Bersumbangsih Tanpa Membeda-bedakan
Jurnalis : Metasari, Stephen Ang (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)Kebahagiaan bukan hanya terpancar dari wajah penerima bantuan, tetapi juga para relawan karena telah berkesempatan berbuat kebajikan. |
| |
Turunnya hujan di berbagai wilayah Indonesia yang sudah berlangsung sebulan terakhir ini menyebabkan pasokan beras dari sejumlah penghasil beras menjadi berkurang. Hal ini juga berpengaruh terhadap harga beras yang mulai mengalami kenaikan. Warga dengan penghasilan yang terbatas pun mengalami kesulitan untuk membeli beras dengan harga terjangkau. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengadakan pembagian beras cinta kasih di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya di daerah ibukota Jakarta, tepatnya Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Seminggu sebelumnya, yaitu pada hari minggu 13 November 2011, 69 relawan gabungan dari berbagai Hu Ai di He Qi Utara mengadakan survei langsung ke lokasi dan berkenalan dengan warga calon penerima bantuan. Tujuannya adalah agar kita dapat mengetahui apakah warga tersebut layak atau tidak mendapatkan beras ini. Bagi yang layak mereka akan mendapatkan kupon beras yang harus dibawa untuk ditukar waktu pembagian beras. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat maka relawan akan memberikan penjelasan pentingnya pembagian beras ini dan apabila mereka bersedia untuk memberikan kupon beras tersebut ke warga lain yang lebih membutuhkan, secara tidak langsung mereka juga telah ikut berbuat kebajikan.
Keterangan :
Cinta Kasih Tanpa Memandang Perbedaan Cinta kasih Tzu Chi universal, tidak membeda-bedakan suku, agama, ras maupun golongan. Dalam kegiatan ini, semua yang membutuhkan akan diberikan bantuan berupa beras. Termasuk Ibu Elly (55) yang tinggal dengan anak laki-lakinya. Saat itu kami mengantarkan beras sampai ke rumahnya yang tidak terlalu jauh dari lokasi kelurahan Kali Anyar. Ibu Elly menceritakan beberapa waktu yang lalu anaknya operasi retina mata karena adanya gangguan penglihatan. Biaya operasi juga cukup besar dan membutuhkan bantuan dari saudara karena Ibu Elly sudah tidak bekerja. “Sudah lama saya tidak bekerja karena kaki saya mengalami reumatik dan sudah tidak kuat,” tuturnya. Saat ini anaknya hanya membantu di gereja dengan penghasilan yang terbatas, apalagi masih butuh untuk biaya perawatan. Dengan adanya bantuan beras cinta kasih ini, Ibu Elly sangat bersyukur dan berterima kasih dapat mengenal Tzu Chi.
Keterangan :
Selain itu kami melihat beberapa relawan kembang (calon relawan) yang sangat antusias dalam kegiatan pembagian beras cinta kasih ini. Mereka berasal dari luar negeri seperti Tiongkok, Malaysia, dan Taiwan yang sedang dinas kerja di Jakarta, Indonesia. Mendengar di Indonesia juga ada Yayasan Buddha Tzu Chi, mereka meluangkan waktu libur untuk melakukan kegiatan seperti kunjungan kasih, dan daur ulang di depo pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah Leo Shixiong (Liu Tao) warga Tiongkok yang sudah sering mengikuti kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. “Hari ini sangat lelah, namun bahagia sekali karena dapat membantu orang lain. Saya juga mengajak teman-teman kantor untuk bergabung dalam acara pembagian beras di kelurahan Kali Anyar ini,” tutur Leo Shixiong. Kami juga sempat bertanya ke temannya, yaitu David Shixiong yang sering datang ke Depo Pelestarian Lingkungan Muara Karang. Saat ditemui di lokasi pembagian beras, ia mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dapat membantu warga sekitar. “Warga di sini sangat susah dan banyak yang sakit. Selain itu juga banyak ibu-ibu rumah tangga yang hidup susah karena suaminya sudah meninggal,” ungkap David. Kegiatan pembagian beras cinta kasih di kelurahan Kali Anyar akhirnya selesai juga. Rasa haru dan bahagia terlihat dari diri para relawan, pihak terkait dan warga penerima bantuan. Sumbangsih yang diberikan dengan hati yang tulus dengan tidak membeda-bedakan batas negara dan suku bangsa merupakan wujud cinta kasih universal yang perlu kita hargai jalinan jodoh dan berkahnya. Dengan selalu berpegang teguh pada 3 hal, yaitu: Gan En (Bersyukur), Zhun Zhong (Menghormati), dan Ai (Cinta Kasih) agar dapat membentangkan jalan kehidupan bagi orang yang menderita di dunia.
|
Artikel Terkait
Memperpanjang Barisan TIMA Medan
29 November 2018Bersamaan dengan HUT TIMA Indonesia ke-16 di bulan November ini, pada Minggu 25 November 2018 sebanyak 66 relawan Tzu Chi Medan mengadakan acara Ramah Tamah TIMA Medan di lantai V Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Komplek Jati Junction No P1 Medan.
Tzu Chi Sinar Mas Siap Menyongsong Mimpi Baru
14 November 2017Tepat di bulan November 2017 ini, Tzu Chi Sinar Mas akhirnya mencapai mimpi mewujudkan satu juta donator. Sebagai wujud syukur atas tercapainya One Million Dream, Tzu Chi Sinar Mas menyelenggarakan malam penuh syukur bertemakan Satu Juta Cinta Kasih, Kamis, 9 November 2017.