Para donatur dan masyarakat umum dapat mengetahui tugas relawan misi amal lewat kunjungan kasih.
“Hati yang dipenuhi rasa syukur akan membangkitkan rasa haru. Rasa haru merupakan dorongan untuk melakukan kebajikan.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)
Muda-Mudi Tzu Chi atau biasa disebut Tzu Ching bersama murid Kelas Budi Pekerti atau Tzu Shao mendapatkan pelajaran berharga dari kunjungan kasih yang mereka ikuti pada Minggu, 5 Maret 2023. Mereka mengunjungi dua penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang (Gan En Hu), yakni Salsa dan Dewi Setia Wati.
Setelah mendengarkan pengarahan dari relawan panitia, sebanyak 157 peserta dibagi menjadi grup yang masing-masing grup terdiri dari 5-6 orang. Perjalanan menuju rumah ke dua penerima bantuan Tzu Chi ini mulanya mudah. Namun tak lama hujan lebat pun turun. Gang yang awalnya sempit dan terjal kini becek dan licin. Walau demikian, grup yang dibimbing oleh Wangi, relawan komite, tetap berkunjung ke rumah Salsa dan Dewi Setia Wati.
Kegiatan kunjungan kasih pada 5 Maret 2023 ini diikuti oleh sebanyak 157 peserta.
Wangi (kiri) mendengarkan curah hati dan berupaya menguatkan hati ibu Salsa.
Salsa (7) mengidap kelainan saraf epidermis. Walau sudah berumur 7 tahun, tetapi tubuhnya sangat kurus dan kecil. Tingginya pun seperti anak berusia 2-3 tahun. Salsa hanya bisa makan bubur yang sangat halus dan minum susu karena sangat sulit baginya untuk makan makanan padat.
Salsa tidak bisa berbicara, sehingga orang tua Salsa hanya bisa menerka-nerka keinginan Salsa saat dia menangis. Karena ayah Salsa bekerja serabutan, keluarganya pun mengajukan bantuan ke Tzu Chi. Tzu Chi memberikan bantuan beras, susu 3 kotak dengan masing-masing 900gr, minyak dua liter, pampers dan santunan bulanan.
Pada kunjungan ini, relawan mengobrol dengan ibu Salsa, memberikan semangat dan juga menghibur Salsa. Melihat nenek dari Salsa yang perlu berjalan sambil berpegangan pada dinding, relawan pun berinisiatif meminjamkan alat bantu jalan.
Zoe Cerlynn Xu (kiri satu) berharap dapat rutin mengikuti kegiatan misi Amal.
Setelah dari rumah Salsa, relawan mengunjungi rumah Dewi Setia Wati yang tidak jauh dari rumah Salsa. Hujan deras belakangan ini menyebabkan banjir di perumahan tempat Dewi bermukim. Banyak rumah yang ambruk, salah satunya rumah Dewi. Syukurnya kost yang ditinggali marbot masjid diizinkan untuk ditempati Dewi beberapa waktu kedepan.
Dewi seorang remaja yang memiliki segudang prestasi saat ini duduk di kelas XII jurusan Akuntansi dan Keuangan di SMK Al-Azhar Batam. Dewi selalu meraih juara 1 ataupun 2. Melihat prestasi Dewi, relawan Tzu Chi Batam pun menghela nafas lega bagi keluarga tersebut. Ayah Dewi mesti menjaga ibu Dewi yang menderita diabetes yang membuatnya diamputasi jari kakinya sehingga kesulitan untuk bergerak. Keadaan ini diperparah dengan stroke.
Selain memberikan bantuan biaya pendidikan, Tzu Chi Batam juga memberikan dukungan moril kepada keluarga Dewi. Ayah Dewi sangat bersyukur akan bantuan yang telah diberikan. Jikalau pendidikan Dewi tidak berlanjut, hilang sudah harapan keluarga, ayah Dewi sangat khawatir akan masa depan Dewi.
Relawan Tzu Ching (11 orang) dan Tzu Shao (12 orang) berbagi pengalaman mereka saat kunjungan kasih.
Setelah berkunjung ke rumah para penerima bantuan Tzu Chi, para relawan, Muda-Mudi Tzu Chi dan murid Kelas Budi Pekerti kembali ke Aula Jing Si Batam. Mereka bergabung dalam satu ruangan untuk berbagi pengalaman. Kunjungan kasih ini kembali mengajarkan mereka untuk bersyukur akan kehidupan mereka saat ini.
Melihat begitu banyak orang yang menderita membuat Zoe Cerlynn Xu, relawan Tzu Ching, ingin lebih giat mengikuti kegiatan misi Amal.
“Dari Salsa dan Dewi, saya bersyukur diberikan kesehatan dan tumbuh di keluarga yang selalu mengajarkan untuk berpikir positif. Karena apa yang kita pikirkan terus menerus, pikiran yang sama kan membuat hal tersebut menjadi nyata.” Terang Zoe.
Editor: Khusnul Khotimah