Bersinergi Bersama Tzu Chi

Jurnalis : Arimami Suryo A , Fotografer : Arimami Suryo A

doc tzu chi

Anggota WKRI DPC Katedral Bogor bermain permainan adu cepat dan ketangkasan yang dipandu oleh relawan Tzu Chi Bogor.

“Awalnya saya tahu dari salah satu tayangan DAAI TV. Saya melihat para relawan dari berbagai golongan membantu dan berbagi kepada mereka yang memang benar-benar membutuhan. Dari situ saya mulai tergerak untuk bergabung dan nantinya mengajak wanita Katolik bergabung serta ikut bekerjasama,” ungkap Anastasia Djohan (54) saat mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Bogor bersama 35 anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPC Katedral Bogor, Senin, 19 Juni 2017.

Jalinan jodoh Tzu Chi dengan umat Katolik memang sudah terjalin sejak dahulu. Master Cheng Yen mendapatkan inspirasi mendirikan Tzu Chi salah satunya karena bertemu dengan tiga biarawati Katolik. Adapun rombongan WKRI DPC Katedral Bogor ini berinisiatif mengunjungi Tzu Chi karena mendengar salah satu cerita dari anggotanya tentang adanya Misi Pelestarian Lingkungan di Tzu Chi.

Organisasi  WKRI sendiri sudah berdiri 93 tahun di Indonesia, di Bogor ada sejak tahun 1963. Awalnya organisasi ini hanya fokus di bidang pendidikan dan kesetaraan gender. Lambat laun berbagai bidang juga mulai digeluti organisasi ini.


Anastasia Djohan (tengah), atau yang akrab disapa oma Djo memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga dengan bimbingan para relawan Tzu Chi Bogor.

Anastasia Djohan (54), atau yang akrab disapa oma Djo merupakan salah satu anggota perkumpulan Oma Ceria sekaligus anggota WKRI DPC Katedral Bogor. Sebelumnya, pada tanggal 8 Juni 2017, Ia bersama rombongan Oma Ceria mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Bogor untuk mendengarkan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT). Pada saat kunjungan, relawan Tzu Chi Bogor juga menjelaskan misi-misi Tzu Chi dan salah satunya Misi Pelestarian lingkungan.

“Di gereja saya sedang melakukan ekologi tentang pelestarian lingkungan hidup. Dan saya melihat pelestarian lingkungan di gereja dan di Tzu Chi itu berkesinambungan,” ungkap oma Djo menceritakan awal mula mendapatkan ide untuk mengajak anggota WKRI DPC Katedral Bogor berkunjung ke Tzu Chi.

Ruang tengah Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Bogor di jalan Siliwangi No 25B Bogor pun dijadikan sebagai tempat menjamu para tamu dari WKRI DPC Katedral Bogor. Ketua Tzu Chi Bogor, Lie Sioe Ing juga memberikan sosialisasi tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia beserta kegiatan-kegiatannya. Antusias para peserta terlihat sejak awal diperkenalkan dengan Tzu Chi, apalagi saat masuk pengenalan Misi Pelestarian Lingkungan.

“Semua bagus, yang saya kagumi yaitu nilai kemanusiaannya di mana dari celengan yang kecil-kecil itu bisa membantu sesama. Selain itu yang memberi harus berterima kasih kepada yang menerima karena telah diberi kesempatan untuk bersumbangsih. Yang ketiga adalah Pelestarian Lingkungan di sini yang sangat menarik buat saya,” ungkap Katarina Catri Erliana, Ketua WKRI DPC Katedral Bogor.

Katarina Catri Erliana, Ketua WKRI DPC Katedral Bogor mengungkapkan kesan-kesan setelah berjodoh dengan Tzu Chi khususnya dalam hal Pelestarian Lingkungan.


Sebanyak 35 anggota WKRI DPC Katedral Bogor diperkenalkan dan diberi penjelasan tentang Tzu Chi oleh Ketua Tzu Chi Bogor, Lie Sioe Ing di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Bogor.

Untuk lebih mengakrabkan serta mencairkan suasana, para rombongan dari WKRI DPC Katedral Bogor dibimbing oleh relawan Tzu Chi Bogor untuk bermain ketangkasan adu cepat antar sesama anggota. Dan kegiatan diakhiri dengan makan siang, pembagian celengan SMAT, serta suvenir bagi seluruh anggota WKRI DPC Katedral Bogor yang hadir dalam kesempatan ini.

Menjalin jodoh di bidang pelestarian lingkungan

Rasa antusias rombongan dari WKRI DPC Katedral Bogor tentang Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi juga dirasakan oleh Ketua Tzu Chi Bogor, Lie Sioe Ing. Setelah selesai sosialisasi tentang Tzu Chi, rombongan WKRI DPC Katedral Bogor juga melayangkan beberapa pertanyaan kepada para relawan tentang bagaimana ikut menjadi relawan, khususnya relawan Pelestarian Lingkungan.

“Mereka antusias banget, mereka tertarik dalam Misi Pelestarian Lingkungan dan ingin menjadi relawan Pelestarian Lingkungan serta ikut sosialisasi celengan SMAT,” ungkap Lie Sioe Ing.

Relawan Tzu Chi Bogor memperagakan beberapa cara mengolah sampah yang bisa didaur ulang.

Beberapa peserta juga memaparkan ingin belajar lebih banyak tentang Tzu Chi. Oma Djo sendiri yang membawa rombongan WKRI DPC Katedral Bogor pun berniat untuk menjadi relawan.

Pengen sekali jadi relawan juga, karena misi amalnya yang sangat bagus, tidak membedakan antara orang kaya dan miskin. Mereka saling tolong menolong, ini pelajaran yang susah,” ungkapnya bersemangat.

Jalinan jodoh baik melalui Pelestarian Lingkungan juga diungkapkan oleh Ketua WKRI DPC Katedral Bogor, Katarina Catri Erliana. Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tzu Chi, Ia pun merasa perlu bergabung dengan barisan Tzu Chi khususnya dalam bidang Pelestarian Lingkungan.

“Saya juga ingin menjadi bagian dari relawan Tzu Chi, pertama bagi diri saya sendiri dan kedua bagi lingkungan,” tandas wanita yang akrab disapa Catri ini.

“Senang sekali, akhirnya berjodoh dengan yayasan ini. Walaupun dengan latar belakang (agama) berbeda tetapi bisa bersinergi khususnya dalam bidang Pelestarian Lingkungan,” tambahnya, bersemangat.

Kunjungan dari rombongan WKRI DPC Katedral Bogor ini membuat para relawan Tzu Chi Bogor merasa senang karena bisa bertukar pikiran serta menambah teman. Selain itu, kehadiran beberapa anggota WKRI DPC Katedral Bogor yang ingin menjadi relawan Tzu Chi juga menambah angin segar bagi barisan relawan Tzu Chi Bogor.

“Harapan saya semoga kedepannya kita saling bekerjasama menjadi relawan. Selain itu juga untuk memperpanjang barisan relawan,” tutup Ketua Tzu Chi Bogor, Lie Sioe Ing.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -