Bersumbangsih Tenaga, Waktu, dan Pikiran dengan Mengemas Paket Sembako

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)


Para relawan Tzu Chi saling bekerjasama dalam mengemas paket sembako, kegiatan ini dimanfaatkan oleh para relawan untuk menggalang berkah.

Tzu Chi Bandung masih terus menyalurkan paket sembako bagi warga terdampak Covid-19. Bantuan ini tak lepas dari kedermawanan para donatur serta sumbangsih relawan Tzu Chi yang mencurahkan tenaga, waktu, serta pikiran.

Seperti yang tampak di Aula Jing Si Bandung, hari ini, Kamis 30 April 2020. Para relawan Tzu Chi mengemas 1.000 paket sembako berisi 10 kg beras, 1 liter minyak goreng dan 5 DAAI Mi. Pemandangan ini bahkan sudah terlihat sejak tanggal 9 April 2020 yang lalu.

Semangat relawan pun patut dipuji, pasalnya, mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB mereka terus mengemas paket sembako. Terlihat keringat yang membasahi baju. Senyuman dan canda gurau menjadi obat ampuh agar semangat bersumbangsih tetap menyala.

 

Para relawan bahagia bisa meluangkan waktu untuk mengemas paket sembako ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat yang sedang dilanda kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.


Tetty Irawati dengan teliti memberikan nomor paket sembako pada setiap dus karton. Ia bersyukur karena dapat bersumbangsih dengan tenaga untuk membantu warga yang terkena dampak covid-19.

Satu persatu bahan sembako dimasukan pada sebuah dus karton berukuran 33 x 30 x 22cm. Tiap relawan mempunyai tugasnya masing-masing ada yang merekatkan dus, menyiapkan beras, minyak goreng dan mie DAAI ke meja pengemasan. Lalu secara estafet sembako tersebut dimasukkan hingga perekatan dus dan penyusunan sembako.

Kiki Martin adalah relawan abu putih. Kiki dapat merasakan kesulitan masyarakat yang terdampak covid-19. Karena itu, hati nuraninya mendorong ia datang ke Aula Jing Si untuk menyumbang tenaga, mengemas paket sembako.

“Tzu Chi membagikan sembako pada masyarakat Bandung dan itu memerlukan tenaga relawan untuk membungkus sembako, dan saya pun berkeinginan untuk bantu sesama,” ucap Kiki.

 

Kiki  Martin menyiapkan beras sembako di meja pengemasan paket sembako. Ia berhap pandemi ini segera berakhir agar masyarakat dapat beraktifitas dengan normal kembali.


Relawan Tzu Chi bahu-membahu mengisi dus karton dengan sembako. Di samping itu, terlihat susunan paket sembako yang siap dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Hal serupa disampaikan Tetty Irawati. Kendati sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan, tidak menyurutkan semangatnya untuk bersumbangsih tenaga dalam mengemas sembako.

“Saya tergerak untuk membantu di sini, niatnya juga untuk menjalankan ibadah,” kata Tetty.

Terbukti banyak hal yang bisa kita lakukan dalam membantu masyarakat yang sedang kesulitan secara ekonomi akibat pandemi virus corona ini. Jangan lupa untuk selalu pakai masker jika ke luar rumah, jaga jarak dengan orang lain, serta rajin untuk mencuci tangan serta menjalankan pola hidup sehat agar pandemi Covid-19 segera berlalu.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Bersumbangsih Tenaga, Waktu, dan Pikiran dengan Mengemas Paket Sembako

Bersumbangsih Tenaga, Waktu, dan Pikiran dengan Mengemas Paket Sembako

30 April 2020

Kesibukan tampak di dalam Aula Jing Si Bandung hari ini, Kamis 30 April 2020. Sejak pukul delapan pagi, para relawan mulai mengemas 1.000 paket sembako yang ditujukan bagi masyarakat yang secara ekonomi terkena imbas Covid-19. Terlihat keringat yang membasahi baju, namun semangat mereka tetap menyala.

 

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -