Bersama Merayakan Imlek
Jurnalis : Mina (Tzu Chi Batam), Fotografer : Anas (Tzu Chi Batam)Relawan Tzu Chi sedang menuangkan dana yang terkumpul ke dalam guci besar. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu korban gempa di Haiti.. |
| ||
Sederhana Tapi Nikmat Sejak pagi hari, suasana di Kantor Perwakilan Batam mulai sibuk. Sejumlah relawan konsumsi sedang menyiapkan makan malam dengan sepenuh hati. Di tengah sukacita para relawan, mereka tetap mengingat bencana gempa yang terjadi di Haiti, sehingga hidangan makan malam pun disajikan dengan tidak berlebihan. Meski hidangan makan malam ini tampak sederhana, namun tidak mengurangi kenikmatan dan kebahagiaan para relawan.
Ket : - Dalam waktu tidak berapa lama, guci besar telah terisi penuh dengan dana cinta kasih. (kiri) Semoga Semua Dapat Terlaksana Pada malam itu, sebanyak 28 meja penuh terisi dengan berbagai makanan. Relawan yang berpartisipasi dalam acara itu sebanyak 135 orang. Selain itu, ada pula relawan yang membawa anggota keluarganya untuk turut merayakan Imlek. Semua orang merayakan Tahun Baru Imlek ini dengan gembira, rasanya seperti pulang ke rumah sendiri, serta merasakan kehangatan keluarga. Suasana pada malam itu dipenuhi dengan sukacita.
Ket : - Ditemani dan dibimbing relawan Tzu Chi di setiap meja, masing-masing peserta memegang sumpit dan mengambil makanan. (kiri). Pada saat acara dimulai, seorang relawan yang berpenampilan seperti harimau, naik ke atas panggung dan mengucapkan selamat “Tahun Baru Imlek” kepada semua orang. Suasana di atas dan di bawah panggung sungguh hangat dan harmonis. Pusat perhatian dalam acara ini adalah sebuah guci besar yang terletak di tengah panggung. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan lebih banyak kekuatan dan cinta kasih untuk diberikan kepada para korban gempa di Haiti. Dapat kita lihat, satu per satu relawan dengan teratur naik ke atas panggung sambil memegang celengan bambu dan menuangkan dana yang telah terkumpul ke dalam guci besar tersebut. Dalam waktu tidak lama, guci tersebut sudah terisi penuh dengan dana cinta kasih. Dalam acara ini, semua peserta juga berdoa untuk para korban di Haiti. Semoga kita semua dapat melewati tahun yang baru ini dengan baik dan lancar. (Diterjemahkan oleh Juniati) | |||
Artikel Terkait
Perjuangan Melawan Kanker Kulit
15 Mei 2019Nurlela, gadis berusia 24 tahun yang mengalami penyakit langka yang disebut dengan Malignant Neuroleptic Syndrome atau sering disebut dengan kanker kulit yang tumbuh di wajahnya. Ini membuatnya menjadi kurang percaya diri untuk bergabung dengan teman-teman yang lainnya.