Bersama-sama Melestarikan Lingkungan Hidup

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Rangga (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto
Relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) berinteraksi dengan hangat dengan mengajak diskusi tanya jawab dengan para peserta sosialisasi lingkungan hidup.

Alam semesta memberikan banyak manfaat bagi semua makhluk hidup, faktor lingkungan yang bersih dan sehat menentukan kualitas hidup bagi setiap insan. Selain itu, dengan menjaga lingkungan tetap bersih maka kita sudah turut andil dalam merawat bumi ini.

 

Banyak cara dalam merawat, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Salah satunya dengan memilah sampah yang dapat didaur ulang kembali seperti; plastik, kaca, almunium, elektronik, kertas, kardus, dan logam. Dengan sentuhan kreatifitas sampah tersebut bisa menjadi sebuah karya yang bernilai, di samping itu kita pun dapat mengumpulkan jenis sampah yang dapat didaur ulang dan kemudian hari diberikan kepada depo sampah daur ulang.

Segelintir anak muda yang tergabung dalam barisan Tzu Chi (Tzu Ching), yang peduli terhadap nasib bumi ini yang kian hari kian memprihatikan akibat dari efek global warming mengadakan sosialisasi mengenai pelestarian lingkungan. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 5 Oktober 2013, bertempat di salah satu rumah kos jln. Sukawaning, Kab. Sumedang (Jatinagor).

Acara ini diikuti oleh 57 mahasiswa yang berasal dari luar negeri, yang menuntut ilmu di salah satu universitas dibilangan kab. Sumedang (Jatingaor), Indonesia. Selain itu kegiatan ini pun dihadiri oleh para relawan Tzu Chi, kepala UPT badan lingkungan hidup wilayah Jatinagor dan Kapolsek Jatinagor.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum kegiatan sosialisasi pelestarian dimulai, para mahasiswa terlebih dahulu mengisi daftar hadir peserta (kiri).
  • Tzu Ching juga mempersembahkan gerakan isyarat tangan dengan penuh antusias (kanan).

Tujuan dari kegiatan ini adalah selain menjaga lingkungan tetap bersih, juga menyadarkan setiap individu akan pentingnya melestarikan lingkungan. Oleh karena itu setiap insan manusia diwajibkan untuk merawat bumi ini agar terbebas dari segala bencana.

Beragam acara turut mewarnai kegiatan sosialisasi ini diantaranya penampilan gerakan isyarat tangan oleh Tzu Ching, penayangan video ceramah Master Cheng Yen mengenai lingkungan hidup, tanya jawab dan ditutup dengan makan malam bersama. Dengan seksama para mahasiswa ini mendengarkan apa yang dipaparkan oleh Tzu Ching asal Malaysia yaitu Shok Chen Lee, penyampaiannya yang sederhana serta gaya bahasa sehari-hari yang diterapkan membuat sosialisasi ini mudah dimengerti oleh para peserta.

"Setelah kita ikut camp (Tzu Ching camp), kita para Tzu Ching di Bandung mau mengadakan acara daur ulang setiap bulannya. Namun sebelum pelaksanaannya itu, kita mengadakan acara sosialisasi mengenai lingkungan hidup khususnya daur ulang. Responnya pun cukup bagus untuk hari ini, karena sebelumnya kita anak-anak Tzu Ching memperkenalkan misi pelestarian lingkungan hidup door to door antar temen-temen kost," ucap Shok Chen. Ia pun menambahkan, "Harapannya mudah-mudahan setelah acara sosialisasi ini, rencana anak-anak Tzu Ching Bandung untuk mengadakan daur ulang setiap bulannya akan terlaksana di kawasan Sukawaning," lengkapnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja memberikan cindra mata kepada para peserta sosialisasi (kiri).
  • Relawan Tzu Chi turut memberikan pelayanan dengan menyajikan makanan kepada para peserta sosialisasi pelestarian lingkungan (kanan).

Setelah kegiatan tersebut telah usai, tanggapan positif pun banyak bermunculan diantaranya Hermawan selaku kepala UPT (Unit Pelayanan Teknis) Badan Lingkungan Hidup Wilayah Jatinagor serta Roedy Kroedye De Vries selaku Kapolsek Jatinangor. Menurut Kapolsek Roedy, warga sekitar sangat menyambut baik dengan adanya sosialisasi pelestarian lingkungan hidup ini dimana para peserta dapat memahami betul sampah-sampah yang dapat didaur ulang kembali sekaligus proses dalam memilah sampah.

