Bersyukur Dan Merasa Puas Diri

Jurnalis : Pungki Arisandi (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Lissa Mama memeriksa sekaligus memberikan paraf pada buku kegiatan siswa pada kelas budi pekerti tanggal 11 Januari 2015.

Minggu pagi, 11 Januari 2015 merupakan kegiatan pertama di tahun baru untuk Xiao Tai Yang (kelas budi pekerti) di Kantor Yayaysan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Anak-anak bersukacita dan penuh semangat mengikuti kegiatan tersebut. Pukul 08.30 WIB, semua anak sudah berbaris rapi untuk bersiap-siap masuk ke dalam kelas yang dipandu oleh Lissa Mama.

Sebelum materi pada kelas tersebut diberikan, anak-anak bersama-sama memberi hormat kepada Master Cheng Yen sebagai wujud syukur atas ajaran dan bimbingan yang diberikan. Dilanjutkan dengan peragaan isyarat tangan yang masih dipandu oleh Lissa Mama.

Dwi Papa menjelaskan materi tentang bersyukur dengan apa yang dimiliki kepada siswa.


Para siswa mendengarkan penjelasan dari Dwi Papa dengan serius dan antusias.

Materi kali ini di sampaikan oleh Dwi Papa mengenai rasa bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki. Langkah awal yang sangat baik untuk memberikan bekal kelak dengan mengajari, mendidik, dan membiasakan anak sejak dini agar selalu bersyukur. Anak-anak sangat antusias dan memperhatikan materi yang disampaikan dengan seksama. Selain itu, juga ada tayangan video tentang kisah tentang rasa syukur. Melalui video ini, mereka diajarkan bersyukur karena masih memiliki orang tua, tempat tinggal, makanan, pendidikan, dan sebagainya, karena masih banyak anak yang tidak memiliki orang tua, tempat tinggal bahkan makan pun mereka susah untuk mendapatkannya.

Kebiasaan bersyukur dari sejak kecil ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang dapat dilakukan sampai dewasa nanti, karena bersyukur adalah rasa menghargai dan berterima kasih dengan apa yang sudah dimiliki. Namun banyak orang selalu mengeluh dan tidak bersyukur. Hal ini disebabkan karena mereka selalu membandingkan segala sesuatu yang dimilikinya dengan milik orang lain. Buddha mengajarkan untuk melatih pikiran salah satunya dengan cara mensyukuri apapun yang telah dimiliki saat ini, sehingga secara perlahan-lahan dapat mengikis ketamakan (lobha) yang timbul dari dalam diri.

Seperti yang terdapat dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Bila berhati serakah, kita tidak akan merasa puas. Jika bisa merasa puas, kita akan bahagia, dan bila berhati penuh syukur, kita tidak akan memiliki musuh.” Jadi apapun yang dimiliki dan peroleh saat ini walaupun dalam jumlah yang kecil tetap harus disyukuri.


Artikel Terkait

Mendidik Anak Berbudi Pekerti Sejak Dini

Mendidik Anak Berbudi Pekerti Sejak Dini

24 Juli 2018
Memasuki tahun ajaran baru periode 2018-2019, Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali membuka pendaftaran untuk kelas Xiao Tai Yang, Minggu, 22 Juli 2018. Kelas Budi Pekerti yang rutin diadakan setiap bulan sekali ini bertujuan untuk mendidik anak-anak berbudi pekerti baik, bermoral, dan berakhlak. 
Bertutur Kata Buruk Itu Tidak Menyenangkan dan Tidak Menenangkan

Bertutur Kata Buruk Itu Tidak Menyenangkan dan Tidak Menenangkan

19 September 2024

Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini mengusung tema Aku Bisa Berucap Baik“Anak-anak zaman sekarang sering menggunakan tutur kata yang tidak baik karena pengaruh media sosial," kata Megawati.

Akhir Tahun Ajaran yang Menyenangkan

Akhir Tahun Ajaran yang Menyenangkan

30 Mei 2017
Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan di akhir tahun pelajaran 2016/2017 pada Minggu, 28 Mei 2017. Berbeda dari kelas sebelumnya, kali ini siswa tidak menerima penyampaian materi melainkan hanya berbagi kisah sesama siswa.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -