Bersama Mengukir Sejarah Tzu Chi
Jurnalis : Agus (Tzu Ching Batam), Fotografer : Reno (Tzu Chi Perwakilan Batam), Susanto (Tzu Ching Batam)
|
| ||
Oleh karena itu, Yayasan Perwakilan Tzu Chi Batam mengadakan pelatihan 3 in 1 pada tanggal 22 September 2013 pukul 14.00 dengan harapan agar 44 relawan yang hadir dari Batam maupun Tanjung Balai Karimun tertarik untuk menjadi perekam jejak langkah Tzu Chi. Rusliadi Shixiong menyampaikan bahwa suatu berita tidak hanya gabungan dari skrip, foto, dan video, melainkan juga gabungan dari tokoh, peristiwa, dan kebenaran. Yang paling penting adalah gabungan dari nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan (Zhen, Shan, Mei). Relawan 3 in 1 selalu memberitakan kebenaran dan membimbing masyarakat ke arah yang benar. Karena itulah, para relawan yang terlibat dalam pendokumentasian jejak langkah Tzu Chi dinamakan Relawan Budaya Humanis. Disambung lagi oleh Rusliadi Shixiong, “Diantara ketiga bentuk dokumentasi tersebut, video paling gampang membangkitkan emosi seseorang dan menggugah hati mereka untuk melakukan sesuatu setelah menonton video tersebut.” Berita yang masuk ke DAAI TV tentu tidak lepas dari campur tangan seorang jurnalistik televisi, seorang jurnalis televisi bertugas menentukan sudut pandang dari suatu berita. Supardi Shixiong selaku pembicara pada bagian ini juga berbagi mengenai trik-trik melakukan wawancara dengan narasumber dengan terlebih dahulu mengawali pertanyaan sederhana sampai dengan menanyakan hal-hal yang lebih mendalam dari narasumber tersebut. Skrip video yang dibuat hendaknya bisa menonjolkan dan mendukung isi video yang ada.
Keterangan :
Pembicara pelatihan kali ini tidak hanya berasal dari relawan 3 in 1 sendiri namun juga mengundang fotografer profesional dari studio ternama di Batam, yaitu Matias Shixiong untuk berbagi mengenai teknik fotografi dasar. “Sharing-sharing foto ini bagus sekali. Dari sharing ini, saya dapat belajar apa kekurangan saya karena di saat kita membagi ilmu ke orang, disaat itu juga saya belajar apa kekurangan dari saya,” ungkap Matias Shixiong mengenai kesan terhadap pelatihan ini. Menurut beliau, fotografi bukan sesuatu hal yang sulit, kita hanya perlu sering latihan berulang kali. Foto yang bagus tidak luput dari 3 hal dasar, yakni cahaya, komposisi, dan momen. “Mungkin hal paling sulit adalah kesabaran karena ambil foto di momen yang tepat perlu kesabaran. Kita harus standby tunggu momen yang pas, itu yang kita foto,” kata Matias Shixiong. Beberapa peserta yang awalnya asing terhadap 3 in 1 mulai mengerti dan tertarik untuk menjadi relawan 3 in 1 setelah mengikuti pelatihan kali ini, diantaranya seorang Tzu Ching, Yesica menyampaikan, “Saya lebih jelas apa pekerjaan 3 in 1 yang biasanya ambil kamera lari sana lari sini. Awalnya kurang jelas apa yang mereka foto, setelah buka website Tzu Chi baru tahu kalau artikel dan foto-foto di kegiatan amal dan kegiatan baksos ternyata diambil oleh anggota 3 in 1.” Melalui tayangan hasil karya 3 in 1 Batam, pembicara berharap agar peserta pelatihan termotivasi untuk melanjutkan perekaman sejarah Tzu Chi baik dalam bentuk video, foto maupun artikel. Visi relawan 3 in 1 adalah menjadi saksi bagi zaman sekarang dan menulis sejarah untuk Tzu Chi. Semakin banyak karya relawan 3 in 1, semoga semakin banyak pulalah orang yang tergugah hatinya untuk menjadi Bodhisatwa dunia, selalu mengulurkan tangan kepada saudara-saudara yang kekurangan. | |||
Artikel Terkait
Bodhisatwa dari Ladang Berkah
06 Oktober 2010 Pada hari Minggu tanggal 26 september 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi Hu Ai Jelambar dan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengelar acara Donor darah. Walau pagi harinya hujan turun rintik-rintik namun hal itu tidak menyurutkan semangat relawan Tzu Chi untuk datang lebih awal.Tzu Chi dan Kodim 0501/JP BS Bagikan 1.500 Karung Beras untuk Warga Kemayoran
10 November 2021Pasiter Kodim 0501/Jakarta Pusat BS Mayor ARH Jhon Apolandibersama jajaran Koramil 0501/ JP BS, dan relawan Tzu Chi, secara simbolis menyalurkan 15 ton atau 1.500 karung paket beras untuk warga di Kecamatan Kemayoran.