Sedangkan menurut Hermawan, kegiatan ini sangat luar biasa karena dari Yayasan Buddha Tzu Chi ada kesamaan dengan program pemerintah khususnya pelestarian lingkungan hidup. "Saya menyambut baik program ini, karena sebetulnya program ini salah satu program dari pemerintah kabupaten Sumedang. Nah.. kami selaku ketua UPT lingkungan hidup, bahwa kegiatan ini sangat luar biasa. Karena, program pemerintah dan yayasan ini (Tzu Chi) sudah klop, jadi kami selaku dari pemerintah kabupaten dan kecamatan setempat ada tindak lanjut dari kegiatan ini," ujar Hermawan.

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi
Pada kesempatan ini relawan Tzu Chi berkesempatan untuk mensosialisasikan program baru dari Tzu Chi yaitu SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) kepada para peserta yang ikut dalam sosialisasi pelestarian lingkungan. Para peserta bisa lebih mengenal tentang dunia Tzu Chi dan mengajak untuk menjadi relawan atau donatur Tzu Chi, dengan menyisihkan sebagian uangnya pada celengan bambu.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebagian peserta sosialisasi berfoto bersama menunjukkan celengan bambu yang diterimanya sebagai wujud sumbangsihnya kelak (kiri).
  • Foto bersama relawan Tzu Chi bersama peserta sosialisasi pelestarian lingkungan dan SMAT (kanan).

Tujuan dari program SMAT itu sendiri adalah menebar benih cinta kasih Tzu Chi ke lebih banyak  insan yang tergabung dalam grup, menggalang relawan informasi, menggalang hati dan menggalang dana melalui celengan bambu. Dengan begitu  apa yang dicita-citakan oleh Tzu Chi untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan mewujudkan dunia bebas dari bencana bisa terlaksana.

Menurut Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung, acara ini merupakan hal yang positif karena ide kegiatan tersebut muncul dari anak-anak muda, dimana mereka peduli akan nasib bumi yang kian memprihatikan akibat dari efek global warming. "Hari ini kegiatan pelestarian lingkungan untuk para pelajar atau mahasiswa di lingkungan UNPAD, Jatinagor. Kelihatannya banyak mahasiswa yang datang dari luar negeri yang ikut dalam kegiatan ini, dalam kesempatan ini kita pun mensosialisasikan program SMAT, agar mereka lebih mengenal Tzu Chi secara singkat dan mau menabung pada celengan bambu," ujar Herman.

“Masalah di dunia tidak mampu diselesaikan oleh seorang saja. Dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang yang bekerja sama untuk dapat menyelesaikan masalah di dunia.” Terukir jelas apa yang disampaikan dalam kata perenungan Master Cheng Yen tersebut, bahwa masalah di dunia ini tak dapat diselesaikan dengan satu tangan, dibutuhkan banyak tangan untuk mengatasi masalah di dunia. Maka dari itu, kita harus mejaga, melindungi dan melestarikan lingkungan agar di dunia ini terbebas dari bencana.

 

 
 

Artikel Terkait

Bakti Sosial Kesehatan di Desa Serongga, Kalimantan Selatan

Bakti Sosial Kesehatan di Desa Serongga, Kalimantan Selatan

20 Oktober 2017
Pagi itu sekitar pukul 08.00 WITA, relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Selatan 1 dan Xie Li Kalimantan Selatan 2 sudah berkumpul di Desa Serongga, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru. Relawan menggelar kegiatan Bakti Sosial Kesehatan Umum, Minggu, 14 Oktober 2017.
Jalinan Jodoh dengan Masyarakat Tebing Tinggi Melalui Pembagian Beras Cinta Kasih

Jalinan Jodoh dengan Masyarakat Tebing Tinggi Melalui Pembagian Beras Cinta Kasih

22 Juni 2017

Tzu Chi Tebing Tinggi kembali mengadakan bakti sosial. Kali ini, Minggu, 18 Juni 2017, bakti sosial berupa pembagian Beras Cinta Kasih kepada 1353 keluarga kurang mampu di Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi yang meliputi tiga kelurahan.

Berlatih Mengembangkan Kebijaksanaan

Berlatih Mengembangkan Kebijaksanaan

28 Juni 2011
Pelatihan relawan ini juga merupakan salah satu misi budaya kemanusiaan Tzu Chi. Setiap kali mengikuti pelatihan, banyak pengetahuan baru yang didapat relawan sehingga dapat memenuhi harapan Master Cheng Yeng untuk mengembangkan kebijaksanaan masing-masing individunya.
Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -