Berpadu dalam Cinta Kasih

Jurnalis : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Dewi, Arya, Meity Susanti (Tzu Chi Palembang)

Ibu-ibu dari Kelurahan 13 ilir menyuguhkan sebuah isyarat tangan "Dunia Bersih"  dalam Pemberkahan Akhir Tahun yang digelar Tzu Chi Palembang.

Sebelum memasuki tahun baru Imlek, tiap tahunnya Yayasan Buddha Tzu Chi mengundang seluruh donatur dan seluruh insan Tzu Chi hadir dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun. Acara ini sebagai wujud syukur Master Cheng Yen atas kepedulian, cinta kasih serta welas asih relawan dalam bersumbangsih bersama Tzu Chi.

Tahun ini dengan tema "Berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang, selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk melindungi bumi", Tzu Chi Palembang mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun pada Jumat 2 Febuari 2018. Bertempat di Hotel Royal Asia Jl. Veteran No.521, Kepandean Baru, Ilir Timur 1 mulai pukul 19.00-21.10 WIB. Antusias warga Palembang sangat baik. Prediksi awal yang akan hadir sekitar 300 tamu, tetapi pada acara berlangsung sekitar 540 tamu yang hadir dalam acara ini. Mereka pun tak lupa untuk membawa celengan yang telah mereka kumpulkan setiap hari untuk dibawa ke acara pemberkahan ini sebagai wujud peduli terhadap sesama.

Auw Bie Ling dan Iwan merupakan Gan En Hu Tzu Chi, dalam kesempatan ini mereka berbagi tentang kisahnya dan jalinan jodohnya dengan Tzu Chi.


Melantunkan Doa Qi  Dao " Semoga Dunia Bebas dari Bencana dan barisan Tzu Chi terus bertambah untuk dapat meringankan penderitaan manusia".

Jefrio dan Siska selaku MC membuka acara ini dengan mengajak bersama-sama menonton Kilas balik Tzu Chi Palembang agar para tamu dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan Tzu Chi dalam 1 tahun kemarin. Ini sekaligus membuka pemikiran para tamu undangan bahwa untuk berdana tidak harus dengan uang tetapi juga bisa dengan tenaga dan ide. Seperti halnya muda-mudi Vihara Prajna Shanti yang menampilkan tarian Qian Shou (Kwam Im Seribu Tangan) yang mengajarkan cinta kasih dan keindahan dalam membantu sesama dalam meringankan penderitaan semua makhluk.

Dalam kesempatan ini Herman The dan Indra Muliawan mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh donatur dan relawan yang turut andil dalam segala kegiatan Tzu Chi. Salah satunya dalam bedah rumah 13 dan 14 Ilir Palembang yang kini telah menjadi daerah binaan dan barisan Tzu Chi.

Usia tidak jadi halangan bagi ibu-ibu 13 ilir yang sudah berusia lanjut. Dengan semangat yang tinggi serta sebagai ucapan terima kasih atas sumbangsih para donatur mereka menyuguhkan sebuah isyarat tangan "Dunia Bersih" yang diajarkan oleh Marta dan Helen, relawan Tzu Chi. Awalnya mereka kesulitan untuk menghafal lirik dan gerakan karena di antara ibu-ibu ini ada yang tidak bisa membaca dan sering lupa gerakan. Akan tetapi karena tekad kuat akhirnya pada acara ini mereka menampilakan sebuah isyarat tangan yang indah dan memukau para tamu undangan. Seperti yang disampaikan seorang ibu, Temu yang juga salah satu penerima bantuan Bedah Rumah 13 Ilir.

“Bersama Tzu Chi merupakan Berkah, saya sangat ber-terimo kasih sama Tzu chi karena sudah bantu perbaiki rumah saya. Dulu rumah saya kebakaran, dengan adanya bedah rumah ini kami bisa tinggal dengan nyaman, tidak usah takut lagi. Kami sangat berterima kasih sama Tzu Chi yang sudah bantu kami semua. Kalau ada kegiatan Tzu Chi kami ibu-ibu 13 Ilir siap bantu. Gan En".

Bhiksu Padipa Kusala merupakan salah satu bhiksu yang sangat mendukung anak-anak muridnya di Vihara Prajna Shanti untuk belajar bersama Tzu Chi.


Sebagai wujud terima kasih kepada para donatur dan relawan, Helen Shijie mewakili Master memberikan angpau berkah.

Dalam kesempatan ini turut hadir Bhiksu Padipa Kusala atau Suhu Geng Shan yang sangat mendukung kegiatan-kegiatan Tzu Chi. “Sangat senang sekali karena pada hari ini dapat hadir dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun dari Buddha Tzu Chi di mana dari acara ini kita bisa melihat kebersamaan dari semua umat lintas agama dan semua kalangan. Tentunya ini merupakan acara yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Acara ini juga menampilakan Shou Yu Gui Yang Tu (lukisan kambing bersujud) yang dibawakan oleh Xiao Pu Sa dari Er Tong Ban. Isyarat tangan ini tentang kewajiban seorang anak untuk  menghormati orang tua layaknya pada Sang Buddha.

Tarian Qian Shou (Dewi Seribu Tangan) yang dibawakan oleh muda-mudi Vihara Prajna Shanti.

Tentunya acara ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan 55 relawan yang dengan kesungguhan hatinya membantu mensukseskan acara ini. Misalnya Helen yang dengan semangatnya mendekor dan mengajak relawan relawan untuk membuat suvenir.

Acara demi acara telah berlangsung, MC mulai mengarahkan tamu berbaris rapi untuk menerima angpau berkah dan suvenir serta pembagian lilin yang dilanjutkan dengan doa Qi Dao dengan harapan semoga di tahun baru ini dunia bebas dari bencana. Dan semua makhluk berbahagia serta barisan cinta kasih Tzu Chi bertambah sehingga dapat meringankan penderitaan semua makhluk.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2017 untuk Gan En Hu

Pemberkahan Akhir Tahun 2017 untuk Gan En Hu

18 Januari 2018
Pagi itu,  Minggu 7 Januari 2018, jarum pendek jam dinding baru mengarah ke angka 7. Namun para relawan di Depo Titikuning Medan tengah bersiap menyambut kedatangan para Gan En Hu atau penerima bantuan Tzu Chi.
Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Pembabaran Dharma Melalui Bahasa Isyarat Tangan

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Pembabaran Dharma Melalui Bahasa Isyarat Tangan

28 Januari 2018
Sebanyak 96 relawan membawakan isyarat tangan Sutra Makna Tanpa Batas di hadapan para tamu pada Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Indonesia, Minggu, 28 Januari 2018. Sutra Makna Tanpa Batas selama ini menjadi pedoman Master Cheng Yen dalam memberikan arah kepada murid-muridnya.
Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Semangat Donasi Cinta Kasih

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Semangat Donasi Cinta Kasih

29 Januari 2018
Setiap tahun pada acara Pemberkahan Akhir Tahun juga dilakukan pelantikan terhadap komisaris kehormatan (Rong dong). Tahun ini dari 24 orang yang dilantik, salah satunya adalah Monalisa Halim, yaitu anak dari relawan Tzu Chi bernama Lie Na Djap.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -