Bersama Merayakan Imlek

Jurnalis : Mina (Tzu Chi Batam), Fotografer : Anas (Tzu Chi Batam)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi sedang menuangkan dana yang terkumpul ke dalam guci besar. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu korban gempa di Haiti..

Dua minggu setelah perayaan Tahun Baru Imlek, suasana masih dipenuhi dengan nuansa perayaan Imlek.  Pada hari itu, Tzu Chi Batam mengundang semua relawan Tzu Chi Batam untuk berkumpul bersama merayakan Imlek. Para peserta bersama-sama bersyukur karena telah melewati hari-hari dengan baik dan memohon agar masyarakat aman dan damai, serta dunia terbebas dari bencana.

 

Sederhana Tapi Nikmat
Karena Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Batam tidak begitu luas, maka diperkirakan tidak akan mampu menampung sebagian besar relawan yang datang. Oleh karena itu, kegiatan ini kemudian diadakan di sebuah restoran. Relawan sangat berterima kasih kepada pemilik restoran yang telah menyediakan tempat dan peralatan makan untuk kegiatan itu.

Sejak pagi hari, suasana di Kantor Perwakilan Batam mulai sibuk. Sejumlah relawan konsumsi sedang menyiapkan makan malam dengan sepenuh hati. Di tengah sukacita para relawan, mereka tetap mengingat bencana gempa yang terjadi di Haiti, sehingga hidangan makan malam pun disajikan dengan tidak berlebihan. Meski hidangan makan malam ini tampak sederhana, namun tidak mengurangi kenikmatan dan kebahagiaan para relawan.

foto  foto

Ket : - Dalam waktu tidak berapa lama, guci besar telah terisi penuh dengan dana cinta kasih. (kiri)
           - Relawan konsumsi dengan sepenuh hati menyiapkan makan malam untuk para peserta. (kanan)

Semoga Semua Dapat Terlaksana
Ketua Tzu Chi Batam mengajak para peserta untuk memegang sumpit dan mengambil makanan sambil berkata, “Pertama, Selamat Tahun Baru Imlek. Kedua, semoga badan sehat selalu, dan ketiga, semoga segala hal dapat terlaksana dengan baik.” Di setiap meja ada seorang relawan yang bertugas sebagai  pembimbing.

Pada malam itu, sebanyak 28 meja penuh terisi dengan berbagai makanan. Relawan yang berpartisipasi dalam acara itu sebanyak 135 orang. Selain itu, ada pula relawan yang membawa anggota keluarganya untuk turut merayakan Imlek. Semua orang merayakan Tahun Baru Imlek ini dengan gembira, rasanya seperti pulang ke rumah sendiri, serta merasakan kehangatan keluarga. Suasana pada malam itu dipenuhi dengan sukacita.

foto  foto

Ket : - Ditemani dan dibimbing relawan Tzu Chi di setiap meja, masing-masing peserta memegang sumpit             dan mengambil makanan. (kiri).
         - Relawan Tzu Chi mempertunjukkan gerakan isyarat tangan di atas panggung. Meski dalam perayaan             yang penuh sukacita, namun budaya humanis Tzu Chi tetap dipertunjukkan. (kanan)

Pada saat acara dimulai, seorang relawan yang berpenampilan seperti harimau, naik ke atas panggung dan mengucapkan selamat “Tahun Baru Imlek” kepada semua orang. Suasana di atas dan di bawah panggung sungguh hangat dan harmonis.

Pusat perhatian dalam acara ini adalah sebuah guci besar yang terletak di tengah panggung. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan lebih banyak kekuatan dan cinta kasih untuk diberikan kepada para korban gempa di Haiti. Dapat kita lihat, satu per satu relawan dengan teratur naik ke atas panggung sambil memegang celengan bambu dan menuangkan dana yang telah terkumpul ke dalam guci besar tersebut. Dalam waktu tidak lama, guci tersebut sudah terisi penuh dengan dana cinta kasih. Dalam acara ini, semua peserta juga berdoa untuk para korban di Haiti. Semoga kita semua dapat melewati tahun yang baru ini dengan baik dan lancar. (Diterjemahkan oleh Juniati)

  
 
 

Artikel Terkait

Waisak 2558: Jarak dan Usia Tidak Membatasi Hati

Waisak 2558: Jarak dan Usia Tidak Membatasi Hati

12 Mei 2014

Waisak 2014 adalah suatu acara yang spesial di hati penganut ajaran Buddha yang universal. Ajaran yang universal itu yang membuat kita semua bisa bergabung menjadi satu keluarga yang spesial.

Suara Kasih: Menginspirasi Orang

Suara Kasih: Menginspirasi Orang

03 Oktober 2011 Karma buruk kita bersumber dari ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Emosi sesaat membuat kita melukai orang lain. Mereka membagikan ini agar para napi sadar dan lebih berhati-hati lagi dalam bertindak. Semoga setelah bebas nanti, mereka selalu ingat untuk berubah.Inilah harapan kita kepada mereka.
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -