Carlita, murid SMA Pelita Fajar antusias mengikuti daur ulang kertas.
Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi tidak hanya mengajarkan tentang pentingnya daur ulang bagi lingkungan, tetapi juga menunjukkan bagaimana kegiatan ini bisa memberikan manfaat sosial. Sampah yang telah dipilah dijual kepada pengepul dan hasilnya digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Cara ini, tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tapi juga alat untuk berbagi kebaikan dan membantu sesama.
Pada Jumat, 14 Februari 2025, relawan Tzu Chi Bandung berkunjung ke Sekolah Pelita Fajar untuk mengajak para murid berkarya dari kertas bekas. Mereka mendaur ulang kertas yang sudah tidak terpakai agar bisa digunakan kembali.
Relawan Tzu Chi Bandung mengunjungi Sekolah Pelita Fajar untuk mengajak para murid mendaur ulang kertas bekas agar bisa digunakan kembali.
"Seru banget hari ini, bisa mengetahui banyak hal yang belum aku ketahui sebelumnya. Kalau kertas itu pasti sobek-sobek terus diolah terus diblender dikasih air bisa jadi kertas lagi,” ujar Calita salah seorang murid.
Ini bukan kali pertama bagi Tzu Chi Bandung mengajarkan tentang upaya pelestarian lingkungan di Sekolah Pelita Fajar. Sebelumnya relawan juga telah mengajarkan pemilahan sampah daur ulang.
“Saya sangat senang karena dari awal anak-anak diminta untuk membuang sampah berdasarkan jenisnya. Ada kertas, botol, sampah anorganik dan organik, memanfaatkan barang-barang yang tidak bergun menjadi barang-barang yang berguna, bahkan bisa dibagikan buat orang lain” kata Lannie Kepala Sekolah SMA Pelita Fajar.
Hartonoto (kedua kiri) merupakan pengunjung Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung yang mengikut pemilahan sampah botol plastik.
Di hari berikutnya, Sabtu 15 Februari 2025 relawan Tzu Chi Bandung berkolaborasi dengan relawan Summarecon Peduli untuk memilih sampah botol daur ulang. Kegiatan rutin pada pekan ke-3 di Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung ini kerap menarik perhatian para pengunjung.
Harsono salah satu pengunjung, begitu tertarik dengan kegiatan ini. Baginya pemilahan sampah daur ulang secara langung merupakan hal baru.
“Ternyata seru ya bisa bertemu kawan baru sambil memilah sampah seperti ini, juga bisa menjaga lingkungan. Saya jadi ingin lebih tahu tentang Tzu Chi,” Cerita Hartono.
Pemilahan sampah daur ulang ini merupakan kegiatan rutin relawan Tzu Chi Bandung bersama relawan Summarecon Peduli.
Di bawah tenda, sebanyak 23 relawan dari Tzu Chi Bandung dan Summarecon Peduli ini memilah botol plastik dengan begitu semangat. Panas terik bukan halangan bagi mereka untuk terus berbuat kebaikan.
Di hari ketiga yakni 16 Februari 2025, sebanyak 30 relawan kembali melakukan pemilahan sampah daur ulang. Mereka membuat prakarya dari galon bekas untuk dijadikan pot dan membuat cairan Eco Enzyme di Depo Daur Ulang Jing Si Bandung.
Para relawan Tzu Chi Bandung juga membuat cairan Eco Enzyme di Depo Daur Ulang Tzu Chi Bandung.
Galon air mineral bekas diubah relawan menjadi pot yang bisa ditanami pohon.
“Kegiatan ini merupakan sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan karena ada juga relawan baru, selain itu juga memperkenalkan misi lain dan juga mempernalkan bagaimana misi pelestarian lingkungan. Kita buat Eco Enzyme dan buat pot untuk pohon yang nanti rencana di bulan keempat kita akan ada tanam pohon juga,”ucap Eny Herlina, relawan.
Rasa senang yang mereka rasakan meski hanya memilah sampah daur ulang dan sedikit tindakan kecil, namun mereka telah berikrar untuk menjaga bumi agar tetap lestari. Kelak warisan inilah yang akan mereka berikan pada kehidupan selanjutnya.
Editor: Khusnul Khotimah