Bersama-sama Merawat Bumi
Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan & Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung) Para murid SMP Waringin Bandung didampingi oleh relawan Tzu Chi dalam memilah sampah daur ulang. |
| ||
Di samping itu, kegiatan ini juga menjelaskan tentang penyebab terjadinya global warming di muka bumi ini. Pada acara ini para guru Sekolah Cinta Kasih juga memperkenalkan budaya humanis Tzu Chi yang diterapkan pada murid- murid di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 - 13.00 WIB tersebut diikuti oleh 203 peserta, yang keseluruhannya adalah para murid dan guru dari SMP Waringin, Bandung. Selain itu, sebanyak 14 relawan Tzu Chi Bandung turut mendampingi kegiatan kunjungan tersebut. Tujuan lainnya dari acara ini adalah agar kita selalu membiasakan diri dalam merawat bumi, mengingat banyak sekali bencana yang terjadi di berbagai belahan dunia yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri. Manfaat lain dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan kenyamanan dalam lingkungan hidup yang terbebas dari sampah dan suasana yang kotor dan menjadikan diri menjadi lebih kreatif dengan mengubah sampah menjadi emas dan merombak emas menjadi cinta kasih.
Keterangan :
Menurut Simon Onosutomo, Kepala SMP Waringin, kegiatan studi banding ini merupakan pembelajaran dan pendidikan untuk para siswa dan guru di SMP Waringin, supaya mereka mengetahui bagaimana cara mengatasi global warming, salah satunya adalah memilah sampah yang dapat didaur ulang kembali. "Studi Banding ini adalah dimana kami (para siswa, guru dan komponen SMP Waringin Bandung) belajar mengenai kegiatan pemilahan sampah, karena di sekolah kami sendiri telah memiliki program pemilahan sampah, hanya saja sampai saat ini pelaksanaanya dirasakan belum optimal. Maka dengan melihat secara langsung proses pemilahan sampah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi ini kita harapkan dapat kita tiru dan praktikkan di sekolah kami," ujar Simon yang selalu mendampingi para siswanya ketika melakukan pemlihan sampah. “Kita harap para siswa menjadi lebih aware, kalau kita ini merupakan bagian dari dunia. Dengan adanya kesadaran tersebut, kita harus mengambil peran yang cukup signifikan, salah satunya ialah mereka lebih bisa menghargai sampah, tidak lagi membuang sampah, tetapi menyimpan sampah untuk bisa dimanfaatkan kembali atau dengan kata lain bisa di daur ulang. Jadi dengan tindakan kecil ini, kita sudah makin disadarkan untuk bisa memberikan kontribusi atas gejala pemanasan global ini," tambahnya. Belajar Memilah Sampah.
Keterangan :
Setelah mendapatkan penjelasaan dan teori dari mendaur ulang sampah, para peserta menuju ke halaman Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi untuk mempraktikkan secara langsung bagaimana memilah sampah plastik, botol kaca, kardus, dan alumunium. Selain memilah sampah, para peserta pun mendapatkan arahan langsung bagaimana melepaskan label dan ring yang terdapat pada botol plastik. Terihat para murid SMP Waringin bersemangat saat melakukan pemilahan sampah daur ulang, dan tentunya hal tersebut didampingi oleh para relawan Tzu Chi, guru dan siswa dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Menurut salah satu siswa SMP Waringin, Darryl Oktaviana (14), kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya maupun teman-temannya, karena dengan melakukan daur ulang sampah kita sudah ikut ambil bagian dalam mengurangi dampak dari pemanasan global. Selain itu, hasil dari penjualan sampah pun bisa dimanfaatkan untuk menolong sesama makhluk hidup. "Dari acara tadi yang dilakukan, kesannya saya dan teman-teman bisa tahu bagaimana cara memilah sampah dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih berguna dan tentunya dapat dipakai kembali. Harapan ke depannya mungkin ingin terus berkembang dan terus mengikuti, supaya saya dan teman-teman dapat terus menjaga bumi ini dengan baik," ujar siswa kelas VIII Waringin ini. Hal senada juga di ungkapkan oleh Simon Onosutomo, perjalanan yang jauh ini tidak sia-sia dimana para siswa dan guru dapat memetik hasil yang postif dari kunjungan ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Jakarta. “Bahwa apa yang sudah diteladani oleh sekolah Buddha Tzu Chi boleh kami tiru di sekolah kami, kemudian kami juga akan tularkan ke sekolah-sekolah lain. Harapan kami para siswa bisa membawa hal ini ke keluarga masing-masing akhirnya dengan sendirinya gerakan ini bisa merangkul banyak orang. Kami sungguh terinspirasi dengan apa yang kami dapatkan di Sekolah Buddha Tzu Chi ini," tegas Simon. Kegiatan ini merupakan dukungan dari para relawan Tzu Chi atas misi pelestarian lingkungan Tzu Chi. Partisipasi para relawan Tzu Chi telah memberikan nilai positif untuk mendidik kesadaran umat manusia dalam menyikapi keberadaan sampah. Karena kelestarian lingkungan adalah tangggung jawab seluruh insan di dunia untuk menciptakan dunia yang indah dan terhindar dari segala bencana. (Galvan) | |||
Artikel Terkait
Bakti Sosial Berbuah Sukacita
08 September 2022Berbekal kesempatan bersumbangsih bagi masyarakat luas, Tzu Chi Makassar bekerja sama dengan UPT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan donor darah dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Darah untuk Mereka yang Membutuhkannya
02 Juni 2009Kegiatan donor darah ini berlangsung lancar dan tertib berkat perencanaan dan persiapan yang baik serta semangat dari para relawan. Pelayanan dan keramahan relawan Tzu Chi menuai rasa simpati dari para donor. Walau pekerjaan itu terasa capek dan melelahkan, tetapi relawan tetap senang dan semangat melakukan tugasnya bahkan ada sebagian dari relawan tersebut ikut ambil bagian dalam menyumbangkan darahnya untuk membantu orang yang memerlukan. | |