Dengan penuh semangat Rokhim mengangkat beras untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan saat kunjungan kasih.
“Mari bersatu hati demi kebajikan dan bersumbangsih dengan rasa kebersamaan, serta saling mengasihi dan saling memuji dalam mengulurkan tangan untuk saling membantu.” (Kata Perenungan Master Cheng Yen).
"Ooh, bisa itu, nanti saya atur," jawab Moh Fatkhurrokhim, yang akrab disapa Rokhim, seorang relawan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun kelahiran tahun 1976. Sehari-hari, Rokhim bekerja sebagai sopir angkutan umum, dan jawaban itu sudah menjadi andalannya setiap kali diminta bantuan untuk berbagai kegiatan Tzu Chi.
Kali ini, Rokhim ditugaskan untuk antar jemput perlengkapan Screening Baksos Kesehatan Tzu Chi yang digelar di Medic Centre pada tanggal 18 Agustus 2024. Sambil menyetir pikap Tzu Chi, ia bercerita kepada relawan lain yang turut menumpang.
"Anak saya baru-baru ini dapat kerja di IKN (Ibu Kota Nusantara). Kemarin dia sempat menyambut Bapak Prabowo waktu acara 17-an di sana," kata Rokhim dengan bahagia.
Oplet biru yang dikendarai oleh Rokhim dalam pekerjaannya sehari-hari. Ia seringkali juga mengantar jemput relawan saat kegiatan Tzu Chi secara gratis.
"Wah, keren ya, Shibo. Ada foto atau videonya tidak? Mau lihat dong!" sahut salah satu relawan dengan antusias. Setelah sampai di tempat tujuan dan tidak lagi berkendara, Rokhim dengan senang hati memperlihatkan video di ponselnya. Para relawan ikut merasa senang dan bangga, mengingat panjangnya kisah jalinan jodoh Rokhim dengan Tzu Chi. Dari menjadi pasien baksos kesehatan, penerima bantuan, hingga kini menjadi relawan Tzu Chi. Segala tantangan memang terasa lebih ringan apabila dihadapi bersama.
Melaju Menuju Kesembuhan di Baksos Kesehatan Tzu Chi Batam 2018
Rokhim adalah seorang ayah yang rela merantau jauh dari keluarganya demi mencari nafkah. Sebagian besar penghasilan yang ia dapatkan sebagai sopir oplet dan dari berbagai pekerjaan sampingannya dikirimkan untuk keluarga, terutama anak-anaknya.
Rokhim, bersama pasien lainnya saat berada di ruang tunggu operasi hernia Baksos Kesehatan Tzu Chi Batam yang diselenggarakan pada bulan Oktober tahun 2018.
Namun, sejak tahun 2015, Rokhim mulai merasakan ada yang tidak beres dengan kesehatannya. Perutnya sering nyeri dan terasa sakit ketika berjalan, namun anehnya, rasa sakit itu hilang saat ia duduk atau berbaring. Dengan rasa penasaran, Rokhim mencari tahu lebih lanjut melalui internet berdasarkan gejala yang ia alami. Hasil pencariannya menunjukkan bahwa ia menderita hernia. Meski rasa sakit itu terus mengganggu, Rokhim menahannya selama 3 tahun.
Ia sempat mencoba pengobatan tradisional dengan mengunjungi tukang urut, namun tukang urut tersebut menyarankan agar Rokhim menjalani pengobatan medis. Dengan tekad kuat, Rokhim mulai menabung untuk biaya pengobatannya.
Setelah menjalani operasi, Rokhim dibantu oleh teman dan kerabatnya untuk duduk. Salah satunya adalah Fery Afrianto, pasien yang juga menjalani operasi benjolan dalam baksos kesehatan tersebut. Kini, ketika Rokhim sibuk, Fery yang menggantikannya bertugas di Tzu Chi saat ada kegiatan.
Untungnya, jalinan jodoh yang luar biasa hadir di hidupnya. Seorang teman Rokhim, yang juga merupakan relawan Tzu Chi, mengajaknya mengikuti baksos kesehatan operasi gratis yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Batam pada bulan Oktober tahun 2018. Mendengar hal itu, Rokhim merasa sangat gembira, karena penyakit yang selama ini dideritanya dapat diobati tanpa biaya. Lebih lagi, meskipun KTP-nya masih berstatus domisili kampung, ia tetap diperbolehkan ikut serta dalam baksos tersebut. Rokhim juga mengajak teman lainnya, yang menderita benjolan, untuk ikut dalam program baksos ini.
“Pokoknya oke banget, puas. Sudahlah gratis mulai dari biaya pengobatan, transportasi, makan, ditanggung semua sama Tzu Chi, dapat bonus lagi banyak. Dapat selimut baru, sama roti yang besar sekali, bukan roti bantal tapi roti segede bantal!” cerita Rokhim sambil tertawa ketika ditanya oleh relawan mengenai kesannya mengikuti pengobatan baksos kesehatan Tzu Chi.
Pandemi COVID-19: Menemukan Cahaya Dalam Perjalanan Terjal Penuh Ketidakpastian
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia membawa dampak yang sangat berat bagi perekonomian, termasuk bagi Rokhim dan sesama sopir angkutan umum. Pembatasan sosial dan larangan bepergian menyebabkan jumlah penumpang menurun drastis, sehingga pendapatan Rokhim merosot tajam. Kondisi ini membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam program pembagian beras kepada sopir angkutan umum oplet untuk meringankan beban ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19, Rokhim juga menerima bantuan tersebut. Ia juga sempat diwawancara oleh tim dari DAAI TV.
Di tengah masa-masa sulit tersebut, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali hadir dengan sederet program penyaluran sembako untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi. Salah satu programnya adalah pembagian beras khusus untuk sopir angkutan umum seperti Rokhim. Dengan penuh rasa syukur, Rokhim menerima bantuan beras tersebut dan bahkan sempat diwawancara untuk peliputan kegiatan.
Rezeki tak berhenti di situ. Rokhim masih ingat betul ketika ia menerima panggilan telepon dari Sukmawati, Ketua Harian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, yang menawarinya pekerjaan sebagai sopir pikap daur ulang Tzu Chi. Pekerjaan ini menjadi tambahan penghasilan yang berarti bagi Rokhim dalam meringankan beban finansialnya di masa sulit.
Rokhim yang sebelumnya mendapat bantuan beras, kini ia yang membantu membagikan beras kepada masyarakat membutuhkan di daerah Telaga Mas. Selain beras, Tzu Chi juga membagikan sembako lainnya dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Karimun yang ke-22.
Namun, pandemi juga membawa ujian kesehatan yang berat. Banyak warga, termasuk beberapa relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, terjangkit COVID-19, dan Rokhim pun tak luput dari serangan virus ini. Ketika ia menjalani isolasi mandiri selama 8 hari, Rokhim merasakan dukungan luar biasa dari para relawan yang tak henti mengantarkan sembako dan makanan untuknya. Sukmawati sendiri selalu mengantar sayur-sayuran dan bumbu dapur setiap pagi, menunjukkan kepedulian yang begitu tulus.
“Senang ditambah terharu sampai tersedu-sedu, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, pokoknya saya berhutang budi,” cerita Rokhim terharu ketika mengingat kebersamaan dan gotong-royong yang dilakukan relawan Tzu Chi selama pandemi.
Melaju ke Depan dengan Mantap Sambil Mengenang Masa Lalu
Jika diceritakan secara lengkap mengenai jalinan jodoh dan berbagai kebetulan yang menghubungkan Rokhim dengan Tzu Chi, kisahnya mungkin tak akan ada habisnya. Kini, Rokhim telah menjadi relawan yang aktif berkontribusi di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Saat sedang sibuk, ia meminta bantuan rekan-rekan sopir lainnya untuk turut berkontribusi.
Saat persiapan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2023 yang diadakan di Hotel Aston Karimun, Rokhim tampak bersemangat dan gesit dalam menyusun kursi-kursi tamu.
Foto bersama para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang mengenakan seragam abu-putih dan abu-putih berlogo, diambil saat kegiatan Syukuran Imlek tahun 2023. Rokhim tampak berdiri di bagian depan, sebelah kanan.
Melihat ke masa lalu, penuh dengan haru. Kebersamaan antar relawan Tzu Chi dan kekompakan di antara rekan-rekan sopir membuat kehidupan merantau menjadi lebih berwarna dan bermakna.
“Terima kasih banyak Tzu Chi, saya memang terbantu betul dengan baksos (kesehatan Tzu Chi), waktu itu ngga ada duit, harus nabung lama, belum bisa urus BPJS karena waktu itu tersangkut di KTP saya, masih KTP kampung,” ucap Rokhim.
“Kalau diingat-ingat dulu saya yang jadi pasien, lalu dibantu, sekarang malah saya yang mencari dan kenalin ke calon pasien buat ikut baksos, itu rasanya memang bersyukur banget, terharu. Dulu saya ditolong, sekarang jadi relawan, selama saya sehat dan ada waktu, pasti akan saya bantu,” lanjut Rokhim penuh syukur dan harapan.
Editor: Hadi Pranoto