Berseminya Tzu Chi di Singkawang

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya
 
 

fotoKetua Yayasan Buddha Tzu Ci Indonesia Liu Su Mei dan Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Singkawang bersama Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya dan Walikota Singkawang Hasan Karman menarik selubung papan nama bersama-sama.

Bulan Mei 2006, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Di kota yang dijuluki “Kota Seribu Kuil” ini, Tzu Chi melakukan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan beras kepada 10.000 keluarga yang tersebar di berbagai wilayah di Singkawang.

Sebanyak 500 ton beras disalurkan kepada masyarakat Singkawang yang terdiri dari 3 etnis besar, yakni: Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Saat itu bisa dibilang kiprah dan peran relawan Tzu Chi Jakarta yang berasal dari Kota Singkawang sangat besar, seperti Adi Prasetio, Hendro Wiyogo, Eva Wiyogo, dan Like Hermansyah dalam kegiatan sosial pertama Tzu Chi tersebut. Kiprah mereka pun akhirnya dapat menarik perhatian warga Kota Singkawang dan sekitarnya hingga akhirnya turut membantu kegiatan Tzu Chi di Singkawang. Dengan sambutan hangat dari masyarakat Singkawang, jalinan jodoh Tzu Chi pun terus berlanjut dengan diadakannya Baksos Kesehatan Tzu Chi di Singkawang setahun kemudian.

Benih Cinta Kasih yang Terus Bertumbuh
Dua tahun kemudian, di tahun 2008, Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-51 kembali dilaksanakan di Singkawang. Baksos yang cukup besar ini bahkan tidak hanya dapat melayani warga Kota Singkawang dan sekitarnya saja, tetapi juga mereka yang berasal dari Pontianak, Sintang, Ketapang, Ngabang, Pemangkat, Sambas, dan Bengkayang. Benih cinta kasih yang ditanam pun menjadi semakin tumbuh dan berkembang. Barisan relawan Tzu Chi Singkawang pun semakin bertambah. Jika dalam baksos sebelumnya lebih banyak partisipasi relawan Tzu Chi dari Jakarta, dalam baksos kali ini partisipasi relawan setempat semakin banyak. “Benih cinta kasih itu telah bersemi, tinggal menunggu saja kapan ia akan bersemai dan bertumbuh,” kata Adi Prasetio, relawan Tzu Chi Jakarta asal Singkawang 2 tahun silam. Siapa sangka, harapan dan sekaligus doa itu pun akhirnya menjadi kenyataan.

foto  foto

Keterangan :

  • Ketua Tzu Chi Singkawang, Tetiono memberikan nasi tumpeng kepada Walikota Singkawang  Hasan Karman sebagai tanda diresmikannya Kantor Penghubung Tzu Chi di Singkawang. (kiri)
  • Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei memberikan nasi tumpeng kepada Ketua KP Singkawang, Tetiono. Liu Su Mei berharap Tzu Chi di Singkawang bisa lebih maju dan berkembang. (kanan)

Minggu, 31 Oktober 2010, di tengah rintik hujan yang mengguyur, Kantor Penghubung Tzu Chi Singkawang pun diresmikan. Peresmian ini ditandai dengan penarikan kain selubung merah yang menutupi papan nama kantor yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 7 B-C Singkawang  oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Walikota Singkawang, dan Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Ketua Tzu Chi Singkawang, dan para relawan Tzu Chi lainnya. Peristiwa bersejarah ini memang mendapat banyak perhatian para relawan dari Jakarta, Singkawang, dan masyarakat Singkawang, mengingat sehari sebelumnya dilaksanakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-71 yang dilaksanakan di RS Tentara Singkawang. Dengan begitu, momen bersejarah ini pun dihadiri oleh relawan Tzu Chi dari Jakarta, Singkawang, dan masyarakat Singkawang pada umumnya.

Menurut Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya, aktivitas sosial Tzu Chi di Singkawang dan Kalimantan Barat sudah sering ia dengar. “Dengan diresmikannya Kantor Tzu Chi Singkawang tentunya sangat membahagiakan kita semua, dimana misi-misi Tzu Chi akan sangat membantu kita dalam mewujudkan masyarakat Kalimantan Barat yang beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya dan sejahtera,” terangnya. Christiandy Sanjaya yang memang sengaja datang dari Pontianak ini merasa bahwa kehadiran Tzu Chi di Singkawang ini memang sangat tepat. “Masih banyak masyarakat Singkawang dan Kalimantan Barat yang membutuhkan bantuan,” ujarnya.

