Bersyukur dan Menggarap Ladang Berkah melalui Pembagian Paket Imlek

Jurnalis : Elin Juwita (Tzu Chi Tebing Tinggi), Fotografer : Erik Wardi (Tzu Chi Tebing Tinggi)


Sebelum pembagian paket, relawan melakukan survei selama 8 hari dengan mengunjungi rumah-rumah dan memberikan kupon kepada penerima bantuan secara langsung.

Dalam rangka menyambut perayaan Imlek, Tzu Chi Tebing Tinggi membagikan 250 paket Imlek kepada warga Tebing Tinggi yang kurang mampu. Kegiatan yang diadakan pada hari Minggu, 31 Januari 2021 ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat masyarakat masih berada dalam situasi pandemi. Kegiatan hari itu pun diadakan di ruangan terbuka dengan menerapkan protokol kesehatan kepada semua relawan dan juga para penerima bantuan.

Sebanyak 57 relawan dari Tebing Tinggi dan Medan sejak pukul 09.00 pagi telah berbaris dengan rapi untuk menyambut pada penerima bantuan dengan penuh rasa syukur dan hormat.


Sebelum memasuki lokasi pembagian, setiap penerima bantuan yang datang diukur suhu tubuh, membersihkan tangan dengan handsanitizer, dan menjaga jarak dalam berbaris.

Dua minggu sebelumnya, relawan melakukan survei selama 8 hari dengan mendatangi rumah-rumah penerima bantuan di Kota Tebing Tinggi untuk memberikan kupon secara langsung. Kunjungan tersebut bertujuan untuk silahturahmi sekaligus agar kupon diberikan tepat sasaran kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

Dalam kegiatan survei itu, relawan juga bisa melihat secara langsung banyak masyarakat yang terkena dampak dari aspek ekonomi akibat pandemi. Ada warga yang harus kehilangan pekerjaan ataupun penghasilan berkurang. Seperti salah satu warga yang menggantungkan hidupnya dari menarik becak yang kebetulan merupakan langganan anak-anak ke sekolah. Akibat sekolah-sekolah yang libur, akibatnya mereka tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.


Dalam kesempatan tersebut, para penerima bantuan juga diajak untuk ikut menciptakan berkah kembali sehingga timbul rasa syukur dalam diri mereka bisa kembali membantu yang lebih membutuhkan.

Dalam survei tersebut juga, relawan senantiasa mengingatkan kepada penerima bantuan untuk memakai masker saat keluar rumah sehingga antarsesama bisa saling menjaga.

“Kegiatan ini tujuannya agar dapat meringankan beban warga kurang mampu dalam rangka merayakan Imlek. Apalagi di masa Covid-19 ini ada yang terimbas tidak dapat pekerjaan sehingga ini diharapkan bisa membantu mereka dalam perayaan Imlek ini. Sebelumnya kami melakukan survei dari rumah ke rumah sehingga yang kita berikan ini bisa tepat sasaran,” jelas Rita, koordinator kegiatan.

Kedatangan relawan ke rumah mereka seperti memberikan angin sejuk apalagi menjelang perayaan Imlek. Paket tersebut pun diharapkan bisa meringankan beban mereka sehingga bisa merayakan Imlek bersama keluarga dengan sukacita. Seperti yang dirasakan Yanti, salah satu penerima bantuan.


Dalam kegiatan tersebut menerima bantuan berupa berupa beras, minyak goreng, gula, bihun, sirup, kue bakul, kue kering, biskuit, teh, camilan, vitamin, kalender, dan angpao. Semuanya tertata rapi dalam tas ramah lingkungan.

Yanti merasa tersentuh atas kunjungan relawan ke rumahnya karena merasakan semangat relawan yang senantiasa hadir di saat ada yang membutuhkan.

“Saya merasa bahagia, dengan adanya paket ini kami yang kekurangan merasa terbantu sehingga dapat menambah suasana Imlek ini menjadi lebih. Apalagi melihat relawan datang ke rumah saya langsung, bersyukur kepada Tuhan karena Tzu Chi masih mau membantu kami yang kekurangan,” tutur Yanti.

Kegiatan pembagian paket Imlek dibagi dalam 5 sesi. Setiap sesi dibatasi dengan hanya 50 orang penerima bantuan yang hadir. Setiap penerima bantuan yang datang juga diukur suhu tubuh, membersihkan tangan dengan handsanitizer, dan menjaga jarak dalam berbaris.

Dalam kesempatan tersebut relawan juga mengajak para penerima bantuan untuk menciptakan berkah kembali dengan berdonasi seberapa pun yang mereka mampu, dan ternyata malah mendapat respon yang positif dari mereka. Relawan juga begitu bersyukur dan menghargai keikhlasan hati mereka dalam bersumbangsih dengan memberikan hormat kepada mereka. Perasaan saling bersyukur dan berterima kasih di antara relawan dan penerima bantuan tercipta dengan harmonis.


Relawan juga menyerahkan angpao kepada para penerima bantuan sebagai wujud doa dan berkah yang baik di tahun yang baru.

Bantuan yang diberikan berupa beras, minyak goreng, gula, bihun, sirup, kue bakul, kue kering, biskuit, teh, camilan, vitamin, kalender, dan angpao. Semuanya tertata rapi dalam tas ramah lingkungan. Paket tersebut juga merupakan hasil donasi dari masyakarat Tebing Tinggi dan juga donatur dari Medan.

“Kami ingin mengajak orang tua khususnya guru untuk sama-sama mempraktikkan kepedulian dan bagaimana kita mengembangkan rasa empati, kepedulian kita kepada sesama di masa Imlek ini khususnya karena di masa Covid ini perekenomian sangat berimbas sekali, tapi kami juga bersyukur para donatur dengan tetap welas asih dan kepedulian ingin berbagi,” ungkap, Dharmawaty, S.S, C.Ht, salah satu donatur dari Medan.

Melalui kegiatan tersebut, relawan bukan hanya menebar benih kebajikan kepada orang lain saja, tetapi juga menebar benih kebajikan ke dalam hati sendiri. Inilah kekayaan batin yang sejati sehingga benih kebijaksanaan dan welas asih dapat tumbuh dalam diri setiap insan.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Beras Cinta Kasih Terus Mengalir dalam Momen Imlek Nasional 2022

Beras Cinta Kasih Terus Mengalir dalam Momen Imlek Nasional 2022

07 Februari 2022

Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Timur menyalurkan 500 karung beras, 250 kue keranjang khas perayaan Imlek dan 250 pack berisi masker pada Sabtu 5 Februari 2022.

Wujud Perhatian Tzu Chi Dalam Perayaan Imlek

Wujud Perhatian Tzu Chi Dalam Perayaan Imlek

27 Januari 2022

Minggu, 23 Januari 2022, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan perayaan Imlek bersama penerima bantuan khusus Tzu Chi (Gan en Hu).

Berbagi Sukacita dalam Menyambut Imlek

Berbagi Sukacita dalam Menyambut Imlek

28 Januari 2022

Tzu Chi Tebing Tinggi membagikan paket Imlek kepada 250 Kepala Keluarga (KK), masyarakat Tionghoa yang kurang mampu pada Minggu 24 Januari 2022.

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -