Bersatu Hati dalam Bersumbangsih

Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Rusli Chen (Tzu Chi Medan)
 
 

fotoDalam setiap kegiatan, setiap relawan mendukung sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kesatuan hati ini membuat semuanya dapat bersumbangsih dengan sukacita.

 

Di setiap kegiatan yang diadakan Tzu Chi, pastilah melibatkan banyak dukungan tenaga dari para relawan. Mulai dari penyambut tamu, pelayanan tamu, lapangan, logistik, sound system, penerangan hingga konsumsi, semuanya membutuhkan tenaga. Tanpa adanya dukungan dari para relawan untuk mengisi bagian-bagian tersebut maka sebuah kegiatan sudah pasti tidak akan berjalan dengan baik. Master Cheng Yen memberi prinsip dalam koordinasi relawan, bahwa agar “setiap orang memiliki satu hal untuk dikerjakan dan setiap hal ada orang yang mengerjakannya”.

 

Ada satu bagian yang dalam setiap kegiatan selalu sibuk. Bagian tersebut adalah bagian konsumsi. Semua relawan konsumsi bagaikan Bodhisatwa yang menyalurkan kasih sayangnya melalui masakan yang mereka sediakan dengan sepenuh hati. Sering dalam beberapa kegiatan seperti pada bakti sosial kesehatan, para relawan tim konsumsi menyibukkan dirinya dari pagi hingga sore untuk menyiapkan makanan bagi para pasien sehingga malahan tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka. Tetapi para Bodhisatwa konsumsi ini tidak pernah patah semangat. Dengan senyuman dan dedikasi yang tinggi, mereka berusaha memberikan yang terbaik.

Pada kesempatan kali ini, pada tanggal 12 Juli 2010 bertempat di kantor Tzu Chi Medan, relawan Tzu Chi Medan secara khusus mengadakan acara Gathering relawan untuk mengucapkan terima kasih atas sumbangsih tanpa pamrih yang diberikan oleh para Bodhisatwa konsumsi tersebut. Di dalam acara tersebut, semua relawan menyaksikan foto slideshow yang menampilkan Bodhisatwa konsumsi sedang beraksi di dapur. Setelah itu, ada beberapa relawan yang mewakili masing-masing bagian menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada relawan konsumsi. “Di setiap kegiatan, kami kadang-kadang terlalu sibuk untuk berusaha agar kegiatan tersebut berjalan lancar, tetapi setelah kegiatan selesai, kami langsung pulang, lupa memperhatikan tim konsumsi. Pada kesempatan ini, saya mewakili seluruh relawan Tzu Chi Medan mengucapkan terima kasih kepada shixiong shijie bagian konsumsi,” ujar Sylvia selaku pengurus Hu Ai bagian kegiatan. Dari bagian pengobatan, Bao Jin Shijie menyampaikan, ”Dalam beberapa tahun terakhir ini, di setiap bakti sosial kesehatan, tim konsumsi senantiasa stand by dalam mempersiapkan konsumsi bagi pasien maupun relawan. Gan en, shixiong shijie.” Penyampaian rasa terima kasih dari relawan kepada Bodhisatwa konsumsi membuat Li Sien Shijie yang merupakan pengurus Hu Ai bagian konsumsi menjadi terharu. ”Sebenarnya kami melakukan semua ini dengan hati yang ikhlas. Kapan saja diberikan tugas, kami senantiasa siap,” ujarnya.

foto  foto

Ket : - Anak-anak kelas budi pekerti ikut memeriahkan acara gathering dengan memperagakan isyarat tangan             yang mereka pelajari di kelas.   (kiri)
       - Li Sien Shijie adalah koordinator relawan konsumsi di tingkat Hu Ai. Ia sangat terharu dengan kegiatan           yang dipersembahkan sebagai ucapan terima kasih pada para relawan konsumsi ini.    (kanan)

Setelah Bodhisatwa konsumsi ini berbagi cerita tentang pengalaman mereka, muncul empat Bodhisatwa cilik yang dengan lembut membawakan teko-teko yang sudah berisikan teh. Dengan penuh kesopanan, mereka mengisi satu persatu gelas lalu mempersilahkan shigu shibo untuk meminumnya. Para Bodhisatwa cilik itu sendiri tersebut berasal dari kelas budi pekerti yang mewakili seluruh teman-temannya mengucapkan terima kasih kepada relawan konsumsi karena selama ini merekalah yang mempersiapkan makanan untuk seluruh murid-murid kelas budi pekerti tersebut.

