Bersumbangsih Dengan Tulus
Jurnalis : Lina Karni Lukman (He Qi Utara), Fotografer : Jodie Lienardy, Stephen Ang, Rudi Santoso (He Qi Utara)
|
| ||
Tepat pukul 08.30 pagi, dipandu oleh relawan biru putih yang bertugas sebagai Dui Fu (Mentor), relawan Abu Putih dan relawan kembang memasuki tempat pelatihan dengan tertib dan teratur. Acara di mulai dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Tzu Chi dan pembacaan 10 Sila Tzu Chi yang merupakan pedoman dalam kehidupan dan menjalankan kegiatan Tzu Chi. Pelatihan di mulai dengan sharing dari Annie Shijie,yang membawakan topik “Bagaimana Awal Mula Tzu Chi Taiwan Berdiri”. Bermula dari 30 orang ibu rumah tangga yang setiap harinya menyisihkan 50 sen dari uang belanja yang dimasukan ke celengan bambu, yang mana uang tersebut dipergunakan untuk membantu yang lebih membutuhkan. Master Cheng Yen mengatakan, “ Tetesan demi tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, butiran demi butiran beras dapat memenuhi sebuah lumbung”. Setelah itu dilanjutkan dengan sharing perkembangan Tzu Chi di Indonesia yang dibawakan oleh Amelia Devina shijie.
Keterangan :
Menumbuhkan Cinta Kasih Pasien Pedoman atau semangat dalam menjalankan misi amal sosial adalah berhati tulus, bersikap lurus tanpa menambah atau mengurangi kondisi sebenarnya, dapat dipercaya dan Jujur agar menghasilkan keputusan yang tepat dan bijaksana. Dari Hati Ke Hati
Keterangan :
Dengan melakukan kunjungan kasih minggu pertama setiap bulannya, kita dapat melihat bagaimana perkembangan kondisi pasien selama ini. Selain itu juga Tzu Chi melakukanpembagian biaya pengobatan, biaya hidup dan biaya SPP kepada pasien dan anak asuh yang dilakukan setiap bulan di minggu ketiga. Banyak pasien yang telah dibantu oleh Tzu Chi ikut serta bersumbangsih dengan memberikan celengan bambu. Rudi Shixiong mengakhiri sharingnya dengan sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen, ‘’Hargailah kehidupan dengan tidak membeda-bedakan batas negara dan suku bangsa, curahkanlah kasih sayang universal sepanjang masa untuk membentangkan jalan kehidupan bagi orang yang menderita di dunia’’ . Salah satu peserta pelatihan yaitu Rachmat shixiong (47) yang tinggal di Krendang, Jembatan Lima menceritakan bagaimana awal dia mengenal Tzu Chi dikarenakan istrinya yang menderita sakit Kista menjadi pasien kasus Tzu Chi. Atas saran dari seorang teman, ia mengajukan permohonan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Berkas permohonan pengobatan istrinya diterima oleh yayasan dan diproses, lalu setelah beberapa minggu kemudian dilakukan survei ke rumah oleh relawan. Setelah dilakukan survei sebanyak 3 kali akhirnya permohonan bantuan pengobatan disetujui. Kemudian sang istri dibawa ke RSUD Cengkareng dan disana ia bertemu dengan seorang relawan Tzu Chi. Setelah melakukan pemeriksaan ia disarankan oleh dokter untuk membawa istrinya ke RSKB Cinta Kasih Cengkareng. Rachmat shixiong yang merasa sangat bersyukur telah dibantu oleh Tzu Chi telah mengikuti beberapa kegiatan yang diadakan Tzu Chi. Kegiatan tersebut membuat ia merasa tersentuh dan timbul keinginan untuk menjadi relawan. Dari sekian banyak kegiatan yang diikuti, Rachmat Shixiong ini ternyata sangat tertarik dan ingin lebih aktif di dalam misi Pelestarian Lingkungan. Mendekati akhir pelatihan Surya Lie Shixiong memberikan sharing kepada seluruh peserta, ‘’Mama sangat gembira melihat saya ikut dalam barisan Tzu Chi, dan berharap saya serius dalam melangkah di jalan Tzu Chi. Mama juga berharap saya bisa menjadi relawan biru putih, karena Mama menaruh harapan yang begitu besar membuat saya bertekad untuk mewujudkan keinginan Mama,’’ ucap Surya Shixiong dengan sangat antusias. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Semoga melalui pelatihan ini, relawan Abu Putih semakin bertambah semangat dan terus meningkatkan cinta kasih agar dapat membantu lebih banyak orang lagi. | |||
Artikel Terkait

Menyambut Natal dengan Berkumpul Bersama Keluarga
20 Desember 2018
Perjalanan 10 Tahun Tzu Chi Medan
19 November 2012 Dengan adanya sebuah kantor resmi yang didonasikan oleh Mujianto Shixiong maka para relawan Tzu Chi Medan dapat menjalankan misi-misi Tzu Chi dengan lebih maksimal. Dari sebuah kelompok kecil relawan, sekarang sudah hampir 2.000 relawan yang bergabung di Tzu Chi Medan