Bersama Menjadi Pasukan Cinta Lingkungan

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat) , Fotografer : Susi Christine, Beh Guat Ngo (He Qi Pusat)

Like Hermansyah memaparkan visi misi Tzu Chi. Noni Thio kemudian melanjutkan penjelasan tentang pentingnya aksi pelestarian Lingkungan.

Sebanyak 41 mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) mengunjungi Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Pangeran Jayakarta, Rabu 20 Desember 2023. Para mahasiswa ini datang didampingi beberapa dosen dari berbagai fakultas. Kunjungan ini merupakan bagian dari Program Pelayanan Kepada Masyarakat (PPKM) yang dijalankan di Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Memulai rangkaian acara, Like Hermansyah, relawan Tzu Chi menjelaskan tentang visi dan misi Tzu Chi. Noni Thio kemudian melanjutkan dengan penjelasan mengenai pentingnya aksi pelestarian Lingkungan.

"Bumi kita sudah kepanasan karena adanya global warming, dulu siklus cuaca masih teratur sekarang sudah tidak, es yang mencair, banjir, maka kita perlu adanya pelestarian lingkungan. Kalian luar biasa mau kemari bersama kami menjadi pasukan pembersih bumi. Di sini kami menerapkan satu hari lima kebajikan, bervegetarian, hemat energi, hemat air, membawa alat makan minum sendiri, mengelola sampah dengan 5R rethink, reuse, reduce, repair, recycle," terang Noni Thio.

Pak Sitorus memberikan sambutan dan motivasi bagi para mahasiswanya.

Busro (tengah) mulai proses pemilahan botol air mineral.

Sitorus, salah seorang dosen, merasa tersentuh mendengar penjelasan Noni Thio akan pentingnya aksi nyata pelestarian lingkungan. "Ternyata saya selama ini sombong rusak dikit buang, di sini diperbaiki. Terenyuh hati saya mendengar penjelasan tadi, kita tidak pernah berfikir sampah bisa menjadi emas, lalu emas menjadi cinta kasih. Kami semua belum ada rasa seperti ini, akhirnya hari ini kami di sini diajari seperti ini, semoga kami sekarang bisa menerapkan di rumah kami masing-masing," ujar Sitorus.

Setelah break singkat para mahasiswa melanjutkan dengan praktik langsung pemilahan sampah yang bisa didaur ulang. Mereka dibagi menjadi 4 kelompok untuk memilah botol, kardus, kertas dan compact disc.  Busro, mahasiswa Fakultas Fisioterapi mendapat banyak inspirasi dari berkunjung ke depo pelestarian lingkungan Tzu Chi ini.

"Keren banget, semua bersatu tidak ada yang memandang suku, semua satu tujuan untuk menjaga bumi. Materi yang diberikan juga luar biasa, bangga banget bisa kemari, tinggal kami terapkan nanti dalam kehidupan kami sehari-hari," ujarnya.

Lani Muliana menjamu para mahasiswa di sela break.

Para mahasiswa memilah botol plastik dengan semangat.

Busro dan beberapa temannya saat praktik didampingi oleh Elly, relawan Tzu Chi. Elly menjelaskan botol yang dipilah dibuang labelnya, di-press dan tutupnya dipisahkan. Elly merasa sangat senang dengan kunjungan para mahasiswa Universitas Kristen Indonesia ini. “Senang juga dengan kehadiran adik - adik ini bisa membantu menjaga bumi ini menjadi lebih baik lagi, mereka juga tampak bersemangat mempraktikkan kegiatan ini,” ujar Elly.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Berkontribusi dan Berinovasi dalam Aksi Pelestarian Lingkungan

Berkontribusi dan Berinovasi dalam Aksi Pelestarian Lingkungan

27 Februari 2023

Para relawan di Xie Li Selatan memisahkan sampah menurut jenisnya seperti plastik, botol kemasan air mineral, botol shampoo, kertas, koran, dan kertas karton. 

Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan Bertambah Satu Lagi

Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan Bertambah Satu Lagi

17 Desember 2021

Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan bertambah satu lagi, yang berarti bertambahnya masyarakat yang peduli lingkungan. 

Kuliah Umum Pelestarian Lingkungan

Kuliah Umum Pelestarian Lingkungan

31 Juli 2018
Mahasiswa Universitas International Batam (UIB) yang umumnya menghadiri kelas di lingkungan kampus, pada Kamis 25 Juli 2018 berdatangan ke Aula Jing Si Batam untuk mengikuti kuliah umum. Kegiatan ini dihadiri oleh 902 mahasiswa, 22 dosen dan 55 relawan yang memenuhi ruangan Aula Jing Si Lantai 5.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -