Berseminya Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun
Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Mieli, Djaya Iskandar, Budianto (Tzu Chi Batam) Sebanyak 69 relawan Tzu Chi menjadi saksi diresmikannya Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada tanggal 5 Juni 2011.. |
| ||
Ini terbukti dengan banyaknya insan Tzu Chi yang hadir. Acara ini dihadiri oleh 11 orang komite, 14 orang relawan biru putih, 37 orang relawan abu putih, dan 7 orang relawan yang memakai rompi. Disamping itu acara ini juga dihadiri oleh 129 tamu undangan dari masyarakat umum lainnya. Acara peresmian ini dimulai pada pukul 07.00 WIB yang ditandai dengan pembukaan papan nama oleh sejumlah pengurus Yayasan Buddha Tzu Chi dari Jakarta, Batam dan Tanjung Balai Karimun sendiri. Acara kemudian dilanjutkan dengan Li Pai Fa Hua Jing (pembacaan Sutra Keajaiban Dharma Bunga Teratai) yang diikuti oleh seluruh relawan dari Karimun dan Batam yang dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah dari Master Cheng Yen. Para relawan terlihat sungguh-sungguh dan khidmat dalam mengikuti acara tersebut. Acara Li Pai Fa Hua Jing ditutup dengan acara isyarat tangan yang diperagakan oleh relawan dari Tanjung Balai Karimun. Kemudian Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Ong Li Fong membagikan cindera mata kepada para relawan yang hadir. Pukul 10.00 WIB wilayah Tanjung Balai Karimun mulai diguyur hujan, saat itu tamu undangan mulai berdatangan. Hujan yang deras tidak mengendurkan semangat mereka untuk datang menghadiri acara peresmian ini. Acara yang kedua ini dimulai pada pukul 11.00 WIB. Diawali dengan peragaan isyarat tangan dari relawan Tzu Chi Batam. Kemudian acara dilanjutkan dengan sharing dari Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Ong Lie Fong Shijie,
Keterangan :
Haru dan Bangga Dalam sharingnya Ong Lie Fong mengajak seluruh relawan untuk bersama-sama lebih bersemangat menyebarkan cinta kasih kepada seluruh masyarakat di Tanjung Balai Karimun khususnya dan di Indonesia pada umumnya, mengingat relawan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun sudah memiliki kantor sendiri. “Saya sangat berterima kasih kepada Master Cheng Yen yang telah mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi, dan juga pada para donatur yang telah menyumbangkan sebagian hartanya sehingga Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun bisa berkembang sampai saat ini dan sekarang sudah memiliki rumah sendiri,” kata Ong Lie Fong, “dan saya berharap pada semua relawan untuk dapat saling berpengertian, toleransi, selalu bersyukur, merasa puas dan menghargai keberuntungan. Saya (juga) mengajak para dermawan untuk bersama-sama menggarap ladang berkah, membangun dunia Tzu Chi dengan berpuluh ribu teratai dalam hati, gan en.” Kemudian Kartono Shixiong juga berkesempatan untuk sharing pada tamu undangan yang hadir. Kartono mengajak semua tamu undangan yang hadir untuk ikut menjaga kelestarian bumi ini dengan ikut membantu mendaur ulang sampah, terlebih saat ini Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah memiliki depo pelestarian lingkungan. “Saya mengajak semua orang yang ada di sini untuk ikut membantu melestarikan bumi. Sampah-sampah yang tidak terpakai dapat dikumpulkan, setelah terkumpul dapat menghubungi kami dan kami akan mengambilnya. Selain itu, alangkah baiknya jika kita dapat mengurangi penggunaan kantong plastik dengan cara membawa kantong plastik dari rumah saat berbelanja,” kata Kartono Shixiong. Kemudian Kartono Shixiong juga berkesempatan untuk sharing pada tamu undangan yang hadir. Kartono mengajak semua tamu undangan yang hadir untuk ikut menjaga kelestarian bumi ini dengan ikut membantu mendaur ulang sampah, terlebih saat ini Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah memiliki depo pelestarian lingkungan. “Saya mengajak semua orang yang ada di sini untuk ikut membantu melestarikan bumi. Sampah-sampah yang tidak terpakai dapat dikumpulkan, setelah terkumpul dapat menghubungi kami dan kami akan mengambilnya. Selain itu, alangkah baiknya jika kita dapat mengurangi penggunaan kantong plastik dengan cara membawa kantong plastik dari rumah saat berbelanja,” kata Kartono Shixiong.
Keterangan :
Sharing selanjutnya adalah dari Chia Wen Yu Shijie, relawan komite Tzu Chi dari Jakarta. Beliau menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan Tzu Chi dan tujuan dirinya ikut bergabung dalam dunia Tzu Chi. “Ada yang tahu sekarang umur saya berapa?” tanyanya. “Mungkin orang mengira saya masih 25 tahun, karena wajah saya yang masih imut,” lanjutnya yang disambut tawa dari para hadirin. “Saya di sini (Tzu Chi) sudah 35 tahun lebih lho. Tapi tidak terlihat tuanya kan. Mengapa? Karena semenjak saya bergabung di Tzu Chi saya merasa bahagia terus. Setelah melihat pasien kasus kita merasakan kita sangat bersyukur karena telah diberkahi kesehatan yang mungkin orang lain tidak miliki,” kata Wen Yu Shijie. Kemudian Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei mengajak seluruh relawan untuk terus bersemangat menyumbangkan tenaganya di Tzu Chi. “Saya merasa sangat terharu dan bangga terhadap relawan Tanjung Balai Karimun, karena meskipun merupakan kota kecil tetapi mampu mendirikan Kantor Penghubung Tzu Chi sendiri,” kata Liu Su Mei dalam sambutannya. Acara kemudian dilanjutkan dengan peragaan isyarat tangan “Wajah Bahagia” yang diperagakan oleh relawan Tzu Chi Batam dan Tanjung Balai Karimun. Setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dibagikan kepada pengurus Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Batam dan perwakilan dari Bimas Buddha Tanjung Balai Karimun yang ikut hadir dalam acara tersebut. Pembagian tumpeng ini bermakna penyerahan tanggung jawab dari pengurus Tzu Chi Jakarta kepada pengurus Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Dengan berdirinya Kantor Penghubung Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun diharapkan dapat menebarkan benih-benih cinta kasih pada semua makhluk dan dapat merangkul lebih banyak lagi Bodhisatwa di dunia ini sehingga dunia dapat terhindar dari bencana dan masyarakat hidup dengan tenteram dan damai. Seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, “Cinta kasih tanpa membeda-bedakan, merangkul seluruh alam semesta. Belas kasih dengan perasaan sepenanggungan, semua agama berdampingan secara harmonis, dengan harapan semuanya bersumbangsih dan berlapang dada memberikan kedamaian dan kebahagiaan banyak orang.” Jia You (semangat) relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. | |||
Artikel Terkait
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Terangnya Mata, Terangnya Kehidupan
21 Maret 2016Lias (53) semringah kala matanya dapat melihat kembali dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 pada 18-20 Maret 2016 di RSUD Cianjur, Jawa Barat. Selain Lias, baksos ini menangani ratusan pasien di empat poli yaitu katarak, hernia, bibir sumbing, dan benjolan.
Tak Sekadar Wadah Berbuat Baik, Tapi Juga Wadah Melatih Diri
11 Desember 2024Mirayanti tak bisa bayangkan bagaimana jadinya jika hari itu relawan Tzu Chi tak datang ke kos-nya. Pada 3 November 2024, tim relawan menemukannya dalam kondisi kritis dan membawanya ke rumah sakit.