Bersatu Hati Menjadi Pelindung Bumi
Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat)Minggu, 23 November 2014, relawan Tzu Chi He Qi Pusat melakukan kegiatan pelestarian lingkungan di Kantor RW 04, Sunter Metro, Jakarta Utara.
Misi Pelestarian lingkungan Tzu Chi telah menjadi salah satu lahan pendidikan dan pelatihan diri bagi semua insan yang ingin melindungi bumi dari kerusakan. Dalam upaya melestarikan lingkungan tersebut, seluruh insan Tzu Chi secara berkala mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilahan sampah dan juga daur ulang. Kegiatan ini berlaku di berbagai komunitas di Tzu Chi, termasuk Tzu Chi He Qi Pusat yang juga secara berkala mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan.
Kegiatan pelestarian lingkungan di penghujung bulan November tersebut, merupakan kegiatan pelestarian lingkungan ke-8 yang diadakan oleh He Qi Pusat. Sama seperti kegiatan sebelumnya, relawan telah berkumpul di Kantor RW 04, Sunter Metro, Jakarta Utara sejak pagi sekitar pukul 06.30. Mereka mempersiapkan segala keperluan daur ulang seperti tenda Tzu Chi, bangku, banner pelestarian lingkungan, buku Kata Perenungan Master Cheng Yen, dan juga barang-barang yang akan dipilah nantinya. Terlihat kerjasama dan keharmonisan para relawan Tzu Chi dengan petugas kebersihan Metro Sunter dimana saling bahu membahu dalam dalam mempersiapkan semua kebutuhan.
Noni Theo Shijie, koordinator kegiatan pelestarian lingkungan ini mengemukakan bahwa meskipun ia menjadi koordinatornya, tetapi ini merupakan kegiatan bersama sehingga kekompakan dan dukungan dari sesama relawan di komunitas Xie Li Sunter harus terus dijaga. Dukungan dari para relawan ini terlihat dari semangat mereka dalam menyosialisasikan kegiatan. Para relawan dari Xie Li Sunter ini, membagikan undangan dengan door to door ke setiap rumah warga di kompleks Sunter Metro. Mereka juga menyebarkan info mengenai kegiatan ini melalui broadcast message, juga mengunakan telepon selular, dan bercerita dari mulut ke mulut. Upaya ini berbuah manis ketika warga di daerah Sunter Metro ikut serta dalam kegiatan ini.
Salah satu warga yang terlihat ikut serta dalam kegiatan ini adalah Ibu Sim Che Hui (36 tahun). Ia membawa ketiga anaknya untuk ikut serta dalam kegiatan ini. “Saya mengenal Tzu Chi dari DAAI TV,. sebenarnya saya hampir setiap bulan datang menyerahkan barang daur ulang ke sini, tapi ini adalah pertama kali saya ikut kegiatan,” ujarnya. Menurutnya, kegiatan ini bagus sekali karena bisa mengajarkan semua orang bagaimana konsep daur ulang, selain itu hasilnya juga bsia bermanfaat untuk orang lain. Ia berharap kegiatan daur ulang ini tidak terbatas hanya di sini, tetapi bisa meluas ke kompleks lainnya.
Relawan bersama-sama dengan warga dan juga petugas kebersihan memilah sampah daur ulang.
Senada dengan Sim Che Hui, Desyana Wati yang juga baru pertama kali mengikuti kegiatan ini merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Sebelumnya, ia tidak pernah terpikir untuk memilah sampahnya sebelum ia buang. Tidak pernah pula ia terpikir untuk melakukan daur ulang. “Sebelumnya barang tidak terpakai hanya dibuang begitu saja, tetapi membaca di broadcast kegiatan pelestarian Tzu Chi dapat menerima barang-barang seperti apa saja, maka saya sumbang pakaian layak pakai yang sudah tidak terpakai lagi,” tuturnya.
Selain melakukan pemilahan botol dan merapihkan kardus serta barang daur ulang lainnya, relawan juga membina keramahtamahan dengan warga yang datang untuk menyerahkan barang daur ulang. Adapun barang-barang yang terkumpul pada kegiatan pelestarian lingkungan ini dari sumbangan warga Sunter Metro, seperti: botol-botol plastik, botol kemasan, majalah, buku-buku bekas, kertas-kertas, kardus, kaleng, kantung plastik, pakaian layak pakai. Barang yang telah dipilah akan dibawa untuk didaur ulang. Barang tersebut dikirimkan ke pos penerima barang daur ulang dengan mengunakan mobil box. Dan dana dari penjualan barang daur ulang tersebut akan diperuntukan ke pos amal yang nantinya akan digunakan sebagai dana membiayai pasien maupun biaya kehidupan untuk mereka yang tidak mampu. Seperti inilah, prosesnya dari sampah menjadi emas dan dari emas menjadi cinta kasih. “Harapan kita semua, banyak warga yang ikut dalam proses pemilahan ini, bukan utamakan sampah, tetapi mengajarkan lewat pemilahan sampah bersih dari awalnya. Menghargai sampah bukan karena kotor tetapi kita memberikan contoh agar langkah kecil kita setindaknya bumi lebih bersih,” tutup Noni Theo Shijie.
Artikel Terkait
Bersumbangsih Untuk Bumi
17 Juni 2014Hari libur nasional, dimanfaatkan oleh insan Tzu Chi He Qi Pusat, Xie Li Sunter untuk mengemban dan melaksanakan misi pelestarian lingkungan demi menyelamatkan bumi.