Bersama-sama Membangun Tzu Chi

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya
 
 

fotoMenutup tahun 2009, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun bagi relawan Tzu Chi, donatur, dan masyarakat umum. Pada pemberkahan kali ini juga diadakan pelantikan bagi 36 anggota Komisaris Kehormatan Tzu Chi.

Welas asih menempa derita
Teguh di kala kesulitan
Sabar di kala risau
Saat pelik jernihkan hati
Senantiasa menggapai cita
Menghimpun berkah dan kasih sayang, semoga dunia bebas dari bencana….

Syair-syair dia atas adalah intisari dari sebuah lagu berjudul “Hasrat Hati Penuh Welas Asih” yang menjadi pembuka acara Pemberkahan Akhir Tahun 2009 (tahun Imlek) yang diadakan oleh Tzu Chi. Dinyanyikan secara langsung oleh 70 angggota komite Tzu Chi, lagu yang terinspirasi dari kata-kata wejangan Master Cheng Yen saat bencana Haiti melanda ini begitu menggugah dan menyentuh hati.

Terima Kasih Master Cheng Yen
Minggu, 7 Februari 2010, pukul 2 siang, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2009 untuk yang ketiga kalinya – dimulai dari Sabtu dan Minggu pagi (6 dan 7 Februari). Bertempat di Aula Lantai 3 RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, pemberkahan kali ini diperuntukkan bagi anggota komisaris kehormatan (rong dong), donatur, dan masyarakat umum.

Di sesi ini jumlah peserta cukup banyak, baik mereka yang donatur maupun masyarakat umum. Karenanya, relawan Tzu Chi pun harus menyediakan kursi tambahan untuk para peserta. Jumlah peserta yang hadir saat itu sekitar 1.000 orang lebih, dan tercatat ada 36 orang yang dilantik menjadi anggota komisaris kehormatan Tzu Chi (rong dong) – orang yang menyumbangkan uang sejumlah $ 1 juta NT untuk Tzu Chi.

Mereka yang berbahagia dan memiliki berkah untuk menjadi rong dong tahun ini adalah: Tan Cheng Yen, Iskandar Wahyudi, Suwarty Tanudjaja, Budi Widyadi, Hendro Wiyogo, Tjiu Nam Kian, Tjhin Hong Lin, Hendra Sakti Ek, Mui Tjin Ngasinur, Steven Luck Sek, Benaraman Luck Sek, Herdiyano Tedja, Danisa Setiawan, Nadelin Setiawan, Fina Hidayat, Denzel Setiawan, Darul Ritz Setiawan, Lim Eng Sioe, Tonni Tandiono, Igianto Joe, Octavianita, Jefrey Joe, Sianti Dewi Igianto, Sugiarto Sutandi, Soupha Taing, Renee Tang, Peony Tang, Chen Chan Yu, Hendry Salim, Radius Wibowo, Toni Djojo, Andrew Susanto, Supandi Kusuma, Darmawan Franslay, Karina Darmawan, dan Pui Sudarto..

foto  foto

Ket : - Hendro Wiyogo (kiri) dan istri, Eva Wiyogo bersama Mama dan seluruh anggota keluarganya kini             menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi. (kiri)
         - Hendro Wiyogo (membawa nampan) sudah 5 tahun ini menjadi relawan Tzu Chi. Tahun ini ia dan             mertuanya menjadi Rong Dong (Komisaris Kehormatan Tzu Chi). (kanan)

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei, dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma dan Franky O. Widjaja berkesempatan langsung melantik mereka sore itu.

Salah satu yang dilantik, Hendro Wiyogo menyampaikan alasannya mengapa ia dan mertuanya tahun ini bertekad menjadi rong dong, “Saya lihat sekarang ini kan Tzu Chi sedang membangun Aula Jing Si, jadi saya rasa kita perlu bantu. Saya ajak mertua dan teman-teman karena (pembangunan) ini sangat besar biayanya.” Hendro yang kebetulan dipercaya sebagai relawan yang mengawasi kualitas pembangunan Aula Jing Si (Quality Control) ini mengimbau semua relawan Tzu Chi untuk mendukung pembangunan Aula Jing Si. “Kita (relawan) adalah pemilik bersama Aula Jing Si,” tegasnya.

