Bersatu Hati Dalam kebersamaan
Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Elysa (He Qi Utara), James Yip (He Qi Barat)Minggu, 13 September 2015, berlokasi di Tzu Chi Center PIK, Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan Gathering Relawan di Tim Pelayanan (Sheng Huo Zu). Acara gathering yang baru pertama kali diadakan ini dihadiri oleh 127 relawan dari 5 He Qi (Barat, Pusat, Selatan, Timur, dan Utara), dengan mengangkat tema “Gan En Sheng Huo Zhu” (Terima Kasih yang Sangat Mendalam Kepada Tim Pelayanan). Like Hermansyah sebagai koordinator kegiatan ini menjelaskan bahwa tujuan diadakannya gathering ini adalah sebagai bentuk memberikan perhatian kepada relawan di bagian pelayanan. “Selama ini kegiatan mereka lebih banyak di dapur, dan melalui kegiatan ini juga sebagai ungkapan terima kasih kepada mereka, dan menyamakan pandangan agar setiap He Qi memiliki keseragaman dalam melayani (menyiapkan makanan, minuman, piring, gelas dan lainnya) di setiap kegiatan Tzu Chi. Karena kita semua di He Qi melakukan pelatihan diri dan belajar berlapang dada. Keharmonisan yang paling penting, saya berharap agar relawan di bagian pelayanan lebih kompak, bisa saling introspeksi, dan mengisi,” kata Like.
Awal acara diisi sharing dari Hendry Chow. Hendry mengajak semua yang hadir untuk memperoleh kunci kebahagiaan. Ketika dilandasi keinginan yang baik disertai dengan pikiran yang teguh dan semangat yang jelas maka akan menimbulkan kebijaksanaan. Hampir semua dari relawan selama ini mengetahui bahwa relawan di bagian pelayanan adalah relawan yang membantu kegiatan memasak di dapur dan memberikan pelayanan.
Relawan Tzu Chi, Jonnya membimbing para peserta untuk menyajikan buah segar dna nyaman.
Leo Kusno, relawan He Qi Barat yang juga telah beberapa kali bertugas di bagian pelayanan.
Kata Sheng Huo Zu sendiri berasal dari bahasa Mandarin. Sheng Huo artinya kehidupan, Zu artinya tim, bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Tim Kehidupan. “Sheng Huo Zu tidak sekadar membantu di dapur dan memberikan pelayanan, tetapi mempunyai makna yang luas. Dalam suatu kegiatan seperti camp dimana peserta juga menginap, membantu menyiapkan keperluan tempat tidur adalah bagian dari Sheng Huo Zu,” ujar Oey Hoey Leng saat sharing. Menambah motivasi bagi tim Sheng Huo Zu, Oey Hoey Leng mengatakan bahwa setiap yang kita lakukan mengaplikasikan Dharma, dari makanan yang disajikan tak sekedar memberikan rasa kenyang tetapi ada getaran cinta kasihnya sehingga menimbulkan rasa syukur, apresiasi dan rasa cinta bagi yang memakannya.
Salah seorang relawan di bagian pelayanan, Leo Kusno yang berasal dari komunitas He Qi Barat begitu antusias mengikuti acara ini. “Bergabung di tim pelayanan awalnya masih bingung, tetapi setelah itu baru tahu ternyata Sheng Huo Zu adalah tim pelayanan. Menurut saya sangat menarik juga karena kita belajar bagaimana bisa merendahkan hati. Dengan merendahkan hati kan kita baru bisa melayani orang dengan baik,” ungkapnya. Walau dalam proses pelayanan sesekali bisa terbentur hal-hal yang tidak diinginkan atau gesekan dengan sesama relawan, namun ia menganggapnya sebagai ladang pelatihan dan tetap merasa bahagia karena dapat melayani.
Acara ini diikuti oleh 127 relawan dari 5 He Qi (Barat, Pusat, Selatan, Timur, dan Utara), dengan mengangkat tema “Gan En Sheng Huo Zhu”
Relawan lain yang bernama Nanni Shijie berasal dari He Qi Utara yang biasa dipanggil dengan nama Xiu Hua adalah relawan yang sudah menjadi sheng huo zu selama 6 tahun. Menurutnya, dalam menjalankan tugas memang kerap menghadapi masalah, tapi karena dibicarakan bersama sehingga tidak ada masalah lagi. Di Sheng Huo Zu ia banyak belajar melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Setiap kali dibutuhkan maka ia akan hadir membantu, “Asalkan ada waktu, tidak bentrok dengan rutinitas, saya pasti bantu,” ucapnya semangat.
Berbagai kejutan menarik tak terduga disiapkan tim panitia untuk para relawan di bagian pelayanan ini, salah satunya adalah suvenir berupa 1 set celemek yang dirancang khusus untuk mereka. Dan bila biasanya mereka melayani, kini giliran mereka mendapatkan pelayanan cinta kasih. Usai menikmati hidangan makan siang mereka mendapatkan tip bagaimana cara mengupas dan menyajikan buah dengan benar dari Jhony Shixiong yang merupakan lulusan perhotelan. Semarak kekeluargaan begitu terasa, pada penutupan acara, semuanya membentuk lingkaran bergandengan tangan bersama-sama memeragakan isyarat tangan sembari menyanyikan lagu “Qian Shou Lai Qian Shou” (ribuan tangan bergandengan tangan). Senyuman kebahagiaan terpancar dari semua yang mengikuti gathering ini. Semoga dapat menjadi lebih baik lagi. Gan en.