Sementara Walikota Singkawang Hasan Karman berharap Tzu Chi bisa berbuat lebih banyak lagi di Singkawang, bukan hanya dalam kegiatan sosial saja, tetapi juga dalam kegiatan pelestarian lingkungan. “Bangsa Indonesia saat ini sering dilanda bencana, oleh karena itu maka kegiatan pelestarian lingkungan sangat penting dilakukan,” kata Hasan Karman, yang sehari sebelumnya juga membuka kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-71.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum acara peresmian, sebanyak kurang lebih 100 relawan melakukan doa bersama dan pradaksina di Aula Kantor Tzu Chi Singkawang. Kantor ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan dan Toko Buku Jing Si di lantai dasar. (kiri)
  • Para relawan Tzu Chi Jakarta dan Singkawang berdoa bersama sebelum peresmian KP Tzu Chi Singkawang agar Tzu Chi di Singkawang dapat semakin berkembang dan mampu melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan. (kanan)

Satukan Tekad, Satukan Langkah
Rasa haru dan bersyukur diungkapkan oleh Tetiono, Ketua Tzu Chi Singkawang, “Saya sampai meneteskan air mata. Ini sangat menyentuh hati saya, karena Tzu Chi yang awalnya ibarat sebutir padi yang ditanam, sekarang sudah semakin tumbuh dan berkembang.” Berdirinya Kantor Penghubung Tzu Chi Singkawang ini tentunya tak lepas dari komitmen, kekompakan, dan keberanian untuk menerima tanggung jawab dari relawan Tzu Chi Singkawang.  “Mari kita bergabung dan bekerja demi majunya Tzu Chi di Singkawang,” ajak Tetiono di depan para relawan dan masyarakat Singkawang. Menurut Tetiono, dengan hadirnya Tzu Chi di Singkawang maka ini dapat menjadi sentral (pusat), di mana Tzu Chi Singkawang dapat menampung dan menerima pasien yang membutuhkan bantuan pengobatan. Ia pun mengajak para relawan untuk semakin aktif melakukan kegiatan Tzu Chi dan menjalankan ajaran Dharma Master Cheng Yen. “Ini rumah kita semua, mari kita jaga, rawat, dan buat menjadi semakin besar,” ajak Tetiono..

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei pun mengungkapkan hal yang sama. “Kami akan mendukung kegiatan Tzu Chi Singkawang, tidak perlu khawatir dan takut, yang penting kalian dapat bekerja sama dengan baik, sehati, dan mau menerima tanggung jawab dengan sepenuh hati dan sukacita,” kata Liu Su Mei. Menurutnya, meski saat ini “rumah” insan Tzu Chi Singkawang masih terbilang kecil, namun ia yakin di tahun-tahun mendatang Tzu Chi Singkawang akan semakin berkembang dan menjalankan Dharma Master Cheng Yen lebih baik lagi.

Tzu Chi Singkawang merupakan bagian dari wilayah (komunitas relawan) He Qi Utara. Dukungan dan pendampingan dari relawan Tzu Chi Jakarta tentunya akan terus dilakukan, dan mem-backup bilamana diperlukan. Ketua He Qi (Komunitas relawan wilayah) Utara, Like Hermansyah yang memang sejak awal terlibat dalam berbagai kegiatan Tzu Chi di Singkawang mengungkapkan, “Saya merasa sangat bahagia sekali hari ini karena setelah beberapa tahun akhirnya sekarang Kantor Penghubung Tzu Chi Singkawang diresmikan, tentunya ini juga berkat kerja keras relawan di Singkawang.” Menurut Like, setidaknya ada 3 syarat utama yang harus dimiliki oleh setiap daerah untuk menjadi Kantor Penghubung Tzu Chi, yaitu harus ada relawan yang mau bekerja dan bertanggung jawab, ada donatur, dan ada orang yang membutuhkan bantuan. Dan di Singkawang, syarat-syarat itu sudah terpenuhi seluruhnya. Like pun memuji para relawan Singkawang yang sangat kompak, baik relawan Jakarta asal Singkawang maupun relawan Singkawang sendiri. “Semoga cinta kasih ini bisa lebih berkembang dan lebih banyak lagi masyarakat kurang mampu yang dapat terbantu,” harapnya. Sebutir benih, bila ditanam, dipupuk, dan dirawat dengan baik maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi ladang cinta kasih yang sangat besar.

  
 

Artikel Terkait

Jalinan Silaturahmi Tzu Chi dan Masjid Istiqlal Jakarta

Jalinan Silaturahmi Tzu Chi dan Masjid Istiqlal Jakarta

03 Juni 2022

Kerja sama dengan berbagai pihak dalam bidang kemanusiaan terus dikembangkan Tzu Chi Indonesia, termasuk dengan pihak pengurus Masjid Istiqlal Jakarta.

Pelestarian Lingkungan dan Bedah Buku Xie Li Selatan

Pelestarian Lingkungan dan Bedah Buku Xie Li Selatan

02 Januari 2023

Relawan komunitas Xie Li Selatan mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dan bedah buku pada 18 Desember 2022 bertempat di Sekolah Surya Dharma, Kebayoran Lama. 

Suara Kasih: Menghibur di Daerah Bencana

Suara Kasih: Menghibur di Daerah Bencana

10 Oktober 2011
Pada hakikatnya, semua orang memiliki sifat luhur yang sama dengan Buddha. Keluhuran ini adalah buah dari pelatihan diri. Dalam batin setiap orang sesungguhnya terkandung benih Kebuddhaan. Kita semua pada dasarnya memiliki hakikat cemerlang bagai matahari dan bulan.
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -