Bersumbangsih Melalui Donor Darah
Jurnalis : Metasari (He Qi Utara), Fotografer : Metasari (He Qi Utara) Sabtu 18 Februari 2012, relawan Tzu Chi Hu Ai Jelambar melakukan kegiatan donor darah di Sekolah Sinar Dharma. |
| ||
“ Bersumbangsih dengan tulus dan tanpa pamrih” merupakan tema yang di angkat dalam kegiatan donor darah yang pertama kali dilakukan lagi di tahun 2012 oleh relawan Hu Ai Jembatan V di Sekolah Sinar Dharma, Jakarta Barat. Sabtu 18 Februari 2012, pukul 08.30 WIB kegiatan ini pun berlangsung. Tercatat ada 90 orang orang yang mendaftar untuk mendonorkan darahnya , namun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh PMI, hanya 68 orang yang dapat mendonorkan darahnya. Kegiatan donor darah ini juga dimanfaatkan oleh relawan Tzu Chi untuk memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia serta mengajak mereka untuk ikut serta menyingsingkan lengan baju membantu sesama yang membutuhkan. Bukan hanya warga masyarakat yang hadir dalam kegiatan donor darah ini, namun siswa-siswi dari sekolah Sinar Dharma juga ikut serta bersumbangsih. Salah satunya Kelvin dan Devin siswa kelas 3 SMA yang ditemui saat selesai mendonorkan darahnya, “Ini hari pertama saya ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah, awalnya tidak berani karena banyak yang berkomentar negatif pada saat mendonorkan darah, namun setelah saya berdonor teryata tidak seburuk yang dibayangkan,” ujar Kelvin.
Keterangan :
Melakukan kegiatan donor darah secara rutin (3 bulan sekali) akan membuat tubuh ini memproduksi sel-sel darah baru. Darah baru ini dapat memperbaiki metabolisme tubuh kita, sehingga membuat pendonor menjadi sehat. Selain itu kita juga dapat menabung karma baik, karena kita memiliki niat baik untuk membantu orang lain. Hal tersebut sudah dipahami oleh seorang anak yang bernama Eddie Susanto, ia baru saja duduk dibangku SMP 1. Ia mengajukan dirinya untuk mendonorkan darahnya, namun karena umurnya masih belum 17 tahun, ia tidak dapat mendonorkan darahnya. “Aku mau ikut donor darah, tapi kenapa aku tidak bisa?” tanyanya dengan polos. “Satu suntikan saja, yang penting bisa menyumbang darah” jelasnya lagi. Saat di jelaskan mengapa ia belum bisa mendonorkan darahnya, ia menawarkan jasa lain, yaitu membantu relawan Tzu Chi memberes-bereskan peralatan saat selesai kegiatan donor darah. Sembari membantu ia berkata, “Saya senang dengan yayasan ini, yayasan ini suka sekali membantu orang, saya ingin jadi relawan Tzu Chi,“ ucapnya. “Yayasan Tzu Chi kan suka membantu orang lain, dari mana yayasan ini mendapatkan sumbangan?” tanyanya kepada Christine Shijie. “Yayasan Tzu Chi dibantu oleh orang-orang yang penuh dengan cinta kasih, kalo kamu ingin ikut menyumbang kamu bisa menggunakan celengan bambu,” jelas Christine Shijie. Tanpa ragu lagi anak tersebut menjawab, “Kalo begitu aku mau sumbang Lima Ribu per hari, menyumbang dengan uang jajanku,” ucapnya dengan penuh semangat. Bukan hanya ingin membantu secara fisik, anak berumur 13 tahun ini juga ingin membantu secara materi. Master Cheng Yen berkata “Sekilas niat tidak baik akan menanamkan benih karma buruk, sekilas niat baik akan mendatangkan buah karma baik.” Niat dan Ketulusan Eddie untuk bersumbangsih bagi orang banyak dapat menyadarkan kita yang terkadang masih mengharapkan pamrih terhadap perbuatan yang kita lakukan. Dengan hanya berniat tulus membantu, setiap orang dapat membuat sebuah butiran karma baik, mengajak orang lain untuk turut bersumbangsih tulus tanpa pamrih. | |||
Artikel Terkait
Menjaga Bumi Melalui Ethical Earth Eating Day
12 Januari 2017Earth Ethical Eating Day turut disemarakkan oleh para relawan Tzu Chi yang tinggal di sudut-sudut wilayah terpencil. Seperti relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas yang bekerja di area operasional perkebunan Sinar Mas. Jarak yang begitu jauh dari pusat kota dan di tengah keterbatasan akses, tidak mematahkan semangat para relawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.