Dalam acara gathering relawan ini, semua relawan bersama-sama menyaksikan video ceramah Master Cheng Yen dengan topik Bersatu Hati dalam Melatih Diri dan Mempraktikkan Dharma. Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen mengatakan agar setiap orang senantiasa mengembangkan pemikiran bersumbangsih tanpa pamrih. Beliau juga mengatakan bersumbangsih tanpa pamrih adalah menitikberatkan ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kejujuran. Keempat hal ini yang hendaknya terpatri di hati setiap relawan Tzu Chi sehingga sewaktu berbuat kita dapat menjaga hati senantiasa dalam keadaan baik. Dalam ceramah tersebut, Master Cheng Yen juga member petunjuk bahwa sewaktu berinteraksi dengan orang lain kita hendaknya mengembangkan Empat Pikiran Tanpa Batas yakni: cinta kasih, welas asih, simpati, dan keseimbangan batin. Dengan memiliki ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kejujuran berarti kita memiliki kebijaksanaan, dan dengan memiliki Empat Pikiran Tanpa Batas, berarti kita menciptakan berkah. Inilah yang disebut menumbuhkan kebijaksanaan dan menciptakan berkah.

foto  foto

Ket : - Tim konsumsi selalu menjadi yang sibuk paling awal hingga paling akhir di setiap kegiatan. Dalam          gathering relawan ini, mereka membagi suka dukanya. (kiri)
       - Salah satu Bodhisatwa cilik menuangkan teh kepada relawan tim konsumsi yang selalu menyediakan          makanan bagi kelas budi pekerti mereka.(kanan)

Di dalam rumah keluarga Tzu Chi para relawan hendaknya dapat belajar saling menghargai dan saling mendukung serta dapat bersumbangsih di dalam masyarakat. Dengan demikian akan semakin banyak orang yang bergabung dan hati setiap insan manusia dapat dimurnikan sehingga dapat mengembangkan cinta kasih mereka. Di dalam berkegiatan, alangkah baik bila kita dapat merendahkan hati kita dan belajar dari yang lebih berpengalaman sehingga ke depannya kita dapat melaksanakannya sendiri. Hal seperti inilah yang dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan di dalam keluarga besar Tzu Chi ini.

  
 
 

Artikel Terkait

Semangat dan Antusias Peserta

Semangat dan Antusias Peserta

25 Agustus 2010 Satu tahun telah berlalu sejak Tzu Ching Kamp IV diadakan, kini muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) kembali mengadakan Tzu Ching Camp untuk yang ke-5 kalinya, dengan total peserta sebanyak 136 orang.
Suara Kasih : Saling Membantu dan Berdoa

Suara Kasih : Saling Membantu dan Berdoa

23 September 2010 Saat melihat kerusakan pascabencana, kita dapat melihat kondisi yang menyedihkan. Pada saat itu, kita sungguh dapat merasakan penderitaan dalam kehidupan ini. Kita sering berkata bahwa kehidupan penuh penderitaan dan sangat singkat.
Suara Kasih : Kelembutan Bodhisatwa

Suara Kasih : Kelembutan Bodhisatwa

10 Februari 2011 Hidup di dunia ini, kita harus saling menghormati dan mengasihi antarsesama. Inilah kehidupan yang paling indah dan harmonis. Inilah kekuatan Bodhisatwa yang penuh kelemahlembutan.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -