Bersama-sama Merengkuh Kebahagiaan
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Anand Yahya Seorang tim medis Tzu Chi mengetes mata pasien pasca operasi katarak di ruang pasca operasi Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. | Masih ingat dengan Vincent Lai (80), pasien katarak baksos kesehatan ke-58 Tzu Chi yang berasal dari Tanjung Balai? Pukul 8 pagi, tanggal 7 Juni 2009, ia telah duduk manis di ruang tunggu untuk menjalani pemeriksaan pasca operasi di RS Budi Kemuliaan Batam, tempat diadakannya baksos. Di sana, Eva Wiyogo telah menantinya. Perban yang semalaman menutupi mata kiri Vincent dibukanya. Saat ditanya, ”Akong bagaimana, sudah bisa melihat dengan jelas?” tanyanya sambil memperlihatkan jari tangannya. ”Good. Good,” jawab Vincent gembira. ”Sudah bisa lihat relawan Tzu Chi yang baik-baik hatinya. Fine super. I’m happy,” tambah Vincent. Eva pun tersenyum mendengar jawaban Vincent. |
Oleh relawan Tzu Chi lain, Vincent dibawa masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Dokter yang berjaga di dalam, melihat catatan medisnya, dan memintanya berpindah ke alat optik untuk menjalani pemeriksaan. Saat matanya diperiksa, hasilnya sesuai dengan harapan, berhasil! Mata kiri Vincent Lai sudah bisa melihat dengan jelas kembali. Namun, ia harus tetap bersabar selama 2 minggu ke depan sebelum dapat melihat semua keindahan di dunia. Bersabar karena pengobatan harus tetap ia lakukan di rumah. Sebelum kembali ke rumah ditemani relawan Tzu Chi Pulau Tanjung Balai Karimun, Vincent sempat mengutarakan rasa terima kasihnya kepada Tzu Chi yang sangat baik membawanya ke Batam dan memberikan bantuan pengobatan untuk mata kirinya yang katarak. ”Nice, helpful, and kind,” ujarnya tulus dalam bahasa Inggris. Kerja Sama yang Indah Ket : - Vincent Lai, warga Tanjung Balai Karimun saat dibuka perban matanya oleh relawan Tzu Chi. Ia sangat Seorang relawan Tzu Chi tampak sedang sibuk dengan mencatat satu demi satu barang yang terkumpul. Di tangannya tergenggam sebuah catatan barang-barang perlengkapan. Jika sudah ada, maka daftar catatan itu pun ia beri tanda. Relawan ini adalah Moy Moy Shijie, koordinator perlengkapan baksos. ”Baksos kali ini terasa lebih maju dan bagus,” tuturnya. Ia pun gembira karena pasien dalam baksos kali ini lebih banyak, ditambah lagi makin banyak pengusaha yang terlibat. ”Semakin harmoni dan menjalankan misi kesehatan dengan baik,” ujarnya. Sebelum baksos, ia sempat merasa takut karena hingga 2 hari sebelum baksos, kontainer yang berisi perlengkapan belum tiba. Karenanya ia memohon kepada para relawan agar berdoa kontainer dapat segera tiba. Doa tulus mereka terkabul, karena satu hari sebelum baksos, kontainer tiba dan penyiapan alat baksos pun berjalan dengan sukses. ”Seneng dan terharu karena relawan Tzu Chi Batam bisa berperan 60% dalam baksos,” tambahnya. Hal senada disampaikan oleh Diana Loe, ketua Tzu Chi Batam. ”Relawan pengusahanya sudah lebih banyak. Kalau tahun lalu shijie saja, sekarang sudah banyak shixiong-shixiongnya. Pasiennya lebih banyak, cepet, dan lancar,” ungkapnya bersyukur seraya berharap makin banyak orang yang bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Ket : - Ketua Tzu Chi Batam Diana Loe berkemas ketika baksos telah selesai diadakan, mengumpulkan Di hari kedua ini, para pasien baksos pun tak ketinggalan untuk ikut berpartisipasi membantu sesama. Mereka dengan sukarela dan ketulusan memasukkan uang ke dalam celengan bambu Tzu Chi. Uang sebesar Rp 2.959.600,- pun berhasil terkumpul. Bukan besarnya uang yang menjadi ukuran namun kesadaran di hati untuk turut serta membantu sesama itulah yang menjadi kegembiraan di hati. Dari yang dibantu menjadi yang membantu. Terus Belajar dengan Penuh Ketulusan Ket : - Dengan bersuka cita para relawan Tzu Chi mengemasi barang-barang dan data-data pasien yang mengikuti Walaupun masih tergolong baru, Rudi telah merasakan kerja sama yang begitu luar biasa di Tzu Chi. ”Itu tidak saya temukan di organisasi lain,” paparnya. Kerja sama tim medis, para relawan, dan para pasien telah mewujudkan sebuah kerja sama yang indah di antara mereka. Kebahagiaan di hati pun telah terengkuh, berbuat kebajikan kepada sesama sesuai dengan peran dan kapasitas setiap individu. | |
Artikel Terkait
Suara Kasih: Bertekad Mengembangkan Kebijaksanaan
06 Desember 2012 Bodhisatwa sekalian, kita memiliki jalinan jodoh begitu baik sehingga bisa terlahir sebagai manusia dan berkesempatan untuk mendengar Dharma.Lekas Sembuh Tasya
14 Februari 2012Tzu Ching Camp 2015: Menjadi Penyaring di Zaman Serba Kekinian
20 Agustus 2015Menjadi orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk mendidik anak ke arah yang benar. Salah satu hal yang digunakan oleh relawan Tzu Chi untuk mendidik anak adalah dengan mengikutsertakan mereka dalam Tzu Ching, organisasi muda mudi Tzu Chi yang dinilai bisa menjadi penyaring hal-hal negatif di zaman sekarang yang serba modern.