Bersama Memompa Semangat
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : YuliatiTraining
relawan pendidikan yang dilaksanakan pada Sabtu, 11 Agustus 2018 merupakan
kegiatan pelatihan lanjutan bagi para relawan Misi Pendidikan Tzu Chi. Adi
Kristanto memberikan sharing
tentang Pentingnya
4 Misi Tzu Chi dalam Dunia Pendidikan.
“Kita ingin relawan pendidikan lebih yakin dengan apa yang mereka lakukan dalam misi pendidikan, sehingga bisa memberikan manfaat yang besar bagi generasi muda,” ucap Ernie Lindawati, Koordinator Training Relawan Pendidikan.
Training relawan pendidikan yang dilaksanakan pada Sabtu, 11 Agustus 2018 merupakan kegiatan pelatihan lanjutan bagi para relawan Misi Pendidikan Tzu Chi. Sebanyak 78 orang relawan mengikuti kegiatan ini. Mereka dibagi ke dalam dua kelas yakni relawan baru yang bergabung antara 1-3 tahun dan relawan lama yang yang sudah bergabung lima tahun ke atas.
“Training relawan baru lebih untuk mengenal pendidikan di masyarakat, kalau yang relawan lama untuk (mendorong) semangat mereka dalam pendidikan,” tutur Mei Rong, sapaan Ernie Lindawati. Materi yang disampaikan pembicara pada training pertama dan kedua ini pun saling berkesinambungan.
Belajar dari Para Praktisi
Sebelum
sharing-sharing dimulai, para peserta diajak untuk melakukan penghormatan
kepada Master Cheng Yen, membacakan Mars Tzu Chi, dan 10 sila Tzu Chi. Willy
(belakang) mengikuti training
dengan penuh semangat.
Seperti pada kelas training relawan pendidikan baru yang berlangsung di aula lantai 3 Gd. Gan En Lou, mereka mendapatkan sharing dari Freddy Ong selaku Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cemgkareng. “Tadi saya sharing bahwa pendidikan zaman dulu dengan zaman sekarang berbeda, supaya mereka aware dengan perubahan yang sedang terjadi. Dari perubahan yang terjadi bagaimana kita menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan budaya humanis,” ujar Freddy Ong.
Meski relawan yang hadir tidak semuanya memiliki background pendidikan, Freddy berharap semuanya sama-sama belajar karena baginya pendidikan yang paling penting adalah budi pekerti dan budaya humanis. “Setelah kita kasih tahu dengan gamblang mereka memiliki trik khusus bagaimana caranya bisa mendidik dengan baik dengan budi pekerti dan budaya humanis,” paparnya.
Freddy
Ong berharap semuanya sama-sama belajar karena baginya pendidikan yang paling
penting adalah budi pekerti dan budaya humanis.
Pembicara lainnya, Adi Kristanto yang merupakan guru bahasa Mandarin di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi juga memberikan sharing tentang Pentingnya 4 Misi Tzu Chi dalam Dunia Pendidikan. Adi Laoshi yang juga aktif dalam kerelawanan Tzu Chi memaparkan bahwa empat misi Tzu Chi memberikan peran penting dalam dunia pendidikan, terutama dalam pembentukan budi pekerti siswa. “Pendidikan yang paling baik adalah yang bisa memunculkan dalam diri siswa dan terlihat dari luarnya bagaimana menerapkan Gan En (bersyukur), Zun Zhong (menghormati), Ai (cinta kasih),” ujar Adi Laoshi.
Makanya Adi Laoshi seringkali mengajak siswa siswinya untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi seperti kunjungan kasih, baksos kesehatan, dan lain-lain di komunitas He Qi Tzu Chi. “Misalnya misi amal anak-anak melakukan kunjungan kasih atau kegiatan amal lainnya, setelah terjun langsung akan muncul rasa Gan En (syukur),” ujarnya.
Sebanyak
78 relawan pendidikan baru maupun relawan lama dengan penuh perhatian
mendengarkan sharing
tentang Kekuatan
Pendidikan.
Training relawan pendidikan diakhiri dengan sharing dari Chief Executive Officer (CEO) Tzu Chi Education Foundation Taiwan, Tsai Ping-Kun tentang Kekuatan Pendidikan. Dalam sesi sharing ini seluruh relawan pendidikan yang hadir digabung menjadi satu kelas di ruang Fu Hui Ting Lantai 2, Aula Jing Si PIK, Jakarta Utara. Tsai Ping-Kun menjelaskan bahwa kekuatan dari pendidikan harus berlandaskan cinta kasih sebagai inti, dan keteguhan tekad sebagai pedoman, menyediakan kesempatan bagi anak-anak mengembangkan potensi dan bakat.
Para relawan pendidikan pun sangat antusias mendengarkan setiap kata yang disampaikan praktisi pendidikan dari Taiwan ini. Melihat antusias para peserta training, Tsai Ping-Kun mengharapkan, “Seminar hari ini dapat memberikan tenaga bagi semua dan memompa semangat untuk terus bersumbangsih.” Tsai Ping-Kun juga mendukung kegiatan training seperti ini bagi relawan pendidikan karena bisa dijadikan sebagai ajang untuk sharing dan mencari solusi bersama.
Chief Executive Officer (CEO) Tzu Chi Education Foundation Taiwan, Tsai
Ping-Kun berharap sharing
yang diberikannya dapat memberikan tenaga bagi semua dan memompa semangat untuk
terus bersumbangsih.
“Menghadapi anak yang mulai remaja pasti akan ada permasalahan yang dihadapi, tetapi kita jangan takut. Ada niat maka akan ada kekuatan, saya yakin relawan pendidikan dapat mengeluarkan potensi terbaiknya dan membantu masyarakat serta anak-anak kita,” tukas Tsai Ping-Kun.
Setelah mendapatkan sharing inspiratif dari para praktisi pendidikan, Mei Rong berharap relawan pendidikan yang hadir pun suntikan semangat bagi mereka. “Mereka tambah semangat, seperti yang disampaikan CEO Tsai Ping-Kun bahwa tekat kita harus kuat dan terus menjalankan apa yang menurut kita hal yang benar,” ungkap Mei Rong.
Usai
mengikuti training, seluruh relawan yang hadir berfoto bersama pembicara
dari Taiwan. Ernie Lindawati (memegang buku) berharap relawan yang hadir kali ini
tambah semangat dalam menjalankan misi pendidikan.
Harapan itupun diiyakan oleh Willy Dawson Liusan usai mengikuti training relawan pendidikan ini. “Saya merasa lebih semangat,” ujarnya. Pemuda yang aktif sebagai relawan pendidikan di Tim Teratai He Qi Pusat ini merasa sharing-sharing yang diperolehnya sangat bagus yang nantinya tentu akan dipraktikkan dalam komunitasnya sebagai relawan pendidikan. “Pengalaman pribadi mereka buat saya bagus banget. Untuk mendidik anak-anak memang butuh penanganan khusus, dan kita harus tulus dulu untuk mengajari mereka,” pungkasnya.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Menggenggam Kesempatan Bersumbangsih
27 September 2019Menjadi Relawan Rumah Sakit yang Humanis
08 September 2020Bulan April 2021, Tzu Chi Hospital direncanakan akan mulai beroperasi. Selain fasilitas gedung dan peralatan yang canggih, kehadiran tenaga medis dan relawan pemerhati yang humanis juga menjadi hal yang sangat penting. Karena itulah diadakan Pelatihan Relawan Pemerhati Tzu Chi Hospital (secara online) pada Minggu, 6 September 2020 yang diikuti 839 orang peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.