Bersumbangsih Dengan Tulus

Jurnalis : Lina Karni Lukman (He Qi Utara), Fotografer : Jodie Lienardy, Stephen Ang, Rudi Santoso (He Qi Utara)

fotoMinggu, 26 Februari 2012, sejak pukul 07.00 pagi para relawan datang ke Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih, Cengkareng untuk mengikuti pelatihan relawan abu putih.

Pada hari minggu tanggal 26 Februari 2012, sejak pukul 07.00 pagi para relawan datang ke Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih, Cengkareng untuk mengikuti pelatihan relawan abu putih yang pertama di tahun 2012. Sebanyak 229 orang peserta yang terdiri dari relawan abu putih dan relawan kembang datang untuk mengikuti pelatihan ini.

 

 

Tepat pukul 08.30 pagi, dipandu oleh relawan biru putih yang bertugas sebagai Dui Fu (Mentor), relawan Abu Putih dan relawan kembang memasuki tempat pelatihan dengan tertib dan teratur. Acara di mulai dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Tzu Chi dan pembacaan 10 Sila Tzu Chi yang merupakan pedoman dalam kehidupan dan menjalankan kegiatan Tzu Chi.

Pelatihan di mulai dengan sharing dari Annie Shijie,yang membawakan topik “Bagaimana Awal Mula Tzu Chi Taiwan Berdiri”. Bermula dari 30 orang ibu rumah tangga yang setiap harinya menyisihkan 50 sen dari uang belanja yang dimasukan ke celengan bambu, yang mana uang tersebut dipergunakan untuk membantu yang lebih membutuhkan. Master Cheng Yen mengatakan, “ Tetesan demi tetesan air dapat membentuk sebuah sungai, butiran demi butiran beras dapat memenuhi sebuah lumbung”. Setelah itu dilanjutkan dengan sharing perkembangan Tzu Chi di Indonesia yang dibawakan oleh Amelia Devina shijie.

foto  foto

Keterangan :

  • Pelatihan ini adalah pelatihan pertama di tahun 2012 yang diadakan bagi relawan komunitas He Qi Utara (kiri).
  • Rudi Santoso Shixiong membawakan materi pelatihan mengenai Misi Amal dengan tema "Semangat dan Filosofi Survei Kasus" (kanan).

Menumbuhkan Cinta Kasih Pasien
Misi Amal Sosial yang mana merupakan misi pertama Tzu Chi dibawakan oleh Rudi Santoso Shixiong, dengan mengangkat tema “Semangat dan Filosofi Survei Kasus”. Insan Tzu Chi menyebut keluarga tidak mampu yang dibantu oleh Yayasan (penerima bantuan) dengan sebutan Gan En Fu, itu memberi arti bahwa kita harus berterima kasih kepada keluarga penerima bantuan yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk berbuat kebajikan. Dalam menjalankan Misi Amal ada dua prinsip dasar dan semangat penanganan kasus Tzu Chi, yaitu menghargai kehidupan dan meyakini sifat hakiki manusia pada dasarnya adalah baik. Walaupun tidak memiliki hubungan darah, kita juga mengharapkan mereka bisa hidup dengan penuh kebahagiaan. Pada saat seseorang menderita, hendaknya kita mempunyai rasa senasib dan sepenanggungan agar kita dapat mengulurkan tangan untuk memberikan pertolongan.

Pedoman atau semangat dalam menjalankan misi amal sosial adalah berhati tulus, bersikap lurus tanpa menambah atau mengurangi kondisi sebenarnya, dapat dipercaya dan Jujur agar menghasilkan keputusan yang tepat dan bijaksana.

Dari Hati Ke Hati
Ketulusan dan cinta kasih relawan ketika melakukan survei membuat pasien merasa terharu dan membuat mereka merasa seperti saudara sendiri, sehingga membuat hubungan relawan dan pasien akan menjadi semakin erat, dan relawan bisa lebih memahami kondisi pasien lebih dalam lagi. Karena relawan datang ke rumah pasien adalah sebagaisahabat Gan En Fu, bukan sebagai petugas apapun.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebanyak 229 relawan mengikuti pelatihan ini untuk lebih mendalami misi dan visi Tzu Chi (kiri).
  • Surya Lie Shixiong berbagi kisah kepada semua peserta pada saat sesi sharing peserta (kanan).

Dengan melakukan kunjungan kasih minggu pertama setiap bulannya, kita dapat melihat bagaimana perkembangan kondisi pasien selama ini. Selain itu juga Tzu Chi melakukanpembagian biaya pengobatan, biaya hidup dan biaya SPP kepada pasien dan anak asuh yang dilakukan setiap bulan di minggu ketiga. Banyak pasien yang telah dibantu oleh Tzu Chi ikut serta bersumbangsih dengan memberikan celengan bambu. Rudi Shixiong mengakhiri sharingnya dengan sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen, ‘’Hargailah kehidupan dengan tidak membeda-bedakan batas negara dan suku bangsa, curahkanlah kasih sayang universal sepanjang masa untuk membentangkan jalan kehidupan bagi orang yang menderita di dunia’’ .

Salah satu peserta pelatihan yaitu Rachmat shixiong (47) yang tinggal di Krendang, Jembatan Lima menceritakan bagaimana awal dia mengenal Tzu Chi dikarenakan istrinya yang menderita sakit Kista menjadi pasien kasus Tzu Chi. Atas saran dari seorang teman, ia mengajukan permohonan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Berkas permohonan pengobatan istrinya diterima oleh yayasan dan diproses, lalu setelah beberapa minggu kemudian dilakukan survei ke rumah oleh relawan. Setelah dilakukan survei sebanyak 3 kali akhirnya permohonan bantuan pengobatan disetujui.

Kemudian sang istri dibawa ke RSUD Cengkareng dan disana ia bertemu dengan seorang relawan Tzu Chi. Setelah melakukan pemeriksaan ia disarankan oleh dokter untuk membawa istrinya ke RSKB Cinta Kasih Cengkareng. Rachmat shixiong yang merasa sangat bersyukur telah dibantu oleh Tzu Chi telah mengikuti beberapa kegiatan yang diadakan Tzu Chi. Kegiatan tersebut membuat ia merasa tersentuh dan timbul keinginan untuk menjadi relawan. Dari sekian banyak kegiatan yang diikuti, Rachmat Shixiong ini ternyata sangat tertarik dan ingin lebih aktif di dalam misi Pelestarian Lingkungan.

Mendekati akhir pelatihan Surya Lie Shixiong memberikan sharing kepada seluruh peserta, ‘’Mama sangat gembira melihat saya ikut dalam barisan Tzu Chi, dan berharap saya serius dalam melangkah di jalan Tzu Chi. Mama juga  berharap saya bisa menjadi relawan biru putih, karena Mama menaruh harapan yang begitu besar membuat saya bertekad untuk mewujudkan keinginan Mama,’’ ucap Surya Shixiong dengan sangat antusias. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Semoga melalui pelatihan ini, relawan Abu Putih semakin bertambah semangat dan terus meningkatkan cinta kasih agar dapat membantu lebih banyak orang lagi.

  

Artikel Terkait

Terima Kasih Dokter!

Terima Kasih Dokter!

15 April 2020

Para siswa Sekolah Tzu Chi Indonesia begitu semangat menuangkan ungkapan terima kasih mereka untuk para petugas medis yang kini berjuang di garis depan lewat kartu ucapan.

Paket Lebaran 2022: Menyebarkan Cinta Kasih Tanpa Batas

Paket Lebaran 2022: Menyebarkan Cinta Kasih Tanpa Batas

22 April 2022

Warga RW 011 & 012 Kelurahan Penjaringan bergembira mendapatkan paket lebaran Tzu Chi. Paket lebaran berupa beras 10 kg, 10 bungkus DAAI Mie, minyak goreng 1 liter dan masker 10 pcs.

Menerangi Hati Seluruh Umat Manusia

Menerangi Hati Seluruh Umat Manusia

13 Desember 2012 Misi Kesehatan adalah salah satu dari 4 misi mulia Tzu Chi yang telah dijalankan oleh relawan Tzu Chi di seluruh dunia. Lebih kurang sebanyak ribuan orang telah memperoleh manfaat dari baksos kesehatan yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi di seluruh penjuru Indonesia.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -