Berpegang Tangan Bersama Tzu Chi
Jurnalis : Suyanti Samad 謝宛萍 (He Qi Pusat), Fotografer : Nasandi (He Qi Pusat)Minggu, 27 Maret 2016, berlokasi di Sekolah Sariputra, terletak di jalan RE. Martadinata gang Nakula No. 35A, Cikarang Utara, Bekasi. HeQi Pusat mengadakan sosialisasi Tzu Chi yang dibawakan oleh Suriadi dan penyuluhan tentang bakti sosal pengobatan degeneratif oleh dokter gigi (drg) Linda Veniati.
Tepat pada pukul 13.00 WIB, Suriadi menjelaskan misi Tzu Chi seperti bakti sosial pengobatan yang telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Sedangkan dokter gigi (drg) Linda Veniati menjelaskan pada umur 45 tahun, orang akan rentan mengalami degeneratif, penyakit kronis seperti darah tinggi, diabetes, keluhan otot dan sendi. Pentingnya penyuluhan tentang kesadaran kesehatan di usia lanjut harus dilakukan, karena relawan saat bakti sosial pengobatan degeneratif berlangsung memberikan pelayanan humanis bagi calon pasien.
Para
peserta sosialisasi bakti sosial degeneratif Tzu Chi pada tanggal 27 Maret 2016, yang berlokasi di Sekolah Sariputra, jl. RE.
Martadinata No. 35A, Cikarang Utara, Bekasi.
Sebanyak 60 peserta yang datang mengikuti sosialisasi ini. Mereka adalah mahasiswa yang tergabung dalam keluarga besar Buddhis Ashokavarhana, pemuda dari vihara Sariputra, pemuda dari Dharmaphala, mahasiswa dari Universitas Presiden dan orangtua murid serta guru dari sekolah Sariputra. Salah satu relawan yang selalu bersemangat dalam menggalang calon peserta ikut sosialisasi adalah Veriyanto The (49), yang sekaligus koordinator acara sosialisasi ini. Ia melihat sekolah Sariputra cukup universal sebagai tempat untuk sosialisasi. “Di sekolah Sariputra ini, siswanya maupun orangtuanya dari berbagai agama, jadi saya tertarik untuk menggunakan sekolah Sariputra ini.” pungkas relawan komunitas Cikarang tersebut.
Minimnya relawan komunitas di Cikarang yang aktif, mendorongnya lebih bersemangat menggalang hati bodhisatwa baru untuk bergabung dalam barisan Tzu Chi. “Biasanya kita melakukan pendekatan dan komunikasi dengan pengurus sekolah Sariputra ataupun vihara Sariputra, serta President University, dengan menceritakan bahwa kegiatan yang akan kita laksanakan nanti adalah suatu perbuatan kebajikan, kita mau mengajak mereka bersama-sama untuk melakukan kebajikan ini,” jelas Veriyanto The.
Veriyanto
The (kiri pertama, sedang berdiri), salah satu relawan komunitas Cikarang yang menggalang
calon peserta ikut sosialisasi bakti sosial degeneratif Tzu Chi.
Jodoh baik yang telah terjalin selama ini dengan pengurus vihara maupun sekolah Sariputra merupakan titik cerah untuk menggalang hati mereka untuk ikut serta dalam sosialisasi Tzu Chi. Setiap ada bakti sosial ataupun kegiatan sosial lainnya yang diadakan oleh vihara maupun sekolah Sariputra, Veriyanto The selalu ikut serta bersumbangsih didalamnya. “Untuk sosialisasi ini, kita menggalang hati mereka untuk berkontribusi dalam persiapan baksos degeneratif di Cikarang pada tanggal 10 April ini.”, ungkapnya. Ia juga berharap ingin menggalang mereka bergabung bersama Tzu Chi untuk menjadi relawan ke depannya agar bisa lebih aktif lagi.
Salah satu peserta, Prayogo Pangestu yang juga seorang mahasiswa semester VI jurusan Information Technology di President University, tertarik untuk bergabung dalam Tzu Chi. Ia juga ikut dalam Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) sebagai wakil ketua. “Sebelumnya, KMB sendiri sudah pernah melakukan bakti sosial pengobatan dan saya rasa masih kurang karena di Cikarang ini masih banyak orang yang membutuhkan bakti sosial kesehatan.”, ungkapnya.
Prayogo
Pangestu (paling kiri pertama), seorang mahasiswa semester VI jurusan Information Technology di President
University, wakil ketua Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) tertarik untuk
bergabung dalam Tzu Chi.
Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) sendiri sudah pernah melakukan bakti sosial pengobatan dengan target 100 peserta tetapi itu hanya untuk penyakit umum. Setelah ia melihat dan mendengar sosialisasi tersebut, cukup bagus karena penyakit-penyakit yang diobatin itu ternyata cakupannya cukup besar. “Setelah melihat slide-slide yang barusan disosialisasikan ternyata dari lintas agama masih banyak orang-orang yang masih mau membantu sesama.”, tambahnya. Ia juga mengungkapkan banyak manfaat yang diperolehnya setelah mengikuti sosialisasi Tzu Chi ini.
Berjodoh dengan Sekolah Sariputra, Cikarang
Selama tiga tahun ini, Tzu Chi telah menjalin jodoh dengan sekolah Sariputra, berupa celengan Tzu Chi yang diberikan kepada 500 siswa. Mulai dari playgroup, taman kanak-kanak A dan B, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Umum serta melibatkan guru dan karyawan. “Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yayasan yang didirikan oleh Master Cheng Yen bukan yayasan yang basicnya agama. Jadi semua agama yang ada di Indonesia bahkan di dunia bisa masuk semua ke yayasan tersebut.,” kata Parjono (32), Kepala Divisi Sarana dan Prasarana, Guru Agama Buddha Kelas Sekolah Dasar, Sekolah Sariputra.
Drg. Linda Veniati sedang berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta pada bubaran acara siang itu.
Yayasan Buddha Tzu Chi bercita-cita menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat aman dan tentram, serta dunia bebas ari bencana. Cita-cita ini hanya akan dapat tercapai dengan menumbuhkan cinta kasih di dalam diri setiap insan manusia. Benih cinta kasih inilah juga telah tumbuh di setiap hati peserta yang datang pada sosialisasi Tzu hi. Mereka bersatu hati berpegang tangan bersama Tzu Chi.
Artikel Terkait
Berpegang Tangan Bersama Tzu Chi
05 April 2016Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan sosialisasi bakti sosial degeneratif di sekolah Sariputra, Cikarang Utara pada Minggu, 27 Maret 2016. kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta.
Kembali Berkumpul Melakukan Kebajikan
11 April 2016Minggu, 3 April 2016, Sekolah Sariputra, Cikarang Utara, Bekasi, kembali menjadi tempat berkumpulnya para calon Bodhisatwa. Mereka adalah para peserta telah mengikuti sosialisasi Tzu Chi dan pengarahan cara memberikan pelayanan humanis bagi calon pasien bakti sosial pengobatan degeneratif yang akan dilaksanakan pada 10 April 2016.