Selain itu, alasan lain ia berdana di jalan Tzu Chi ini adalah karena ia sangat percaya bahwa setiap dana yang diberikan ke Tzu Chi akan selalu disalurkan kepada yang berhak atau tepat sasaran. Selama 5 tahun bergabung sebagai relawan Tzu Chi. itulah yang meyakini nuraninya. Bersama istrinya, Eva Wiyogo, Hendro aktif sebagai relawan Tzu Chi. Dan menurutnya, kehidupan keluarga mereka menjadi jauh lebih baik setelah keduanya bersama di jalan Tzu Chi. “Terima kasih banyak kepada Master Cheng Yen, karena beliaulah yang membimbing kami sehingga kita (relawan) semua ini mengalami banyak perubahan ke arah yang positif. Saya sendiri juga banyak perubahan, dari yang dulunya pemarah, sekarag jadi lebih sabar. Ternyata di Tzu Chi itu kita nggak hanya kerja aja, tapi kita juga mendapat hikmah yang lain,” terang Hendro.

foto  foto

Ket : - Eva Wiyogo tengah sharing tentang masa lalunya. Bersama sang suami, Hendro Wiyogo, ia makin               mantap melangkah di jalan Tzu Chi. (kiri)
          - Para relawan berdoa agar tahun depan bisa lebih baik dan dunia jauh dari bencana. (kanan)

Terus Dukung Tzu Chi
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donatur, rong dong, dan semua relawan Tzu Chi di Indonesia. “Terima kasih atas partisipasinya dalam pembangunan gedung Aula Jing Si, sekolah, kantor yayasan dan DAAI TV,” ujarnya, “terima kasih juga karena selama ini telah mendukung Tzu Chi.”

Hal yang sama disampaikan oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi, Sugianto Kusuma. “Melalui tayangan kilas balik tahun 2009, kita bisa lihat begitu banyak bencana yang menimpa Indonesia, kita juga bisa melihat apa saja yang sudah dilakukan relawan Tzu Chi Indonesia dalam membantu mereka yang tertimpa musibah,” katanya sekaligus memberi semangat untuk berbuat lebih banyak lagi di jalan kebajikan.

 

foto  foto

Ket : - Delapan belas anggota Komisaris Kehormatan Tzu Chi yang dilantik pada pemberkahan akhir tahun             kali ini. (kiri)
          - Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei, Sugianto Kusuma, dan Franky            O Widjaja mengajak para relawan untuk lebih giat berbuat kebajikan ke masyarakat.   (kanan)

Sementara Franky O. Widjaja menyampaikan kebahagiannya menyambut Tahun Baru Imlek, sekaligus mengajak segenap relawan untuk merenungkan kembali apa-apa saja yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan relawan Tzu Chi di Indonesia. “Dengan makin banyaknya orang yang berkumpul di tempat dan niat yang baik, maka akan semakin banyak energi-energi positif yang terkumpul yang akan menciptakan dunia dan masyarakat yang aman dan sejahtera,” katanya.  Franky juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada donatur dan relawan Tzu Chi yang selama ini telah mendukung dan membuat Tzu Chi makin besar hingga seperti sekarang, “Terus dukung Tzu Chi dan bantu teman-teman yang membutuhkan. Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya orang yang berkumpul dengan niat dan hati yang baik, Indonesia bisa terhindar dari bencana. Mari kita bersama-sama mengembangkan cinta kasih kita.”

  
 
 

Artikel Terkait

Sepuluh Aspek Penting dalam Melesatkan Kesuksesan Anak

Sepuluh Aspek Penting dalam Melesatkan Kesuksesan Anak

24 Agustus 2018
“Beruntung banget para orang tua yang bisa hadir di kelas parenting kali ini!” tutur Titi, salah satu orang tua Bodhisatwa cilik setelah mengikuti kelas Parenting yang diadakan Tzu Chi Medan, Minggu pagi, 1 Juli 2018.
Suara Kasih : Memanfaatkan Kehidupan

Suara Kasih : Memanfaatkan Kehidupan

22 Juni 2012 Dalam kehidupan sehari-hari, selain harus hidup rajin dan hemat,kita juga harus berbagi dengan setiap orang bahwa kualitas hidup kita tidak terletak pada banyaknya materi yang dimiliki, melainkan terletak pada cinta kasih.
Mencurahkan Kasih Sayang

Mencurahkan Kasih Sayang

28 November 2012 Apapun dilakukan ibu Cun Kuk demi kesembuhan anak tercintanya agar bisa kembali menjalani hari-hari seperti sedia kala. “Saya selalu doa Ta Pei Cou terus. Tiap pagi malam saya doa”.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -