Bersumbangsih Sepenuh Hati

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati


Tim medis dan relawan Tzu Chi bersama-sama menyiapkan perlatan baksos yang akan digelar pada tanggal 21-22 November 2015 di RS Tentara Reksodiwiryo, Padang.

Kerja sama merupakan kunci untuk meraih kesuksesan. Hal ini yang dijadikan sebagai prinsip para insan Tzu Chi Padang dalam menyukseskan acara akbar bakti sosial kesehatan Tzu Chi ke-109, operasi mata katarak dan bibir sumbing bagi warga Padang dan sekitarnya. Pada Jumat, 20 November 2015 para relawan bersatu hati dan bekerja sama mempersiapkan keperluan baksos setelah sehari sebelumnya pada Kamis sore (19/11) barang logistik baru bisa masuk ke lokasi baksos di Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo, Padang. Boleh dibilang waktu untuk menyiapkan lokasi baksos cukup singkat, namun dengan adanya kerja sama dari para tim medis Tzu Chi dan relawan, kegiatan bisa terlaksana dengan lancar, mulai dari merakit peralatan operasi, steril alat, tempat, dan lain-lain.

“Ini kerja sama dengan danrem untuk penyediaan tempat. Ini kita dapat satu pengalaman, lain kali koordinasi bisa dilebihin,” ujar Irwan Tjioe, relawan yang bertugas sebagai koordinator di bagian logistik. Meskipun waktu untuk menyiapkan perlengkapan baksos terbilang singkat, namun Irwan tetap antusias mempersiapkannya. Ia terus memberikan semangat kepada para relawan logistik lainnya agar tidak patah semangat meskipun tenaga terkuras lantaran mengejar waktu persiapan. “Kalau saya tetap semangat. Dalam membuat sesuatu saya memiliki filosofi bahwa hidup untuk bekerja, jadi nggak pilih-pilih apa saja dikerjakan karena hasilnya kita yang mendapatkan dan merasakannya,” tutur relawan yang bergabung sejak tahun 2007 ini. “Kalau mau melakukan tidak ada yang sulit, tetapi kalau nggak ada kemauan ya pasti akan terasa sulit,” tambahnya.

Irwan Tjioe (kanan) memberikan pengarahan kepada relawan logistik lainnya dalam menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.

Sehari sebelumnya, pada Kamis malam seluruh relawan Tzu Chi bergotong royong dalam merakit peralatan untuk operasi mata katarak.

Para relawan yang bertugas di bagian logistik bekerja dengan sepenuh hati, tak terkecuali relawan Tzu Chi lainnya yang turut mengambil peran dalam persiapan ini. Salah seorang relawan di bagian logistik, M. Rafid tanpa mengenal lelah menggotong alat-alat operasi katarak dan bibir sumbing bersama relawan lainnya. Bukan hanya alat-alat, ia dan relawan lainnya juga menyiapkan meja dan kursi untuk pendaftaran, tensi darah, ruang tunggu, dan lain-lain. Di saat ibunya sedang sakit, ia tetap menyisihkan waktu untuk  bersumbangsih di Tzu Chi dalam baksos besar ini. “Kita bisa bantu orang dengan tenaga merasa senang, karena ingin membantu orang yang kesusahan,” ujar M. Rafid yang akrab disapa Bong. Bong bersama 15 relawan yang tergabung dalam relawan logistik adalah seorang nelayan. Mereka pun tidak dapat berlayar untuk beberapa hari, sehingga tidak ada pemasukan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun begitu, Bong tidak merasa menyesal. “Kita memang tidak ada pemasukan, istri juga sudah memahami jadi tidak ada masalah. Yang penting kita bisa bantu orang. Di Tzu Chi justru bertambah ilmu bagaimana melakukan sosial dengan membantu orang,” ujar bapak tiga anak ini.

Selain merakit peralatan operasi, sebagian relawan juga mensterilisasi perlengkapan lain seperti kursi maupun perlengkapan lainnya.

Bong mengaku bahwa dengan bersumbangsih di Tzu Chi, ia merasa rasa sayangnya dengan masyarakat, orang tua, maupun teman-temannya makin bertambah. “Tzu Chi tidak membeda-bedakan agama, kaya miskin, ganteng jelek,” ujar ketua nelayan ini. Ia berharap agar masyarakat Padang banyak yang mau bersumbangsih di Tzu Chi untuk membantu orang lain yang membutuhan. “Di Padang ada banyak masyarakat kita yang harus dibantu,”tukasnya.

M. Rafid, yang sering disapa Bong dengan antusias mengangkat perlengkapan yang diperlukan untuk baksos katarak dan bibir sumbing.


Artikel Terkait

Mengembangkan Cinta Kasih Melalui Bakti Sosial Kesehatan

Mengembangkan Cinta Kasih Melalui Bakti Sosial Kesehatan

02 September 2024

Peringatan HUT RI ke-79 dan HUT Pusrehab Kemhan RI ke-56 terasa lebih bermakna dengan diselenggarakannya pengobatan umum, gigi dan mulut, mata, dan pembagian paket sembako di Desa Sirnajaya Rawa Gede, Bogor.

Tahap Awal Menuju Kesembuhan

Tahap Awal Menuju Kesembuhan

12 November 2014 Tzu Chi membantu kalangan yang kurang mampu dengan mengadakan baksos kesehatan ke-101 dengan menggandeng Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Batam sebagai lokasi dilakukannya operasi.
Peringati 20 Tahun Pascatsunami Aceh, Yayasan Buddha Tzu Chi menggelar Baksos Kesehatan ke-146

Peringati 20 Tahun Pascatsunami Aceh, Yayasan Buddha Tzu Chi menggelar Baksos Kesehatan ke-146

19 Desember 2024

Yayasan Buddha Tzu Chi, bekerja sama dengan TNI AD Iskandar Muda, menggelar Baksos Kesehatan ke-146 dalam rangka memperingati 20 tahun pascabencana tsunami Aceh. Kegiatan ini memberikan harapan baru bagi 104 pasien yang membutuhkan operasi, termasuk anak-anak.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -