Koordinator ZSM Tzu Chi Indonesia, Stephen Ang menerangkan tanggung jawab relawan dokumentasi Tzu Chi ialah mewariskan nilai dan sejarah yang dapat menjadi teladan bagi orang lain.
“Sejarah bertujuan untuk dirasakan oleh semua orang. Ketika mengingat kembali yang telah dilalui, semuanya sungguh berharga. Jadi, saya benar-benar bersungguh hati dan mengerahkan segala upaya bagi misi budaya humanis Tzu Chi.”
Master Cheng Yen
Tzu Chi Batam pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 mengadakan pelatihan bagi relawan Zhen Shen Mei (dokumentasi) dengan tema Budaya Humanis adalah Jiwa Dari Semua Misi Tzu Chi. Tujuan dari pelatihan kali ini ialah memperdalam pemahaman peserta terhadap budaya humanis Tzu Chi dengan mengundang narasumber dari Tzu Chi Jakarta, yakni Koordinator relawan Zhen Shen Mei (ZSM) Tzu Chi Indonesia, Stephen Ang dan kedua wakilnya, Yusniaty dan Hadi Pranoto, serta didampingi Melliza Suhartono dan James Yip. Sharing pengalaman relawan dari Jakarta ini diharapkan dapat menginspirasi para relawan di Batam. Acara ini dihadiri oleh total 78 relawan yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut terkait rekam jejak cinta kasih di Tzu Chi.
Adapun tema dari Stephen untuk materi kali ini adalah Aku, Kamu, Dia Zhen Shan Mei yang berarti bahwa setiap relawan dapat turut berkontribusi untuk mendokumentasikan setiap momen berharga di Tzu Chi. Turut mempraktikkan tiga prinsip budaya humanis, yaitu: bersyukur (gan en), menghormati (zun zhong), dan cinta kasih (ai) karena misi utama dari budaya humanis adalah mewariskan nilai dan sejarah agar dapat menjadi teladan bagi orang lain.
Pelantihan ZSM yang mengundang 5 narasumber dari Jakarta diikuti sebanyak 78 relawan.
Agus selaku MC berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan menimba ilmu dari para senior ZSM dari Jakarta.
Berbeda dengan stigma sosial masyakarat awam yang beranggapan ketika berbuat baik tidak seharusnya dipublikasikan, Stephen mengatakan bahwa ketika kita merekam jejak cinta kasih para relawan dalam misi amal, kita dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut berbuat kebajikan juga. Budaya humanis Zhen Shan Mei adalah jiwa dari 4 misi utama Tzu Chi, oleh karena itu menjadi relawan dokumentasi seharusnya dapat dilakukan oleh semua relawan, tanpa memandang latar belakang pendidikan ataupun profesinya.
Rina Dewi, salah satu Koordiantor ZSM Hu Ai ZSM yang bergabung sejak tahun 2018, menceritakan bahwa awal mulanya dia memulai dari menulis artikel untuk kegiatan Mother’s Day di tahun tersebut. “Awal-awal kita bisa mulai dengan yang ringan-ringan saja, seperti mengambil kamera untuk mulai foto, atau menulis cerita singkat dari suatu kegiatan. Jadi, kita memulai dari hal kecil seperti itu dulu,” kata Rina Dewi saat ditanyakan sarannya bagi relawan ingin bergabung ke ZSM.
Menurut Rina Dewi, setiap relawan dapat menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen dengan foto yang disertai penjelasan singkat.
Foto bersama relawan He Qi Batam dan para nara sumber pelatihan.
Salah satu relawan yang baru bergabung di Tzu Chi Batam sejak bulan Mei 2023, Fujianto, mengatakan bahwa setelah mengikuti pelatihan kali ini dia menjadi tertarik untuk bergabung di dalam misi budaya humanis tzu chi. Dia pun menambahkan bahwa pelatihan kali ini memberikan banyak wawasan tentang dokumentasi kegiatan di Tzu Chi dan tata cara mempublikasikan artikel yang benar, bajik, dan indah. Ketika ditanya apakah dia bersedia untuk menjadi penulis atau videographer di Tzu Chi di masa mendatang, dia menjawab, “Bisa dipertimbangkan, nanti menyesuaikan waktu saja.”
Kegiatan pelatihan kali ini berhasil memberikan motivasi dan dorongan yang positif untuk para relawan Tzu Chi di Batam. Setiap relawan adalah mata dan telinga Master Cheng Yen, oleh karena itu, kita butuh setiap relawan untuk saling mendukung dan bersatu hati agar semakin banyak kisah dan momen humanis yang terekam di dalam jejak sejarah Tzu Chi. Keteladanan cinta kasih juga dapat tersebar luas di seluruh pelosok Indonesia. Seperti kata Master Cheng Yen apabila ada tekad tentu mendatangkan kekuatan, semua bisa dikerjakan.
Editor: Metta Wulandari