Bersama-sama Menapaki Jalan Bodhisatwa
Jurnalis : Sunaryo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly Clara Lim, Dwi Purwanto, dan Mie Li (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
|
| ||
Pagi itu merupakan niat dan tekad yang sangat tepat bagi para calon relawan baru dan insan Tzu Chi untuk bersama- sama menapaki jalan Bodhisatwa. Dengan adanya niat untuk bergabung menjadi Relawan Tzu Chi merupakan langkah yang baik untuk bersama-sama berbuat kebajikan. Seperti dalam kata perenungan Master Cheng Yen tujuan umat manusia di dunia bukanlah untuk menikmati dan memuaskan nafsu material, melainkan untuk memenuhi kewajibannya bersumbangsih bagi orang lain. Seperti yang dituturkan oleh Sri Maryani (34). “Sudah saatnya saya bergabung menjadi relawan Tzu Chi agar saya bisa membantu banyak orang.” Niat yang baik itu muncul dari dalam diri Sri Maryani karena beliau merasa tergugah dan tergerak hatinya ketika para insan Tzu Chi membantu masyarakat yang membutuhkan dengan ketulusan dan keikhlasan. Sri, panggilan akrabnya, dulu juga pernah mendapat bantuan untuk keluarganya berupa pendidikan untuk anaknya dan kesehatan untuk operasi benjolan yang sudah 5 kali operasi. Pada tahun lalu karena hamil tidak bisa mengikuti operasi.
Keterangan :
Master berharap setiap insan Tzu Chi, terutama insan Tzu Chi, bisa lebih mendalami ajaran Jing Si. Ajaran Jing Si memuat intisari Dharma. Setiap metode atau pintu Dharma dibuka demi membantu semua makhluk melenyapkan noda batin. Sutra Bunga Teratai dan Sutra makna Tanpa batas berisikan ajaran untuk mendorong orang-orang agar melakukan praktik nyata dalam bersumbangsih dan menapaki jalan Bodhisatwa. Hanya dengan terjun ke masyarakat, barulah kita bisa melihat kekurangan manusia. Penderitaan dan kekurangan orang-orang bagaikan sebuah cermin bagi kita untuk mengintrospeksi diri. | |||