Bersyukur Atas Titipan yang Istimewa

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat), Fotografer : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat)

Raisa tampak bahagia bermain dengan para relawan yang mengunjunginya Minggu, 28 Januari 2024.

RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) menjadi saksi lahirnya anak cantik nan istimewa Raisa Syaqila, buah cinta dari Neni dan Topik. Raisa yang kini berusia 7 tahun merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, ia terlahir prematur di 32 minggu dengan berat hanya 1.8 kg dan panjang 28 cm. Neni mengatakan selama kehamilan tidak ada hal yang aneh, dia hanya mengalami kesulitan makan, tidak mau makan layaknya wanita hamil lainnya. Namun ketika Raisa dilahirkan, ia memiliki masalah dengan jantung, pencernaan dan juga didiagnosa down sindrom.

“Saat lahiran Raisa, dokter langsung membawanya ke PICU (Pediatric Insentive Care Unit adalah ruang perawatan intensif untuk bayi sampai berusia 28 hari). Beberapa hari saya tidak melihat anak saya, lalu dokter mengabarkan kondisinya. Ya Allah… hati saya gimana gitu, antara sedih, takut, terbayang gimana masa depan anak ini,” ceritanya sambil menitikkan air mata.

Walau belum dapat berbicara tetapi Raisa memahami apa yang orang lain katakan.

Sejak kecil, Raisa hanya bisa minum susu menggunakan selang di hidung untuk konsumsi sehari-hari, tetapi menjelang besar, selang tersebut dicabut karena keaktifannya. Di tengah kegalauan Neni akan biaya susu untuk pertumbuhan Raisa, juga biaya transport ke RSCM untuk terapi maupun konsultasi, salah seorang pasien memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi kepadanya.

Sampai saat ini Raisa masih rajin terapi, tapi kini terapinya sudah pindah di Kementerian Sosial. Untuk menjaga Raisa dibutuhkan ketelatenan karena aktifnya anak ini terkadang bisa membahayakan kesehatannya. Seperti yang terjadi tahun kemarin, Raisa berlari keluar rumah tiba-tiba terjatuh dan tidak bisa bergerak, langsung dilarikan ke IGD RSCM.

Seakan tidak mau berpisah tersirat kesedihan saat para relawan hendak kembali pulang.

“Saya sedih sekali saat itu, takut rasanya, pernah ada yang bilang sama saya, taruh saja Raisa di Panti karena nantinya saya yang bakal kesulitan hidupi anak ini. Tapi dalam hati saya bilang ‘jangan’, gimana gitu saya kasian, sayang, kalo saya taruh dia di panti gimana ke depannya, siapa yang jaga dia, biar gimana dia titipan Allah buat saya,” ujarnya tegar.

Kini, empat tahun sudah Raisa menjadi salah seorang penerima uluran cinta kasih Tzu Chi, bantuan susu pertumbuhan 800gr sebanyak 3 buah yang didapatkannya terasa sangat membantu pertumbuhan Raisa. “Sangat terbantu saya ini susunya saja sekaleng bisa mahal. Ini dapat tiga kaleng, bisa lah untuk sebulan karena setiap 3 jam Raisa minum susu. Saya juga tambahkan nutrisi lainnya seperti buah, Raisa masih belum dapat menguyah dengan baik, jadi hanya bisa makan yang lembut, memang saat ini kata dokter gizi belum mencukupi beratnya tapi masih bagus lah,” ujarnya sambil memperlihatkan susu yang didapatnya dari Tzu Chi.

Raisa mengantar para relawan menuju mobil untuk kembali.

Saat relawan berkunjung Minggu, 28 Januari 2024 ke rumah mereka yang terletak di Jl. SDN PGRI 4 Cipayung, Jakarta Timur, Raisa menyambut relawan dengan sukacita, terlihat dia bahagia ada yang menemani. Raisa anak yang sopan, bisa menyalami para relawan yang datang, anak cantik ini juga mengerti apa yang relawan ucapkan hanya tidak bisa menjawab.

“Saya terkesan dengan kehidupan keluarga ini, terutama mama Raisa, sabar, apapun yang terjadi walaupun orang menyarankan Raisa untuk ditaruh di panti, mamanya tetap memilih merawatnya. Saya bersyukur saya juga memiliki istri yang telaten mengurus keluarga kami,” ujar Ridwan Hidajat salah seorang relawan yang hari ini berkesempatan menjalin jodoh baik dengan Raisa.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Welas Asih Tanpa Pamrih

Welas Asih Tanpa Pamrih

03 Januari 2024

Pendampingan relawan komunitas He Qi Utara 2 terhadap penerima bantuan Tzu Chi, Phan Kim Lan (76), terus berlanjut sekalipun kondisinya sudah membaik. Mereka juga memperhatikan saudara kandung oma lainnya.

Perempuan Hebat itu Bernama Marmi

Perempuan Hebat itu Bernama Marmi

10 Januari 2024

Perkenalan Marmi (43) dengan Tzu Chi terbilang unik. Kini sudah tujuh tahun ia menjadi penerima bantuan jangka panjang Tzu Chi. Terinspirasi dengan ketulusan para relawan, Alvin, suami Marmi kini menjadi relawan Tzu Chi.

Ada Banyak Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Setiap Kunjungan Kasih

Ada Banyak Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Setiap Kunjungan Kasih

07 Februari 2024

Hujan yang mengguyur Jakarta pagi itu, tidak menyurutkan niat para relawan Tzu Chi mengunjungi salah satu penerima bantuan Tzu Chi, Ng Sjui Moi (73) di wilayah Jembatan Besi, Jakarta Barat.

Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -