Bersemi Tunas di Muara Baru

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara)
 
 

fotoKabid Bimas Polsek Penjaringan Budi Harton memberikan sambutan dengan menyiratkan rasa syukur atas partisipasi aktif Tzu Chi dalam membantu warga korban kebakaran di daerah Muara Baru beberapa waktu lalu.

Langit kelabu tanda hari akan hujan, tetapi situasi ini tidak menurunkan semangat dari 33 orang peserta untuk menghadiri acara Sosialisasi Tzu Chi kepada para warga RT 04, 11, dan RT 12 yang bertempat di Musala Al Ikhlas di daerah Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis 5 April 2012.   Memang masjid ini selesai direhabilitasi dan direnovasi dengan hasil dana masyarakat dan juga sebagian dana perbaikan dari Tzu Chi.

 

Menyusuri jalan setapak dan berliku di kelurahan itu tampak relawan Tzu Chi yang antara lain adalah Bambang Shixiong, Hoklay Shixiong, Juliana Shijie, dan saya yang turut membantu membawakan peralatan proyektor dan konsumsi yang akan dibagikan kepada para peserta yang sudah disambut oleh Ketua RW dan RT setempat serta para warga.      

Pada pukul 16.30 WIB Kabid Bimas Polsek Penjaringan Budi Hartono berkenan memberikan  sambutan dengan menyiratkan rasa syukur atas partisipasi aktif dari Tzu Chi yang telah secara nyata membantu mereka yang tidak mampu saat musibah kebakaran melanda wilayah ini dan mempererat tali silahturahmi antar warga dengan Tzu Chi melalui kegiatan pada hari ini.

Suriadi Shixiong dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia  bertindak sebagai koordinator acara membuka acara sosialisasi dengan memperkenalkan Tzu Chi.  Tzu Chi yang secara harfiah berarti memberi dengan cinta kasih ini merupakan yayasan kemanusiaan yang berpusat di Hualien, Taiwan. Didirikan pada tanggal 14 Mei 1966 oleh Master Cheng Yen, seorang biksuni. Master Cheng Yen memberikan celengan bambu kepada 30 ibu rumah tangga yang menjadi muridnya yang pada saat itu mendonasikan 50 sen NT (Rp 150) per hari uang belanja mereka untuk membantu kaum miskin dan terlantar.

Tzu Chi di Indonesia berdiri sejak tanggal 28 September 1994 di Jakarta dan saat ini telah berkembang ke berbagai kota besar lainnya di Indonesia. Saat ini Tzu Chi telah hadir di lebih dari 54 negara di 5 benua, bahkan kini telah memiliki perwakilan di badan dunia PBB. Bentuk logo Tzu Chi terdiri dari bunga teratai dan perahu. Bunga teratai  melambangkan  kita dapat menjadikan dunia lebih baik dengan menanam benih kebajikan. Sebab hanya dengan benih, bunga dapat mekar dan berbuah. Perahu mencerminkan Tzu Chi mengemudkan sebuah perahu cinta kasih guna menyelamatkan semua umat yang menderita.

foto   foto

Keterangan :

  • Kamis, 5 April 2012 diadakan Sosialisasi Tzu Chi kepada para warga Muara Baru bertempat di Musala Al Ikhlas, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara (kiri).
  • Relawan Tzu Chi memberikan makanan ringan kepada 33 warga Muara Baru yang mengikuti sosialisasi ini (kanan).

Suriadi Shixiong menggarisbawahi bahwa Tzu Chi adalah  organisasi kemanusiaan yang berlandaskan cinta kasih universal yang  lintas agama, ras, dan golongan.  Contohnya Tzu Chi telah membangun sekolah di pondok pesantren di Parung, Bogor,  dan sekolah di Padang yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tzu Chi  juga mengadakan baksos kesehatan kepada semua orang yang menderita sakit tanpa membeda-bedakan agama, status social, dan lainnya.

Syarat Menjadi Relawan
Para hadirin terkesima dan kagum dengan penjelasan tentang Tzu Chi ini, dan antusiasme yang tinggi dari para warga terekam dari pertanyaan Catur, salah seorang warga yang menanyakan tentang apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi relawan. “Mohon dapat diinformasikan syarat-syarat menjadi relawan Tzu Chi,” tanyanya. Suriadi Shixiong dengan ramah menjelaskan bahwa tidak ada syarat khusus untuk menjadi relawan, cukup dengan mendaftarkan diri melalui koordinator acara ini (Ketua RW) dengan memberikan nama, alamat, dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Warga pun menganggukkan kepala tanda mengerti.

Acara sosialisasi semacam ini bukan hanya memberikan pemahaman tentang Tzu Chi  kepada orang awam, tetapi juga telah mendapatkan calon relawan baru. Benih-benih kebajikan telah ditabur oleh para relawan Tzu Chi saat membagikan kupon paket kebakaran beberapa bulan yang silam, saat ini tunas itu sudah mulai tumbuh dan kita harapkan  bersemi di daerah Muara baru ini sebab bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.

Tepat pukul 18.12 WIB acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh H. Ali yang merupakan pemuka agama setempat. Kami membagikan makanan ringan dan minuman kepada para peserta yang dengan tertib meninggalkan ruangan acara sambil terus mengucapkan kata terima kasih kepada para relawan yang membagikan dengan rasa. Manfaatkanlah setiap kesempatan untuk senantiasa berbuat kebajikan dengan hati penuh sukacita melakukannya di Jalan Bodhisatwa Tzu Chi.

  
 

Artikel Terkait

Sukacita Warga Kelurahan Sunter Agung Mendapat Paket Sembako Tzu Chi

Sukacita Warga Kelurahan Sunter Agung Mendapat Paket Sembako Tzu Chi

04 April 2022

Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga pada bulan puasa. Karena itu dari tahun ke tahun, Tzu Chi Indonesia tak pernah absen menyalurkan paket sembako di bulan puasa guna meringankan kesulitan masyarakat kurang mampu.

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

23 Mei 2014 Jauh hari sebelum perayaan, semangat yang mengebu-gebu terlihat ketika para insan Tzu Chi mempersiapkan segala keperluan untuk merayakan hari yang sakral ini.
Pascabanjir Jakarta : Semangat yang Tak Pernah Padam

Pascabanjir Jakarta : Semangat yang Tak Pernah Padam

05 Februari 2013 Kegiatan baksos di awal bulan telah selesai, namun semangat dan tekad relawan untuk terus bersumbangsih akan terus berlanjut setiap ada kesempatan. Hal ini dilakukan demi mendalami kata perenungan yang diajarkan Master Cheng Yen, 
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -