Bersama Melestarikan Lingkungan
Jurnalis : Lu Lian Chu (Tzu Chi Tangerang), Fotografer : Relawan Tzu Chi Tangerang
|
| ||
Saat kegiatan belajar mengajar pun, mereka juga dihadapkan dengan masalah, ruang yang terbatas. Saat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengetahui dan mengenal lebih dalam sekolah tinggi ini, Tzu Chi memutuskan untuk membantu mendirikan ruang kelas baru. Tzu Chi juga kemudian membentuk sebuah tim relawan yang bertugas mengunjungi sekolah ini secara rutin. Tujuannya agar tercipta interaksi antara relawan dengan para dosen dan mahasiswa. Melalui pendampingan ini, relawan mengajarkan mereka untuk berbuat kebajikan, serta menjadi anak yang mengetahui arah kehidupan yang baik.
Ket : - Lu Lien Chu (kanan), Ketua Tzu Chi Tangerang memberikan penjelasan kepada para dosen dan mahasiswa STABN Sriwijaya. (kiri) Kegiatan Budaya Kemanusiaan Ketika pertama kali berkunjung ke posko daur ulang Tzu Chi para dosen pun merasa senang. Di sini, mereka mengerti mengapa semua orang harus melindungi bumi. Sapardi, salah seorang dosen bahkan berniat untuk mengajak istri dan anaknya untuk melakukan daur ulang. Salah satu dosen lain, Edi, juga menyadari bahwa manusia harus berinisiatif untuk melindungi bumi. Maka, ia bertekad untuk terus melakukan kegiatan daur ulang.
Ket : - Bukan hanya teori, para dosen dan mahasiswa STABN Sriwijaya ini juga langsung berpraktik di lapangan. (kiri) Lewat penjelasan mengenai konsep daur ulang, para mahasiswa dan dosen STABN Sriwijaya ini diharapkan bisa bergandengan tangan melindungi bumi. Triningsih, salah satu mahasiswa berkata, ”Rasanya senang mendapatkan banyak pengetahuan mengenai daur ulang.” Proses daur ulang dan pemilahan sampah membuatnya sadar untuk menghemat penggunaan barang dan menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai demi melindungi bumi. | |||
Artikel Terkait
Waisak 2017: Memperingati Waisak dengan Berbakti Kepada Orangtua
22 Mei 2017Harapan di Balik Kata Perenungan
20 April 2016Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen di toko-toko di sepanjang Jalan Nusantara, Kota Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada tanggal 17 April 2016. Melalui penempelan kata perenungan ini, baik pemilik toko maupun pengunjung membacanya dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
