Bersama Melestarikan Lingkungan

Jurnalis : Lu Lian Chu (Tzu Chi Tangerang), Fotografer : Relawan Tzu Chi Tangerang
 
 

fotoRelawan Tzu Chi Tangerang menjelaskan kepada para dosen dan mahasiswa STABN Sriwijaya mengenai pemilahan sampah dan barang-barang yang bisa didaur ulang..

jalinan jodoh antara Tzu Chi dengan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya, Tangerang, Banten, bersumber dari cinta kasih dan perhatian semua orang. Sejak berdiri, sekolah tinggi yang memiliki mahasiswa sejumlah 150 orang ini hanya memiliki 2 atau 3 ruang kelas.

Saat kegiatan belajar mengajar pun, mereka juga dihadapkan dengan masalah, ruang yang terbatas. Saat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengetahui dan mengenal lebih dalam sekolah tinggi ini, Tzu Chi memutuskan untuk membantu mendirikan ruang kelas baru.

Tzu Chi juga kemudian membentuk sebuah tim relawan yang bertugas me­ngunjungi sekolah ini secara rutin. Tujuannya agar tercipta interaksi antara relawan dengan para dosen dan mahasiswa. Melalui pendampingan ini, relawan mengajarkan mereka untuk ber­buat kebajikan, serta menjadi anak yang mengetahui arah kehidupan yang baik.

foto  foto

Ket : - Lu Lien Chu (kanan), Ketua Tzu Chi Tangerang memberikan penjelasan kepada para dosen dan             mahasiswa STABN Sriwijaya. (kiri)
         - Para mahasiswa tengah melihat-lihat barang yang dihasilkan dari sampah daur ulang. (kanan)

Kegiatan Budaya Kemanusiaan
Melalui kegiatan budaya kemanusiaan yang diadakan di setiap minggu ke­tiga dan kegiatan daur ulang yang diadakan di setiap minggu keempat, relawan Tzu Chi mengajak para mahasiswa untuk mem­praktikkan­ kedua misi itu secara nyata.

Ke­tika pertama kali berkunjung ke posko daur ulang Tzu Chi para dosen pun merasa senang. Di sini, mereka mengerti mengapa semua orang harus melindungi bumi. Sapardi, salah seorang dosen bah­kan berniat untuk mengajak istri dan anaknya untuk melakukan daur ulang. Salah satu dosen lain, Edi, juga menyadari bahwa manusia harus berinisiatif untuk melindungi bumi. Maka, ia bertekad untuk terus melakukan kegiatan daur ulang.

foto  foto

Ket : - Bukan hanya teori, para dosen dan mahasiswa STABN Sriwijaya ini juga langsung berpraktik di             lapangan. (kiri)
       - Sebagai ungkapan rasa terima kasih satu sama lain, relawan Tzu Chi dan mahasiswa STABN  Sriwijaya            saling membungkukkan badan. (kanan)

Lewat penjelasan mengenai konsep daur ulang, para mahasiswa dan dosen STABN Sriwijaya ini diharapkan bisa bergandengan tangan melindungi bumi.

Triningsih, salah satu mahasiswa ber­kata, ”Rasanya senang mendapatkan banyak pengetahuan mengenai daur ulang.” Proses daur ulang dan pemilah­an sampah membuatnya sadar untuk meng­hemat penggunaan barang dan menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai demi melindungi bumi.

  
 
 

Artikel Terkait

Waisak 2017: Memperingati Waisak dengan Berbakti Kepada Orangtua

Waisak 2017: Memperingati Waisak dengan Berbakti Kepada Orangtua

22 Mei 2017
Pada peringatan Waisak kali ini banyak peserta yang mengajak serta orangtua atau anaknya. Salah satunya Lilyanti yang mengajak sang ibu, Tjhai Siau Tjhiang. Ibu berusia 80 tahun ini sebelumnya sempat melarang kedua anaknya, Lilyanti dan Widyanti yang adalah komite di Tzu Chi untuk ikut kegiatan.
Harapan di Balik Kata Perenungan

Harapan di Balik Kata Perenungan

20 April 2016

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen di toko-toko di sepanjang Jalan Nusantara, Kota Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada tanggal 17 April 2016. Melalui penempelan kata perenungan ini, baik pemilik toko maupun pengunjung membacanya dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan : Duo Yong Xing

Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan : Duo Yong Xing

04 Maret 2014 Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan kembali diadakan di Kantor Tzu Chi Medan komplek Cemara Asri, Medan.
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -