Melalui kegiatan-kegiatan Tzu Chi, Karina banyak belajar serta dapat mengaktualisasi potensi dalam dirinya.
Karina (21) sangat bersyukur berkat beasiswa pendidikan Tzu Chi, ia dapat berkuliah di jurusan farmasi. Mahasiswi semester 4 di Universitas 17 Agustus 1945 ini ingin sekali menjadi seorang apoteker.
“Papa sempat sakit TBC tahun 2022. Kalau mama sekarang kayak ada panic attack sama asma. Jadi menurutku jurusan ini cocok banget sama aku, bisa bermanfaat setidaknya untuk keluargaku,” kata si bungsu yang sangat menyayangi kedua orang tuanya ini.
Sejak SMA, Karina merantau ke Jakarta dan tinggal bersama kedua kakaknya. Orang tua Karina masih tinggal di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Balangan, bekerja sebagai petani padi dan jagung, dan kadang menjadi buruh di ladang orang lain.
“Aku sangat Gan en banget ke Yayasan Buddha Tzu Chi, kalau aku enggak dapat bantuan beasiswa ini kayaknya aku tidak bisa kuliah sesuai jurusan yang aku inginkan. Kalau mengandalkan ekonomi keluarga, sepertinya untuk jurusan Farmasi akan sulit,” ujarnya.
Pada Bakti Sosial Kesehatan Degeneratif tahap 2 di Duri Utara Jakarta Barat, Minggu 23 Juni 2024, Karina bertugas mengarahkan pasien sesudah menerima obat.
Sebelumnya, sang kakak, Gerson juga mendapat beasiswa pendidikan Tzu Chi. Ia belum lama lulus dari Universitas Bunda Mulia Jakarta. Karina maupun sang kakak pertama kali tahu tentang Tzu Chi dari sekolahnya, SMA Tri Ratna Jakarta ketika ada sosialisasi celengan bambu. Ketika lulus SMA, Karina lalu ikut mendaftar beasiswa Tzu Chi, dan diterima.
Sebagai penerima beasiswa pendidikan Tzu Chi, Karina kerap mendapat informasi tentang kegiatan Tzu Ching atau relawan muda-mudi Tzu Chi, yang bisa ia ikuti dalam kapasitasnya sebagai seorang mahasiswa. Ia pun penasaran dan mulai ikut, seperti kegiatan pelestarian lingkungan, dan warung cinta kasih.
“Pas pertama ikut itu kayak sudah tahu visi misinya kayak gimana, kayaknya positif banget. Buat aku itu bermanfaat banget. Jadi aku ikut terus aktif sampai sekarang.” katanya.
Karina lalu mengikuti training dan sah menjadi anggota Tzu Ching pada 9 April 2023. Rupanya menjadi anggota Tzu Ching membawa banyak dampak positif pada dirinya. Ia punya banyak kesempatan menolong orang lain melalui kegiatan amal Tzu Chi. Ia juga belajar berorganisasi. Dan yang sangat penting, ia dikelilingi orang-orang baik yang punya mindset untuk berkembang.
“Dari lingkungan pertemanan aku jadi lebih banyak dapat teman yang positif di sini, dan semuanya ramah-ramah dengan budaya humanisnya,” kata Karina.
Karina, ketika membagikan makanan pada warga dalam program warung cinta kasih.
Salah satu yang sangat berkesan bagi Karina adalah saat menjadi relawan pemerhati di Tzu Chi Hospital PIK. “Aku senang banget jadi relawan pemerhati, pengen banget sih kalau ada kesempatan lagi. Di sana diajarkan relawan banyak soft skill, terus setelah berhasil melakukan itu wah happy banget. Saya sambil mengenali rumah sakitnya, siapa tahu bisa berkarir di Tzu Chi Hospital nanti,” tawa Karina.
Pada Minggu 23 Juni 2024 yang lalu, Karina bersama teman-temannya dari Tzu Ching Indonesia turut berpartisipasi dalam Bakti Sosial Kesehatan Degeneratif tahap 2 di Duri Utara Jakarta Barat. Bakti sosial ini digelar komunitas relawan He Qi Pusat bekerja sama dengan TIMA Indonesia, dan diikuti sebanyak 319 pasien. Karina bertugas mengarahkan pasien ke pintu keluar setelah menerima obat. Senyum yang selalu mengembang di wajah Karina membuat para pasien yang kebanyakan lansia ini senang dan merasa dihargai.
Editor: Arimami S.A