat berguna di masyarakat. Bermula dari keluarga juga sebuah bangsa yang bermartabat dibentuk. Itulah mengapa kita memperingati Hari Keluarga.

 

Artikel Terkait

Keras Melawan Keterbatasan Alam (Bag. 3)

Keras Melawan Keterbatasan Alam (Bag. 3)

24 Agustus 2010 Kondisi geografis Gunung Kidul yang berbatu dan kekurangan air, membuat para petani di desa ini terus berkutat dengan kemiskinan dan kekalutan. Keadaan inilah yang  mendorong banyak di antara kaum mudanya mencari pekerjaan di kota sebagai buruh, seniman bangunan atau pedagang makanan sehingga tinggal menyisakan orang-orang tua di desa.
Wujud Kepedulian Melalui Donor Darah

Wujud Kepedulian Melalui Donor Darah

16 September 2022

Relawan Tzu Chi Palembang bekerja sama dengan PMI Kota Palembang mengadakan kegiatan donor darah. Dalam kegiatan ini, relawan berhasil menggalang 47 kantong darah.

Membekali Budi Pekerti Dalam Diri Anak-Anak Asuh

Membekali Budi Pekerti Dalam Diri Anak-Anak Asuh

14 Maret 2014 Tujuan dari diadakan kelas budi pekerti ini adalah untuk membekali anak asuh dengan pendidikan budi pekerti disamping pendidikan akademis yang diperoleh di sekolah.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -