Bersumbangsih Bersama dan Berbagi Keceriaan
Jurnalis : Agus Darmawan S (He Qi Barat 2), Fotografer : Agus Darmawan S (He Qi Barat 2)Kemeriahan perayaan kemerdekaan RI ke-74 dirasakan oleh anak-anak di Saung Belajar Roemah Tawon. Relawan Tzu Chi mengadakan perlombaan di sana.
Suara tawa anak-anak TK sampai SMA terdengar ceria dan bersemangat ketika para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat berkunjung ke Saung Belajar Roemah Tawon. Para relawan pun antusias mempersiapkan makanan, minuman, hadiah, serta peralatan permainan yang akan mereka mainkan hari itu, 18 Agustus 2019.
Sebanyak 29 relawan He Qi Barat 1 dan 2, melakukan kegiatan dengan anak-anak Roemah Tawon dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-74. Sejak pukul 09.00 wib, sekitar 40 anak-anak dari Roemah Tawon sudah siap mengikuti acara 17-an. Kegiatan hari itu dimulai dengan menyanyikan lagu Satu Keluarga yang diikuti oleh seluruh peserta. Relawan kemudian membantu melakukan pembagian kelompok untuk memudahkan para relawan mengatur anak-anak.
Kegiatan itu di mulai dengan bernyanyi lagu Satu Keluarga bersama-sama.
Yuni (11), peserta yang masih duduk di kelas 5 SDN 4 Tanah Tinggi, Tangerang sangat senang mengikuti perlombaan yang diadakan oleh relawan. Ia mengikuti seluruh lomba yang ada, dari mulai lomba tiup balon, kelereng, membawa buku di atas kepala, memasukan pulpen ke dalam botol, memasukkan bendera ke dalam botol, hingga menyusun puzzle. “Karena dapat hadiah,” begitu ujarnya senang.
Dari semua lomba yang diikutinya, Yuni memenangkan lomba kelereng. Bukan main rasa senangnya karena bisa mendapatkan banyak hadiah berupa alat tulis: pensil, pulpen, penghapus, buku tulis, buku cerita. Ada juga boneka dan makanan kecil.
Perlombaan itu tentu tidak hanya diikuti oleh anak-anak usia SD saja. Ada satu peserta lomba bernama Teja Andika (16) yang saat ini sedang mengikuti Kejar Paket C (setara SMA). Ia tahu acara ini dari teman-teman sebayanya. Mereka ingin ikut serta meramaikan acara 17-an bersama relawan.
Yuni (11) sangat senang mengikuti seluruh lomba, karena ingin mendapatkan hadiah.
“Kegiatannya sangat seru dan bisa main sama teman-teman yang baru. Ini pengalaman baru dan banyak hadiahnya,” kata Andika. Saat perlombaan tersebut, Kelompok Andika memenangi 2 macam perlombaan yaitu lomba memasukkan pulpen ke dalam botol dan menyusun puzzle. Tentunya Andika sangat senang, karena dia mendapatkan 2 hadiah yang berbeda. “kami bisa menang karena kerja sama tim dalam perlombaan,” katanya.
Saung Belajar Roemah Tawon yang sudah berdiri sejak tahun 2011, merupakan organisasi non profit yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang tinggal di bantaran rel kereta api. Anak jalanan serta sebagian anak-anak dari warga yang tinggal di sekitar Roemah Tawon memperoleh pelatihan secara informal, berupa keterampilan, seni, bahasa, serta kegiatan dan kreatifitas lainnya yang mendukung pendidikan serta pembentukan karakter.
Menurut Bunda Bahru (47) pengurus umum di Saung Belajar Roemah Tawon, awalnya Saung Belajar Roemah Tawon berada di sebuah kontrakan kecil. Seiring berjalannya waktu, Saung Belajar Roemah Tawon banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat umum serta organisasi lainnya dalam mendukung kegiatan mereka.
Teja Andika (baju hitam) sangat senang karena menjuarai 2 macam lomba yang diselenggarakan oleh para relawan.
“Dengan diadakan kunjungan dari para relawan hari ini, setidaknya anak-anak dapat berkumpul dengan orang tua mereka dan merasakan kebahagiaan bersama walaupun anak-anak tidak mendapatkan pendidikan formal secara langsung. Acara ini juga menimbulkan rasa gotong royong dan kebersamaan dengan relawan Tzu Chi,” ujar Bunda Bahru.
Menurut Joliana, relawan Tzu Chi, kunjungan saat ini terasa seperti menumbuhkan rasa persatuan, juga kerja sama. “Kita selalu tanamkan semangat kepada anak-anak untuk bersekolah, karena ini adalah masa depan mereka, dan bagi saya kemiskinan hanya dapat dituntaskan dengan pendidikan,” tegasnya.
Hari semakin siang dan cuaca makin panas, tetapi semangat yang luar biasa dari anak-anak untuk tetap menyelesaikan perlombaan sampai selesai menimbulkan rasa bangga dan senang di antara para relawan. Semoga harapan dari anak-anak untuk mencapai cita-cita mereka.
Editor: Metta Wulandari