Bersama Melakukan Kebajikan

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

fotoHong Tjhin Shixiong menjelaskan bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yayasan kemanusiaan yang lintas agama, suku, bangsa, dan negara, karena itulah Tzu Chi kemudian dapat berkembang di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam Musda Perkumpulan Tempat Ibadah Tridharma (PTITD) se-Jawa Tengah tanggal 18 Mei 2011 di Wisma Sejahtera, Magelang beberapa relawan Tzu Chi diundang untuk memperkenalkan kegiatan dan visi misi Tzu Chi.

Dalam sambutannya, Hong Tjhin memperkenalkan 15 orang relawan Tzu Ci yang ikut hadir dalam acara Musda PTITD tersebut. Mereka dengan senyum ramah menyapa para peserta Musda. Selanjutnya Hong Tjhin menceritakan bagaimana Master Cheng Yen bertekad mendirikan yayasan kemanusiaan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Diceritakan dalam sejarah awalnya, Master Cheng Yen bersama dengan para muridnya datang menjenguk seorang muridnya yang dirawat di sebuah rumah sakit. Saat memasuki rumah sakit, Master Cheng Yen melihat bercak darah seorang ibu yang mengalami pendarahan namun karena tidak ada biaya jaminan ia batal berobat di sana. Hati Master Cheng Yen sangat sedih melihat nyawa manusia tidak dapat ditolong karena alasan ekonomi. Sejak peristiwa itu beliau bertekad untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan.

Dengan mengumpulkan ibu-ibu rumah tangga, Master Cheng Yen mengajak untuk menyisihkan sebagian uang belanja mereka sebesar 50 sen setiap harinya. “Mengapa harus setiap hari?” tanya Hong Tjhin kepada para peserta yang hadir. “Kenapa tidak sebulan sekali saja langsung, umpamanya 600 ribu?” tanya Hong Tjhin kepada peserta. Batin kita harus dilatih setiap hari untuk berbuat kebajikan. “Ibaratnya seperti seorang atlet, mereka setiap hari harus selalu meregangkan otot-otot badannya, jika tidak akan terjadi kram pada ototnya. Begitu juga diri manusia, setiap hari kita harus berlatih kebajikan dengan berdana Rp 1.000 atau Rp 5.000 setiap harinya untuk melatih kebijaksanaan kita dan selalu ingat untuk membantu sesama,” ungkap Hong Tjhin.

foto  foto

Keterangan :

  • Para peserta Perkumpulan Tempat Ibadah Tridharma dari berbagai kota di Jawa Tengah ini mendengarkan penjelasan kiprah Tzu Chi dalam misi kemanusiaan. (kiri)
  • Para relawan yang ikut hadir dalam Musda PTITD ini pun memiliki latar agama yang berbeda-beda, semakin menunjukkan Tzu Chi sebagai organisasi yang bersifat universal. (kanan)

Organisasi Kemanusiaan yang Universal
Musda PTITD se-Jawa Tengah ini dihadiri oleh masing-masing pengurus tempat ibadah dari kota Semarang, Temanggung, Boyolali, Salatiga, Karanganyar, Wonogiri, Kebumen, Purworejo, Banyumas, dan beberapa kota lainnya di Jawa Tengah. Musda dilaksanakan selama 2 hari yang diikuti oleh lebih kurang 100 orang peserta dari berbagai kota di Jawa Tengah. David Herman Jaya, Ketua PTITD Jawa Tengah mengatakan kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi hampir sama dengan kegiatan PTITD di Jawa Tengah yaitu mempraktikkan secara langsung ajaran Buddha untuk membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu. “Dan kita mau Tzu Chi bisa menjadi contoh perbuatan baik yang bisa dirasakan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan,” lanjut David.

Selain itu Sayit, SH, S.Ag, MH Pembimbing Masyarakat Buddha dari Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan, “Kita bisa mencontoh langsung kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, karena yayasan ini sudah terbukti berkiprah di misi kemanusiaan,” ungkapnya.

Selain itu, Hong Tjhin juga menyampaikan bahwa Tzu Chi bukanlah organisasi keagamaan namun organisasi kemanusiaan. Di dalam Tzu Chi terdapat relawan dengan latar belakang agama yang berbeda-beda. “Saya akan memperkenalkan bahwa di Tzu Chi itu pengurus dan relawannya agamanya beragam, saya perkenalkan Adi shixiong yang beragama Katolik dan Abdul Muis shixiong yang beragama muslim,” ungkap Hong Tjhin. Pertemuan relawan dengan para peserta Musda PTITD se-Jawa tengah itu berlangsung dengan hangat dan penuh kekeluargaan.


Artikel Terkait

Melihat, Mendengar, dan Bekerja dengan Sepenuh Hati

Melihat, Mendengar, dan Bekerja dengan Sepenuh Hati

22 November 2013 Akhirnya tiba waktunya para Xiao Tai Yang (murid kelas budi pekerti) untuk belajar lagi budi pekerti di Kantor Yayasan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. "Amitofo," salah satu dari siswa Budi Pekerti memberikan salam kepada semua relawan yang ada di dekat pintu.
Aksi Tanam Bakau DAAI TV dan Tzu Chi Medan

Aksi Tanam Bakau DAAI TV dan Tzu Chi Medan

24 September 2013

Setiap individu di dunia bertanggungjawab dalam  menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tanggungjawab misi pelestarian lingkungan ini seolah menjadi sebuah kewajiban untuk ditanamkan sejak dini demi kelangsungan hidup.

Menyambut Penerima bantuan Layaknya Keluarga

Menyambut Penerima bantuan Layaknya Keluarga

20 Januari 2020

Relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Medan Selatan mengundang para penerima bantuan pulang ke Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning (5/1/2020). Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun untuk lebih mendekatkan penerima bantuan beserta keluarganya dengan Tzu Chi. Kepulangan para penerima bantuan ini selalu disambut hangat layaknya keluarga.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -