Bersyukur dan Berpuas Diri

Jurnalis : Jensen Alimukti (He Qi Pusat), Fotografer : Teddy Atmadja (He Qi Pusat)

Suriadi memberikan sharing tentang berpuas diri dan bersyukur pada kegiatan pembagian bantuan pada 10 Januari 2016.

Setiap hari Minggu di awal bulan, Tim Teratai dari komunitas relawan Tzu Chi He Qi Pusat mengadakan kegiatan rutin bagi anak asuh yang telah berlangsung sejak Oktober 2015 lalu. Pada tanggal 10 Januari 2016, Tim Teratai kembali mengadakan kegiatan pembagian bantuan bagi anak asuh Tzu Chi di Kantor Sekretariat He Qi Pusat, Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Utara. Sebanyak 78 anak asuh hadir dalam kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini juga mengundang narasumber untuk memberikan motivasi agar anak asuh bisa mendapatkan bimbingan moril dan lebih termotivasi. Kali ini relawan Komite Tzu Chi, Suriadi memberikan sharing tentang berpuas diri dan bersyukur. Ia meceritakan pengalamannya setelah lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD), sempat terpikir olehnya untuk tidak  melanjutkan bangku sekolah dan mau membantu orang tuanya berdagang. Namun, karena takut dimarahi orang tua, dengan berat hati ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat di bangku SMP, keinginannya untuk tidak melanjutkan sekolah terus bergejolak. Segala upaya dilakukan agar tidak lanjut sekolah, namun selalu gagal karena faktor lingkungan yang memotivasinya untuk terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Umum (SMU), niat untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas masih ada, tetapi akibat dorongan dan paksaan dari orang tua, ia akhirnya berhasil memperoleh gelar sarjana. Suriadi mengaku sangat beruntung dan bersyukur kepada orang tua dan teman-temannya yang selalu memotivasinya untuk terus bersekolah. "Coba kalau saya cuma lulus sekolah dasar, mungkin sekarang saya sudah tidak di sini dan berbicara kepada kalian," ungkap Suriadi.

Kegiatan ini digelar setiap hari Minggu awal bulan setiap bulannya untuk penyerahan bantuan dan pendampingan.


Selain sharing, anak asuh juga diajak untuk bermain game tentang penting dan manfaat dari kerjasama dalam tim.

Selain itu, anak asuh juga diajak untuk menyaksikan video tayangan mengenai rasa syukur dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Video kisah perjalanan kehidupan salah satu pasien penanganan khusus Tzu Chi yang berjudul “Semangat Ibu Enjah” dan video mengenai cinta kasih seorang ayah bernama Liu Fuk Xiang terhadap putra bungsunya yang mengalami kelumpuhan pascakecelakaan. Dari kedua video tersebut, Suriadi ingin menerangkan bahwa jasa orang tua sangatlah besar dan untuk membalas budi mereka, hendaknya mendengarkan nasihat orang tua, belajar dengan tekun, dan tidak terpengaruh dampak negatif dari lingkungan.

Kegiatan dilanjutkan dengan games tentang kerjasama tim. Peserta dibagi dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh orang. Setiap peserta berdiri membentuk lingkaran dan memegang ujung tali sehingga tali membentuk sebuah jaring dan sebuah bola ditaruh di tengahnya, kemudian bola tersebut dipindahkan ke dalam keranjang. "Jika bola jatuh di tengah jalan, maka kalian harus kembali ke tempat awal," kata Jensen yang memandu permainan ini. Sebuah permainan yang memerlukan keterampilan, kerjasama, dan kesabaran ditanggapi dengan antusias oleh anak-anak ini. Melalui kegiatan yang digelar kali ini diharapkan dapat menanam bibit rasa syukur di dalam hati setiap anak asuh. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen bahwa, "Orang yang bersyukur adalah orang yang bahagia."


Artikel Terkait

Bersyukur dan Berpuas Diri

Bersyukur dan Berpuas Diri

29 Januari 2016

Pada tanggal 10 Januari 2016, Tim Teratai dari komunitas relawani He Qi Pusat mengadakan kegiatan pembagian bantuan bagi anak asuh di Kantor Sekretariat He Qi, Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Utara. Sebanyak 78 anak asuh hadir dalam kegiatan ini.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -