Bersama-sama Meringankan Penderitaan Korban Gempa

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Dayar (Tzu Chi Bandung)


Relawan Tzu Chi mengajak para pengunjung di Rumah Mode untuk ikut berpartisipasi meringankan beban para korban bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Pada tanggal 28 September 2018, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang memicu gelombang tsunami hingga setinggi 1,5 – 3 meter. Akibatnya rumah warga rusak parah. Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak lebih dari 1.700 jiwa meninggal dunia, ribuan luka-luka, dan puluhan ribu mengungsi di lokasi pengungsian. Di samping itu, bangunan dan infrasturktur yang terkena dampak dari bencana tersebut hancur rata dengan tanah.

Mengetahui peristiwa tersebut, para insan Tzu Chi tersentuh hatinya untuk meringankan derita para korban gempa dan tsunami. Berbagai upaya dilakukan oleh relawan Tzu Chi untuk membantu para korban. Seperti yang dilakukan oleh Tzu Chi perwakilan Bandung dengan menggalang dana bagi korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut yaitu pada tanggal 5, 6, dan 7 Oktober 2018. Penggalangan dana dibagi dibeberapa tempat di Kota Bandung di antaranya Setiabudhi Supermarket, Rumah Mode, Paskal 23, dan Bandung Trade Center (BTC). Penggalangan dana ini merupakan bentuk dari rasa prihatin relawan Tzu Chi terhadap para korban, sekaligus mengajak lebih banyak orang untuk berbuat kebajikan. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen bahwa dengan kebajikan dan niat baik dari semua orang, dunia bisa menjadi lebih aman dan terhindar dari bencana.


Terlihat para pengunjung Setiabudhi Market dengan antusias dan sukacita turut berdonasi untuk membantu para korban gempa dan tsunami.


Dengan antusias anak-anak kecil pun bersemangat dalam bersumbangsih pada kotak amal Tzu Chi.

"Tzu Chi Bandung mulai hari ini mengadakan penggalangan dana untuk bencana Palu dan Donggala, kami mengajak masyarakat Bandung untuk membantu saudara-saudara kita di Palu. Penggalangan dana ini dibagi empat tempat dan kita serentak melakukan penggalangan dana,” ucap Herman Widjaja selaku Ketua Tzu Chi Bandung.

Ia pun menambahkan, kegiatan ini merupakan ajakan kepada masyarakat Bandung untuk lebih peduli lagi kepada para korban bencana di Sulawesi Tengah. Kegiatan penggalangan dana ini sekaligus untuk mensosialisasikan keberadaan Tzu Chi di Kota Bandung.

Penderitaan para korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dirasakan juga oleh para pengunjung di sini. Kendati tidak bisa membantu sepenuhnya, namun rasa empati tetap ditunjukkan oleh para pengunjung. Tak heran jika banyak masyarakat yang antusias membantu para korban bencana di Palu dengan memasukkan donasi ke dalam kotak dana.


Kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana di Donggala danPalu, Sulawesi Tengah berlangsung selama tiga hari (5, 6, dan 7 Oktober 2018) di empat lokasi yang berbeda.


Relawan Tzu Chi mengucap syukur dan terima kasih atas partisipasi masyarakat dalam membantu meringankan penderitaan para korban di Sulawesi Tengah.

 

"Cukup prihatin ya dengan musibah yang mereka hadapi di sana, setelah saya melihat di media bagaimana penderitaan. Saya harapkan bagi masyarakat di luar Palu dan Dongggala bersatu, mungkin kita bisa sumbangkan dengan apa yang kita miliki,” kata Roniansyah Tarigan.

Ikhlas dalam memberi adalah wujud dari kasih sayang yang dimiliki setiap umat manusia dalam membantu sesama dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Seperti dalam Kata perenungan Master Cheng Yen, “Berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.”

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -